Chapter 21 || Cemburu

885 98 4
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اللهمّ صلّي على سيدنا محمد وعلى عليّ سيدنا محمد

"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis"
-Imam Al-Ghazali

Assalamu'alaikum,Bagaimana Kabar kalian?semoga sehat selalu yaa,Aamiin..

-Jangan Lupa vote and follow ya!!
-jika ada kata kata atau nama tokoh yang sama dengan cerita yg lain mohon di maafkan karena ini betul karangan saya sendiri
-ambil baik nya buang buruknya
-jika ada plagiat wallahi saya tidak Ridho
-baca cerita ini ketika waktu luang ya!!ketika mendengar adzan harap berhenti membaca cerita ini.
-jika ada ilmu ilmu nya tolong jangan di skip!
sekian, Syukron jazakallah Khoiron katsiiron

***
HAPPY READING

"Sayang sayang pala lu peang" celetuk Alishba pada Gus abbas. Alishba melirik pelan ke arah Gus abbas yang sudah memandang nya dengan tatapan tajam.

"Oh berani ya?manggil suami dengan sebutan 'Lu' " desis Gus abbas pada alishba.

"A-anu maaf sayang" sahut alishba kemudian ngibrit kedalam kamar meninggal kan koper di ruang tamu.

Gus abbas tersenyum sambil menggelengkan pelan kepala nya dan mengusap telinga yang sudah memerah bak kepiting rebus karena sudah di panggil Sayang oleh istri kecilnya. Kemudian ia meraih koper itu dan menuju kamar.

Tok!Tok!Tok!

"Zaujaty tolong buka pintu nya" ujar Gus abbas di depan pintu yang terkunci.

Sedangkan disisi lain jantung alishba sudah berdetak sangat kencang.

'Bodoh kamu lishba malah manggil sayang' Batin alishba menggerutu dirinya sendiri.

"Zaujaty" ucap Gus abbas didepan pintu itu sambil membawa koper.

"Siapa sih Zaujaty Zaujaty nama aku kan Lishba" gumam alishba kesal karna suami nya itu terus menyebutkan itu.

"Saya dobrak lama lama" ucap Gus abbas malas.

Alishba membulatkan mata nya
"Ah iya tunggu" jawab alishba

Ceklek!
Pintu terbuka.

"Kenapa buka nya lama hm?" Tanya Gus abbas yang sudah memasuki kamarnya. Dan duduk ditepi kasur sejajar dengan alishba

"A-anu Gus tadi lishba mandi kembang 7 rupa dulu" ucap alishba asal.

Gus Abbas Terkekeh kecil
"Untuk apa?" Tanya Gus abbas meladeni ucapan asal Alishba.

"Biar Gus Abbas ga melirik ustadzah erina" jawab alishba asal. Kemudian ia menutup mulutnya karna melantur.

Gus Abbas mencubit hidung mancung istrinya itu karna gemas.
"Kamu cemburu?" Tanya Gus abbas sambil memandang lekat mata istrinya yang indah.

"Y-ya enggak lah ya kali c-cemburu" jawab Alishba terbata bata.

"Kamu memakai Soflen?" Tanya Gus abbas tiba tiba. Karena melihat mata hazel berwarna biru seperti memakai soflen.

Abbas Al-Abqary || HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang