3.°Makan Di Meja Yang Sama°

15 3 0
                                    

••❄️••

Hari ini pagi pagi sekali Zayne memanggil saya untuk sarapan bersama, saat saya berjalan menuju ruang makan di lorong para pelayan saling berbisik satu sama lain.

"Saya dengar dia adalah wanita yang mulia" ucap pelayan wanita A.

"Benarkah orang asing yang tidak tau asal usulnya bisa tinggal di istana ini?" ucap pelayan wanita B dengan sinis nya.

"Dan saya dengar yang mulia memanggil wanita itu untuk sarapan bersama, yang mulia sungguh tidak bisa membuka matanya, dia makan bersama seorang wanita asing" Ujar pelayan wanita C.

"Eh hentikan kalian bertiga, apakah kalian mau di hukum karena membicarakan wanita yang mulia?" Kata ketua pelayan.

Mereka pun diam saya tidak melakukan apapun setelah mendengar apa yang para pelayan pelayan itu katakan, karena saya menerima semua perkataan yang dikatakan oleh mereka.

Sesampainya di meja makan saya melihat meja makan yang sangat panjang dan diujung nya Zayne sedang duduk ketika saya datang Zayne langsung melihat ku.

"Duduk" dia hanya mengucapkan kata itu dengan dingin.

Saya duduk di kursi yang jaraknya jauh dari Zayne tetapi saat saya duduk dia menghela nafas panjang.

"Duduk di dekat saya" dia menekankan lagi.

Saya langsung berdiri dan duduk di kursi dekat Zayne. "Mengapa dia sampai menghela nafas padahal kan saya hanya mengikuti apa yang dia katakan, dia diawal hanya mengatakan duduk saja tidak menyebutkan saya harus duduk di dekat nya dan sekarang dia mengatakan saya harus duduk di dekatnya pria yang aneh" saya mengoceh pada diriku sendiri di dalam hati.

Lalu kami makan di meja yang sama untuk pertama kalinya, para pelayan melihat saya dengan tatapan tidak suka, saya mengabaikan tatapan itu.

"Kamu menggunakan pisau dan garpu seperti seorang putri" ucap Zayne sambil memakan makanan nya.

Saya terkejut, apa yang dia katakan aku menggunakan pisau dan garpu seperti seorang putri? Tapi tanpa sadari saya melakukan nya.

"Kenapa kamu diam?" tanya Zayne.

"Tidak ada yang mulia." jawab ku.

"Lupakan yang tadi saya katakan, lanjutan makanan mu itu" zayne menatap ku.

"Iya, Yang mulia" saya melanjutkan makan ku.

Setelah selesai makan

"Kamu pasti merasa bosan di kamar terus, jadi saya akan mengajakmu ke tempat latihan para prajurit" zayne berdiri dari kursi nya.

"Benarkah?" saya senang karena akhirnya saya bisa keluar.

"Ya" Saya menjawab nya dengan semangat.

Saya berjalan di samping Zayne karena dia menyuruh saya untuk berjalan di samping nya, saat saya berada di dekat nya saya merasakan hawa dingin, padahal saya sudah memakai pakaian tebal.

Kami melewati lorong istana dan disitu ada para pelayan yang tadi pagi, tetapi aneh nya dia tidak membicarakan saya, dan hanya membungkuk hormat kepada yang mulia, apakah mereka takut jika dihukum.

Kami sampai di tempat pelatihan para prajurit, mereka memberikan hormat kepada yang mulia lalu mereka melihat kearah ku sebentar, kemudian Zayne mengenalkan saya kepada mereka.

"Kalian pasti belum tau, dia adalah wanita ku namanya Flower, mulai sekarang perlakuan dia dengan baik."

Prajurit awalnya saling bertatap tatap satu sama lain tetapi kemudian mereka serentak menyetujui nya.

Ice Dragon GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang