14. Shonia Alexandria

12 2 0
                                    

Happy reading!
.
.
.
.

Shonia Alexandria, gadis cantik bernetra coklat dan bibir tipis itu
sedang berjalan menuju rumah sakit karena harus menebus obat-obatan ibunya yang terkena kanker otak. Ia harus bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan ibunya di rumah. Ayahnya meninggal dunia 2 tahun yang lalu, membuat ia harus banting tulang guna untuk bertahan hidup.

"Uangnya tinggal segini abis nebus obat ibu nanti" Shonia tampak sangat lelah hari ini.

"Tapi gapapa,selama ibu masih sama aku, duniaku baik-baik aja"

Shonia memainkan ponselnya dan ia tak sengaja melihat beranda Twitter dan ada postingan yang membuat ia penasaran

Shonia memainkan ponselnya dan ia tak sengaja melihat beranda Twitter dan ada postingan yang membuat ia penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lumayan juga, 100 ribu bisa buat makan satu minggu"

"Kalau di kaliin aku jualan gorengan, satu hari nya paling cuma dapat untung 25 ribu paling banyak 50 ribu"

"Tapi beritanya cari dimana?"

"Bodo amat, ini urusan belakangan yang penting sekarang obat ibu dulu"

Shonia kembali melangkahkan kakinya di jalanan yang lumayan ramai. Namun Shonia gagal fokus pada dua orang remaja yang terlihat sedang membawa satu orang yang tak sadarkan diri

"Itu kayak seragam Dharma Shakti deh, tapi siapa"

Shonia tak menghiraukan dan kembali berjalan menuju rumah sakit

.
.
.
.

Shonia tiba di rumah sakit dan langsung menebus obat-obatan yang di perlukan oleh ibunya

"Dek, ibunya sudah semakin parah sebaiknya dilakukan operasi saja daripada minum obat-obatan seperti ini" ucap perawatan yang memberikan beberapa obat kepada Shonia

"Pengennya sih gitu sus, tapi aku ga punya uang sus buat biaya operasi ibu" Shonia tampak sedih

"Yang sabar ya dek, sus yakin suatu saat kami pasti bisa obatin ibu kamu"

"Makasih sus, saya pulang dulu"

"Iya dek, ibunya di jaga baik-baik ya"

"Pasti sus"

Shonia berjalan tak bersemangat setelah mendengar ucapan dari suster tadi

"Ya Allah, kapan ya bisa bawa ibu operasi. Aku sedih liat ibu kesakitan terus, bahkan wajah cantiknya yang dulu sekarang udah kurus dan keriput"

"Andai aku punya banyak uang, ibu ga bakal kayak gini" Shonia duduk di kursi tunggu dan meneteskan air matanya

Shonia mengeluarkan selembar amplop berisi kertas yang bertuliskan "Dokter muda"

GHANI EL NATHANIO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang