Happy reading!
.
.
.
.Hari ini sudah bulan ke 3 Ghani melakukan gym dan menjaga pola makan agar ia bisa mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkannya
"Udah lumayan lah nambah tingginya haha," Ghani bercermin di depan cermin kamarnya
"Ceklek"
"Ehhhh ada yang lagi liat badannya nih," Arkean muncul dari samping
Buru-buru Ghani menghentikan aktivitasnya setelah melihat Kean berdiri didepan pintu kamarnya
"Lo kayak setan tau ga bang, bikin kaget gue aja," ucap Ghani
"Yang bener aje, masa iya ada setan ganteng begini," balas Arkean dengan pd-nya
"Kepedean lo jadi orang, gantengan juga gue," ucap Ghani tak mau kalah
"Ganteng sih iya lo, tapi tinggian gue," ucapan Arkean berhasil membuat Ghani emosi
"Liat aja gue bakal buktiin kalo gue bisa tinggi kayak lo,!" tegas Ghani
"Okeh, di tunggu my short brother haha," balas Arkean dengan nada tengil
"Anjir, awas aja lo!," sergah Ghani
Arkean langsung berlari karena Ghani melemparkan bantal kepadanya
"Ada apa sih bang, dek, kok ribut-ribut?," teriak mama dari bawah
"Nggak ada apa-apa, ma," lanjut Kean yang masih berlari karena Ghani masih mengejarnya
"Awas Lo ya bang, gue bikin jadi kue bakpao lo," gerutu Ghani yang masih mengejar kakaknya
"Ahahah kejar aja kalo bisa," Arkean masih menghindari adiknya
Mereka berlari hingga ke lantai bawah dan akhirnya mereka berhenti karena papa sudah pulang dari Kantor.
"Ngapain sih lari-lari, kayak anak kecil aja kalian berdua"
"Kean tuh, pa," Ghani mengadu
"Eh abang cuma bilang fakta kok, Ghani aja yang sensi," jujur Arkean
"Sudah-sudah sini duduk liat papa bawa apa," Nathan menyodorkan dua kantong berisi martabak
"Wihh papa bawa martabak spesial," mata keduanya berbinar
"Mamaaaaaa papa bawa martabak," Ghani memanggil mama
"Martabak asin nggak?" teriak mama dari dalam kamar
"Ada tiga rasa ma, coklat, keju sama martabak asin," teriak Arkean
"Bentar mama nyisir dulu," balas mamanya
"Lama amat, ma adek abisin nih semuanya," ucap Ghani seakan mengancam
"Duhh, rempong banget deh," mama berjalan dari kamarnya sambil mengikat rambutnya
"Sini punya mama yang asin"
"Yaudah dimakan ya martabaknya papa mau mandi dulu," Nathan lalu meninggalkan mereka bertiga
"Okeh, pa," ucap Kean
Ghani, Kean dan mama sedang menikmati martabak yang dibelikan oleh papa. Namun mama salah fokus kepada Ghani yang hanya koloran tanpa baju
"Eh ini mama yang salah liat atau gimana," tanya mama Rani
"Salah liat apanya sih, ma" ucap Ghani yang masih mengunyah martabak miliknya
"Badan adek kayak agak kekar deh terus adek kayaknya udah nambah tinggi ya, udah hampir sama kayak abangnya," lanjut Rani
Sontak Ghani tersedak oleh ucapan mamanya, terlebih lagi mulutnya masih penuh
KAMU SEDANG MEMBACA
GHANI EL NATHANIO (On Going)
Teen FictionCerita ini dibuat oleh author vanillacoklat yang murni dari pikiran author sendiri tanpa sedikitpun meniru karya author lain. Jika ada kesamaan nama tokoh atau alur cerita, semua itu murni dari faktor ketidaksengajaan. Remaja laki-laki yang tampan d...