26

1.2K 155 11
                                    

Xuan Lu yang masih terpaku oleh ucapan Sean itu tersadar setelah mendengar jeritan dari semua anak buahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xuan Lu yang masih terpaku oleh ucapan Sean itu tersadar setelah mendengar jeritan dari semua anak buahnya.

Xuan Lu melihat kearah anak buahnya yang menggaruk-garuk tangannya yang tadi sempat menyentuh tubuh Sean.

"a-apa yang terjadi?" seru Xuan Lu.

"itulah efek racun ku, mereka akan terus menggaruk bagian yang terkena racun itu hingga mereka mati dengan perlahan" ucap Sean mencondongkan wajahnya kearah Xuan Lu.

Tidak lama Xuan Lu pun mulai merasakan gatal di bagian tubuhnya yang bersentuhan langsung dengan baju yang di kenakan oleh Sean itu.

"kalian cepat lepaskan Yibo ge, dan langsung bawa kerumah sakit" perintah Sean.

"baik Tuan Muda" jawab mereka serempak.

"dan sisanya bakar tempat ini" perintahnya lagi.

Lalu Sean menyeret tubuh Xuan Lu yang sudah memerah karena terus Xuan Lu garuk.

"kau tidak akan ku biarkan mati begitu saja JIEJIE" tekan Sean saat menyebut kata 'jiejie'.

Karena Sean tidak mungkin menyentuh tubuh kekasihnya yg penuh luka itu saat ini. Jadi Sean memerintahkan anak buahnya untuk membawa Wang Yibo untuk kerumah sakit.

Sementara Sean sudah pergi membawa Xuan Lu ketempat yang jauh agar Sean bisa bebas menyiksa Xuan Lu. Itu pun kalo Xuan Lu masih bisa bertahan.

Selama dalam perjalanan, Sean terus memfokuskan dirinya dengan tujuannya, hingga ia tidak menyadari kalo Xuan Lu bergerak kearahnya.

Xuan Lu pun mencekik Sean dari arah belakang, namun karena tenaganya tidak seberapa itu, di tambah lagi dengan rasa gatal yang semakin menjalar ke seluruh tubuhnya. Xuan Lu pun melepaskan cekikannya terhadap Sean.

Lalu kembali menggaruk tubuhnua yang gatal itu.

"apa itu rasanya enak?" tanya Sean, setelah mengatur nafasnya.

"brengsek berikan penawarnya" raung Xuan Lu.

"penawar? Penawar apa? Ooh maksudmu penawar racun itu?"

Yang di jawab anggukan lemah dari Xuan Lu.

"sayang sekali, ayahku tidak memberikan penawarnya atau memang ayah ku tidak membuat penawarnya" ucap Sean.

Membuat Xuan Lu melotot horor, Xuan Lu terus menggaruk seluruh tubuhnya, bahkan Xuan Lu sudah membuka sebagian pakaiannya karena tidak tahan dengan rasa gatalnya.

"hai nona, kenapa kau membuka bajumu? Pakai kembali" perintah Sean.

Namun tidak di hiraukan oleh Xuan Lu.

Hingga sampailah mereka di sebuah gubuk tua di pinggiran kota.

Sean pun keluar dari mobilnya, lalu kembali menyeret tubuh lemah Xuan Lu masuk kedalam rumah itu.

setia menantimu (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang