4.°Hewan Mitologi°

14 3 0
                                    

••❄️••

Keesokan harinya saya pergi menemui Zayne di ruangan nya, saya berharap dia mau mengizinkan saya untuk pergi ke perpustakaan, saya sampai di ruangan Zayne dan mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Yang mulia ini saya Flower apakah saya boleh masuk?."

"Masuklah" dia mengatakan itu dengan suara yang berat.

Saya membuka pintu dan saya melihat Zayne sedang bersama dengan tumpukan tumpukan berkas, dan wajah nya tampak kelelahan.

"Apa yang kamu inginkan? Dan kenapa kamu keluar dari kamar mu" dia mengatakan itu tanpa melihat kearah ku.

"Maafkan saya, saya hanya ingin meminta izin untuk pergi ke perpustakaan."

"Perpustakaan? Untuk apa kamu kesana." tanya Zayne dengan tatapan tajam.

"Saya..saya ingin membaca buku" ucap saya dengan gugup.

"Tidak perlu pergi ke perpustakaan, saya bisa menyuruh orang untuk mengantarkan buku ke kamar mu" dia melihat ku dengan tatapan tajam.

"Tap.." sebelum saya menyelesaikan perkataan ku Zayne berdiri dari kursi dan mendekat.

"Tidak ada alasan lain, pergi ke kamar mu sekarang, sebelum kesabaran ku habis!" ucap Zayne.

Saya berlari ke luar menahan amarah ku, tanpa saya sadari ada seseorang yang berdiri di pinggir pintu, tidak lain orang itu adalah pengawal pribadi Zayne, yaitu Daniel.

"Apakah Yang mulia yang membuat mu kesal?" ucap Daniel.

"Itu tidak benar."

"Lalu siapa yang membuat mu kesal?" tanya Daniel.

"Saya bukan kesal dengan Yang Mulia, aku hanya kesal dengan nyamuk karena mereka selalu menganggu ku."

Daniel hanya tertawa mendengar jawaban yang saya katakan, karena saya berbohong dan menyalahkan seekor nyamuk.

"Kenapa kamu tertawa, tidak ada yang lucu" saya heran dengan Daniel.

"Ah maaf itu karena kamu menyalahkan seekor nyamuk" daniel berhenti tertawa.

"Apakah kamu tau, ini yang kedua kalinya Yang Mulia membawa seorang wanita ke istana nya."

"Ya aku tau itu."

"Dan saya tidak yakin apakah wanita yang dibawa oleh Yang Mulia ini akan bertahan lama" dia mengejek.

"Maaf jika saya lancang, saya sudah lama berbicara, saya akan pergi" setelah mengatakan itu Daniel pergi.

Setelah itu saya langsung pergi, lalu aku mengunci kamar dan menutupi diri saya dengan selimut. "Dasar pria brengsek, kenapa dia melarang saya untuk pergi ke perpustakaan" saya mengoceh dengan diriku sendiri.

Ada ketukan dari luar pintu dan ternyata itu adalah Luna. "Nona apakah kamu baik baik saja?."

Saya langsung beranjak dari tempat tidur, langsung membuka kunci dan saya melihat wajah Luna tampak khawatir, kemudian kita duduk di sofa.

Ice Dragon GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang