Happy reading!
.
.
.
.Shonia mengayuh sepedanya mengelilingi jalanan untuk menjual gorengan, sampai saat ini gorengan yang ada di keranjang masih banyak namun Shonia tetap semangat berjualan di kala lalu lalang pengguna jalan.
"Gorengan gorengan"
"Buk gorengannya"
Namun tak ada yang menghiraukan Shonia. Ia memarkirkan sepeda dan beristirahat sebentar lalu mengeluarkan dompet yang berisi uang jualannya hari ini
"Cuma 34 ribu, gorengannya masih banyak"
"Shonia?" ucap Lara, yang terkenal sebagai pembully di Dharma Shakti
Shonia yang mendengar itu sontak terkejut dan berdiri
"Lo jualan gorengan?"
"I-iya, Ra"
"Wah enak nih jadi bahan gosip"
"Kamu mau ngapain ra"
"Lo diem aja, gue mau fotoin lo"
"Jangan, Ra" Shonia menutup wajahnya
"Kenapa?, lo malu?. Masih tau malu lo ya, udah jelek, miskin, sekarang jadi tukang gorengan? Bisa-bisanya lo sekolah di Dharma Shakti yang "notabene" nya sekolah anak orang kaya. Hahaha lucu banget, gue bakal jadiin lo bahan gosipan Dharma Shakti"
Shonia berlutut di hadapan Lara
"Ra, gue mohon jangan lo sebarin. Gue takut di musuhin gue mohon, Ra""Jangan pegang-pegang tangan gue!, Najis tau ga!"
"Ra... gue mohon"
"Lepasin gue!"
Lara meninggalkan Shonia yang masih terduduk di tanah dalam keadaan menangis. Lara dapat bersekolah di Dharma Shakti karena ia mendapatkan beasiswa anak yatim. Namun tak ada yang tau jika Shonia setiap hari berjualan gorengan setelah pulang sekolah.
"Aku pasti di bully di sekolah"
"Tapi gapapa, selama ini halal aku ga bakal malu" Shonia menghapus air matanya dan berusaha menguatkan dirinya agar tegar menghadapi kehidupan yang pahit ini
"Aku mau keliling lagi, masih jam 5 ada waktu sekitar 1 jam lagi"
"Gorengan, gorengan"
"Gorengannya pak, buk"
Shonia masih mangayuh sepedanya mengelilingi kota, sesekali ia mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. Namun tak jauh darinya ia melihat wanita sebaya ibunya yang sedang kesusahan membawa barang dan barang yang di bawa wanita itu berserakan di jalanan
"Ya ampun" Shonia meletakkan sepedanya di pinggir jalan dan langsung berlari menolong wanita itu
"Sini saya bantuin tante" Shonia mengutip satu persatu barang belanjaan yang di bawa wanita itu
"Makasih ya, nak" ucap wanita itu
"Sama-sama tante" Shonia membawa wanita itu menepi ke trotoar
"Tante kenapa sendirian aja bawa barangnya?"
"Tante tadi sama suami tante, tapi dia tiba-tiba ada meeting makanya tante bawa ini sendirian"
"Ohh yaudah tante, kalau gitu aku pergi dulu"
"Eh tunggu"
Shonia berbalik badan "Ada apa, tan?"
"Nama kamu siapa, dan lagi ngapain sore gini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GHANI EL NATHANIO (On Going)
Novela JuvenilCerita ini dibuat oleh author vanillacoklat yang murni dari pikiran author sendiri tanpa sedikitpun meniru karya author lain. Jika ada kesamaan nama tokoh atau alur cerita, semua itu murni dari faktor ketidaksengajaan. Remaja laki-laki yang tampan d...