12

1.6K 176 16
                                    

Nyonya Xiao menyerit heran saat melihat maid yang bekerja pada suaminya itu, kini berdiri di hadapannya.

"selamat sore Nyonya, Tuan Muda" ucap maid itu memberi hormat pada Nyonya nya.

"Liu Mei ada apa kamu kemari? Dan dari mana kamu tau aku disini?" tanya Nyonya Xiao beruntun pada wanita yang bernama Liu Mei itu.

"maaf Nyonya, tapi, bisakah kita bicara di tempat lain" ucap pelan Liu mei.

Membuat Nyonya Xiao dan Sean mengangakat alisnya tinggi. Ibu dan anak itu saling pandang, setelah sama-sama mengangguk. Akhirnya ibu dan anak itu membawa Liu Mei ketempat mereka duduk tadi itu.

"katakan" perintah Nyonya Xiao.

"begini Nyonya" ucap Liu Mei.

Akhirnya Liu Mei menceritakan apa yang ia dengar dengan detail pada sang majikan, tidak ada yang Liu Mei sembunyikan.

"apa,,jadi mereka berniat mau membunuhku, dan mengambil Yibo ge dari ku" seru Sean sangat terkejut dengan apa yang di katakan oleh Liu Mei itu.

"iya Tuan Muda, bahkan Tuan Muda Kedua sudah menghubungi anak buahnya untuk membunuh anda"

"jadi begitu iya" gumam Sean berseringai di balik topengnya.

"baiklah terima kasih atas informasinya, dan mau kah kamu terus memantau pergerakan mereka?" tanya Sean.

"saya akan berusaha membantu Tuan Muda semampu dan sebisa saya" jawab Liu Mei. "kalo begitu saya permisi Tuan Muda, Nyonya" pamit Liu Mei.

"tunggu" panggil Sean.

"iya Tuan Muda" jawab Liu Mei.

"kau tunggu sebentar disini" ucap Sean.

Lalu masuk ke dalam mansion besar itu.

"kamu harus berhati-hati, mereka bisa saja membunuhmu" peringat Nyonya Xiao.

"iya Nyonya"

Tidak lama Sean pun kembali.

"ini" ucap Sean memberikan sesuatu pada Liu Mei.

"apa ini Tuan Muda?" tanya Liu Mei menerima bungkusan kecil itu.

Sean pun berbisik pada Liu Mei, membuat Liu Mei membelalakan matanya karena terkejut.

"kau tenang saja, itu tidak akan membunuhnya, dengan cepat, namun akan membunuhnya secara perlahan"ucap Sean melanjutkan sisanya di dalam hati.

Liu Mei pun mengangguk paham.

"kalo begitu saya permisi Nyonya, Tuan Muda"

Setelah kepergian Liu Mei, Nyonya Xiao pun bertanya pada anaknya.

"apa yang kamu berikan pada Liu Mei itu?"

"hanya obat sakit perut ma, hihihihi" jawab Sean cekikikan.

Tidak mungkin dong Sean mengatakan yang sebenarnya kepada mamanya, kalo yang ia berikan itu adalah racun yang akan membunuh korbannya secara perlahan tapi pasti.

"ayo masuk ma, sebentar lagi Yibo ge pulang" ajak Sean.

Mereka pun masuk dengan bergandengan tangan, layaknya orang pacaran.

Setelah selesai membersihkan diri Sean membantu para koki untuk masak makan malam. Meski sudah di larang namun Sean tetap kekeuh ingin membantu. Dengan pasrah para koki dan maid yang berada di dapur itu membiarkan calon istri dari Tuan Mudanya itu untuk ikut membantu mereka.

Setelah berkutak di dapur akhirnya semua masakan itu selesai di sajikan di atas meja besar itu. Tidak lama semua anggota keluarga Wang pun datang untuk makan malam bersama, Nyonya Xiao duduk di samping Sean.

setia menantimu (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang