Chapter 9 || Nenek Sihir

808 110 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد

"Kamu Boleh Menyebutkan Nama Nya Dalam Do'a Mu,Tapi Kamu Juga Harus Menerima Jika Nanti Dia Bukan Takdirmu"
-Nitamrtm_

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
bagaimana kabar kalian?semoga sehat selalu,Aamiin Yaa Robb

Jangan Lupa Vote And Follow yaa
Syukron jazakallah Khoiron katsiiron

HAPPY READING

"Assalamu'alaikum" Salam ustadzah Erina

"Wa'alaikumusaalam," jawab mereka bertiga.

"Eh, Ada kalian yaa," ucap ustadzah Erina sambil menunjuk Alishba dan Aulia.

Sedangkan Alishba dan Aulia hanya tersenyum.

Ustadzah erina hendak duduk di dekat Gus Abbas tetapi Gus Abbas reflek menjaga jarak.

"Eh Afwan, Gus," ucap ustadzah Erina malu.

Gus Abbas hanya menganggukkan kepala

"Silahkan di lanjut tinggal 1 ayat lagi," ucap Gus Abbas kepada Alishba.

Alishba pun melanjutkan kan..
membaca Al Qur'an 2 juz pun beres

"Sodaqallah hul ajim," ucap Alishba sambil menutup Alquran.

"Shodaqallahul'adzim yg betul," Koreksi Gus Abbas.

"Iya, Gus. Lishba sama Aulia pamit pulanh dulu ke asrama ya," ucap Alishba hendak keluar tapi Ustadzah Erina komplen.

"Bentar, kamu kok kayak cari perhatian sama Gus Abbas?" tanya ustadzah Erina sinis

"Saya tidak caper, ustadzah," jawab Alishba

"Heleh Alesan." ustadzah Erina memutarkan bola matanya.

"Sudah sudah, silahkan Alishba, Aulia keluar dan ustadzah ada apa kemari?" tanya Gus Abbas.

"Iya, Gus. Assalamu'alaikum" pamit Alishba dan Aulia.

"Wa'alaikumusaalam," jawab Gus Abbas.

"Ini, Gus. saya kesini untuk memberi makanan ini karna saya masak terlalu banyak," ucap ustadzah Erina sambil memberikan sebuah rantang.

"Syukron, saya sudah makan masakan ummi saya, silahkan kasih kepada santri/Wati yg membutuhkan, Assalamu'alaikum," salam Gus Abbas dingin kemudian meninggal kan ustadzah Erina di ruangan tersebut.

"Eh, Gus bentar," ucap ustadzah Erina sedikit teriak. tapi Gus Abbas tak menggubris ucapan Ustadzah Erina.

"Tenang saja Gus Abbas, apapun caranya untuk mendapatkan hati mu akan saya lakukan," gumam ustadzah Erina sambil tersenyum sinis

Abbas Al-Abqary || HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang