Happy reading!
.
.
.
.Pagi yang indah, langit biru serta awan putih yang menyelimutinya tampak sangat berseri. Matahari mulai menampakkan diri dari atas sana membuat Ghani yang masih tertidur pun terbangun karena silau dari sinarnya.
Waktu menunjukkan pukul 8:30, Ghani tertidur setelah menunaikan ibadah subuh tadi. Hari ini tepat hari libur setelah ia selesai ujian terakhir di SMP nya.
Ghani masih enggan untuk beranjak dari kasurnya dan memilih untuk berselubung di dalam selimutnya. Namun belum beberapa menit ia di kejutkan karena selimutnya di tarik paksa hingga membuat dirinya juga terjatuh dari ranjangnya.
Ghani perlahan membuka matanya dan ternyata yang menarik selimutnya adalah mama.
"Dari tadi loh dek, mama panggilin nggak juga bangun"
"Apasih ma, libur juga" ucap Ghani dengan mata yang masih enggan dibuka
"Ga ada hari libur malas-malasan, yang ada diabetes gara-gara kebanyakan tidur. Sekarang mandi abis itu sarapan"
"Iya-iya" Ghani menggaruk tengkuknya
"Mama tinggal ya, kalau sampai mama balik kesini lagi kamu belum mandi mama getok kepala kamu pakai sendok sayur, mau?"
"Iya nih mandi"
"Yaudah mama kebawah dulu, awas kamu"
"Hmmmm"
Setelah mama meninggalkan kamarnya, Ghani berjalan menuju kamar mandi. Namun sesaat matanya tertuju pada sesuatu yang ia letakkan semalam. Itu adalah benda berharga yang kini menjadi miliknya, sabuk hitam bertuliskan Aodra itu menjadi kebanggaan tersendiri padanya.
"Hm, entah apa yang dilihat kak Bagas dari gue. Sampai dia berani ngasih benda ini sama gue"
Sekarang matanya tertuju pada kotak kaca yang ia simpan di lemarinya, kalung inti Aodra yang sengaja ia letakkan di sana agar tidak diketahui oleh keluarganya. Ghani takut jika keluarganya tahu ia sekarang menjadi bagian dari geng motor apalagi sekarang ia adalah ketuanya, bisa-bisa papanya mengamuk dan memblokir semua kartu ATM nya. Ghani sungguh tak sanggup membayangkan semua itu.
"Kalung, jaga gue ya. Sebelum lo jagain orang yang gue sayang"
Kalung anggota inti Aodra bisa di berikan kepada seseorang yang menurut pemiliknya butuh perlindungan. Dengan itu, orang tidak akan berani mengganggunya karena ia adalah seseorang terdekat Aodra, geng paling di takuti
"ADEEEEEK!!!!" Teriak mama dari bawah menggelegar seisi rumah
"Aduhhh gue malah kelamaan main-main disini" Ghani menepuk jidatnya
"IYA MA, INI LAGI NYISIR KOK" Ghani terpaksa berbohong, karena jika tidak bisa dipastikan dahi mulusnya akan benjol karena centong sayur
Sekitar 20 menit, akhirnya Ghani turun dan langsung menuju meja makan
"Kamu ngapain sih dek, mandi udah kayak bersemayam" Ucap mama dari sofa ruang keluarga
"Namanya juga bujang ma" Balas Ghani dengan santainya
"Bujang?, bujang apaan yang bangun tengah hari" ketus mama
KAMU SEDANG MEMBACA
GHANI EL NATHANIO (On Going)
Teen FictionCerita ini dibuat oleh author vanillacoklat yang murni dari pikiran author sendiri tanpa sedikitpun meniru karya author lain. Jika ada kesamaan nama tokoh atau alur cerita, semua itu murni dari faktor ketidaksengajaan. Remaja laki-laki yang tampan d...