...Happy Reading...
Neo berjalan membuntuti Arga dari saat keluar mobil, setiap langkahnya terasa senang karena tas yang berada di punggungnya.
"Yayah, Neo mau ke kamar!" Tanpa menunggu jawaban Arga Neo berlari walau di tangga akan sangat pelan dan hati-hati. Lihat, Neo pintar bukan? Tidak seperti anggapan orang-orang yang sering mencelanya.
"Nanana~"
Kamar luas berdominasi warna hijau itu dimasuki oleh Neo yang menampilkan raut muka bahagia, tak sabar memberitahu temannya bahwa ia mempunyai tas baru.
"KOKO.. liat liat, Neo ada punya tas." Neo berseru di ambang pintu, matanya bergulir mencari Koko boneka katak moliknya.
Tak kunjung menemukan, Neo mencari boneka kesayangannya itu, mengobrak abrik kumpulan boneka yang tertata rapi berharap boneka kecil itu terselip diantaranya.
"Koko mana?"
"Ilang, Koko~"
"Koko mana si?" Suaranya bergetar, matanya berkaca-kaca.
"Hiks.. koko mana, hiks.. yayah!" Neo keluar dengan sesengukan keluar dari belah bibirnya.
Neo sekarang tengah berada di hadapan Ray yang memasang wajah datar dengan kedua tangan terlipat. Tidak sengaja Neo berpapasan dengan remaja yang menjadi adiknya saat akan menuju kamar Arga.
"Berhenti nangis di depan gw, nggak bakal kasihan gw ke idiot kek lo."
Neo memegang lengan Ray takut-takut, wajahnya menunduk enggan menatap mata sang adik yang selalu menatapnya benci, Neo tak tahu alasannya.
"Adek, liat yayah tidak?" Ray menepis tangan Neo Kasar.
"Lo ga usah pegang-pegang idiot." Neo mengusap pelan punggung tangannya.
"Adek, um.. kemarin sakit ya?" Ray berdecih pelan berjalan kearah kamarnya meninggalkan Neo yang menunduk menatap lantai marmer.
"Neo juga sakit." Ray berhenti beberapa detik lalu melanjutkan langkahnya.
"Gw- nggak peduli?"
"Adek marah, marah sama Neo?" Neo melangkah menuju kamar Arga yang berada di lantai satu.
Tok.. tok.. tok..
"Yayah hiks.."
Tok.. tok.. tok..
"Yayah hiks.. Kokonya Neo ilang hiks.. Yayah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus Neo? [END]
De TodoNeo itu berbeda, hati Neo akan selalu menjadi hati anak kecil. Penuh kejujuran di dunia yang luas ini. Saat berusia 5 tahun perkembangan saraf otak Neo melambat. Dan di diagnosis mengalami disabilitas intelektual. Mereka yang disekeliling Neo hanya...