20

1.4K 163 19
                                    

Dari hari ke hari keadaan ZhouCheng semakin pucat pasi saja, serta tenaganya seperti di kuras habis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari hari ke hari keadaan ZhouCheng semakin pucat pasi saja, serta tenaganya seperti di kuras habis.

ZhouCheng sudah beberapa kali memeriksakan kesehatannya kerumah sakit. Namun kata dokter ia tidak memiliki penyakit apa pun dalam tubuhnya.

Namun lihatlah kondisinya sekarang sudah seperti mayat hidup, tenaga tidak ada, nafsu makan berkurang. Berjalan lebih dari seratus meter saja nafasnya sudah terdengar seperti orang yang habis lari maraton 10km saja.

Hal itu membuat Tuan Xiao dan Xuan Lu menjadi khawatir melihat keadaan Zhou Cheng.

Mamanya juga sudah beberapa kali datang menjenguknya bersama Sean. Namun selalu di tolak oleh Acheng, dia sangat kecewa kepada mamanya yang lebih memilih anak cacat itu dari pada dirinya, jiejienya dan papanya.

Acheng sangat membenci Sean, hingga ia tidak mau di jenguk oleh mamanya, apa lagi mamanya selalu datang dengan Sean.

"Acheng, sebenarnya kamu kenapa didi? Kenapa kondisimu seperti orang sakit keras saja" ucap lirih Xuan Lu.

"entahlah jie, aku juga tidak tau" jawab lemah Acheng.

"maaf Nona, Tuan Muda, di luar ada Nyonya dan Tuan Muda Sean ingin berkunjung" beri tahu salah satu maid.

"usir saja mereka, aku tau mereka pasti datang hanya untuk mengejekku" ucap Acheng semakin lemah.

"apa kau sebegitu bencinya kepada kami?" tanya sang mama yang menerobos masuk.

"untuk apa kalian kemari, dan siapa yang mengijinkan kalian untuk masuk kerumahku, terutama kau anak sialan" raung Xuan Lu sambil menunjuk-nunjuk dada Sean.

Sean hanya diam saja menerima perlakuan kasar itu. Namun dalam hati ia bersorak senang karena melihat wajah pucat pasi dari salah satu saudaranya yang akan mati dalan hitungan hari itu.

"ini baru permulaan saudara ku, setelah kau mati target selanjutnya adalah kau jie. Jadi bersiaplah untuk menerima giliranmu"

"ma, seabaiknya Sean menunggu di luar saja iya, sepertinya gege dan jiejie tidak ingin melihatku" lirih Sean sangat sedih.

"tidak sayang, kita pulang saja" ucap Nyonya Lusi.

"tidak ma,,gege pasti sangat rindu dengan mama, Sean tidak apa kok...astaga,,(Sean menepuk jidatnya),Sean lupa, ma, sepertinya Sean harus pulang duluan karena Sean hari ini mau menemani Yibo gege untuk pergi ke mansion Wang" ucap Sean pura-pura lupa kalo dirinya ada janji dengan Wang Yibo.

Xuan Lu yang mendengarnya tentu saja sangat marah, ia menatap tajam dan benci pada Sean.

"iya sudah pergilah sayang, jangan sampai Yibo menunggu lama" ucap sang mama.

"Sean pergi iya ma"

Cup..

Sean pun langsung pergi setelah mengecup pipi mamanya.

setia menantimu (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang