Hari ini pertandingan Indonesia melawan Vietnam di GBK dan Kiana pasti menontonnya. Kiana menonton seperti orang biasa, datang dengan Salma si pencinta Rafael yang tidak tahu bahwa sahabatnya adalah pacar sang idola. Tidak lupa pula didampingi sang lelaki penggemar bola yaitu Sultan yang ikut menjadi pahlawan kesiangan. Jujur sekarang Kiana sedikit gelisah karena hari ini Rafa belum mengabarinya sama sekali, iya Kiana tau bahwa dia tengah sibuk tetapi biasanya dia tetap mengabari. Tak apalah toh Kiana sekarang bisa melihat dia tengah latihan di lapangan, entah mengapa Kiana merasa Rafa beda hari ini, apakah dia tengah sakit? semoga tidak lah.Pertandingan berjalan lancar, walaupun sedikit deg degan karena tidak gol-gol. Akhirnya gol juga, gol karena lemparan dari Arhan dan tap in oleh bang Egy. Kiana merasa sedikit lega karena gol tetapi dia berdoa semoga pihak lawan ini tidak menyerang balik. Ditengah pertandingan Kiana baru ingat kalau dia hari ini tidak membawa hadiah untuk Marceng, aduh bisa-bisanya lupa gimana dong? hari ini gak usah ketemu Marceng dulu deh, nanti juga pasti Kiana dibilang cegil lagi sama orang-orang.
Kiana lupa di menit keberapa tetapi dia sangat khawatir saat melihat pemain Vietnam mendorong Rafa hingga tersungkur, Rafa terlihat sangat lemas disitu tapi kenapa dia tetap ikut main sih padahal sedang sakit itu pasti. Di menit ke 90 gitu satu stadion heboh karena Abang Jay, menyala Abang Jay. Tetapi Kiana tidak terlalu menikmati pertandingan malam ini karena dia mendengar beberapa oknum yang membicarakan Rafa, dia kesal mengapa orang-orang seperti itu sangat lancang membicarakannya kekasihnya disini.
Indonesia menang satu kosong melawan Vietnam dan Kiana pun sangat lega. Saat akhir pertandingan pemain Indonesia seperti biasa, berdiri ditengah-tengah lapangan sembari diiringi lagu "tanah airku". Rafa, perhatian Kiana tertuju pada Rafa yang berdiri menghadap kearah tribun nya, sepertinya benar firasat Kiana bahwa Rafa sedang sakit. Salah satu staf juga datang berdiri disebelahnya untuk mengecek kondisinya. Aduh rasanya pengen lari meluk dia, kasian sayang aku sakit.
Kiana menyuruh Salma dan Sultan untuk pulang duluan, karena dia berdalih akan dijemput oleh orangtuanya. Padahal dia ingin menemui Rafa, diam-diam pastinya. Rafa menyuruh Kiana untuk menunggu didekat pintu keluar tribun, dia hanya menyuruh begitu padahal harusnya dia nanya dulu gak sih Kiana duduk dimana? mungkin dia sudah hafal sama pintu-pintu tribun ini. Saat tribun sudah sepi Kiana duduk ngemper di atas dekat pintu keluar, sepertinya memang aman disini, sepertinya sih. Tak lama setelah itu Rafa datang, dengan wajah lemasnya itu, tetapi dia mencoba tetap tersenyum di depan Kiana. Kemudian Rafa duduk disamping Kiana, tanpa basa-basi Kiana langsung memeluk kekasihnya itu, Kiana dapat merasakan tubuhnya memang menghangat.
“You did a great job Rafa” kata kiana
“No, i disappointed a lot of people” jawab Rafa
“Jangan ngomong gitu, kamu udah berusaha sayang dan buktinya Indonesia menang” ucap kiana
“Still i should have scored” jawab rafa
“Pasti nanti ada waktunya kamu nyetak gol, not today but you still have time” kata kiana
“But why do i have a fever today" kata rafa
“Penyakit itu gak ada yang tau loh, sekarang saatnya kamu balik, istirahat biar cepat sembuh. Nanti mau ke Vietnam kan” ucap kiana
“I don't want to, i still want to be here with you” jawab rafa sembari bersandar di bahu kiana
“Leher kamu sengklek nanti kalau kayak gitu” protes Kiana
“What is sengklek mean?” tanya rafa
“Sengklek artinya slinky mungkin, pokoknya neck pain gitulah” jawab kiana
“Is okay asal bareng kamu” jawab rafa
“Dih giliran gombal aja bahasa Indonesia” kata kiana
Diam tak ada jawaban yang didengar oleh Kiana, ternyata Rafa sudah terlelap. Kiana kasian melihat Rafa yang sangat amat kelelahan, tetapi bermain bola memang keinginan Rafa sejak kecil jadi Kiana tak ada hak untuk menyalahkan sepakbola. Tetapi ketikan netizen Indonesia yang harus dijaga, tidak hanya Rafa tetapi pemain timnas lainnya sudah berlatih sangat giat dan berusaha bermain dengan optimal, tetapi kan semuanya butuh proses. Bisa tidak seenggaknya hargai keringat mereka sedikit? atau seenggaknya kalau ingin memberikan kritik atau saran dengan kata-kata yang bijak sedikit. Memang tidak kelihatan tetapi pastinya itu semua jadi beban buat pemain, apalagi Rafa. Satu lagi Kiana juga sangat amat kesal dengan fans-fans cewek yang nempel-nempel ke Rafa, selain karena cemburu tetapi please be nice to Rafa, dia habis pertandingan juga butuh istirahat bukan jumpa fans.
Setelah beberapa saat Rafa terbangun karena alarm yang dia pasang, lucunya.
“Sakit kan lehernya” kata kiana
“Not really” jawab rafa
Kemudian Kiana beranjak untuk memegang dahi Rafa, tubuhnya semakin menghangat sehingga kulitnya pun memerah.
“Rafa i think you need to go to hospital” kata kiana khawatir
“I don't have enough time Ansara” jawabnya
Kiana khawatir tetapi sekarang dia sedang salting karena panggilan itu lagi, Kiana feel very special karena panggilan itu.
“Yaudah balik sana, sampai ke hotel you need to langsung tidur ya” ucap kiana
“Yes, but i still want to be with you” kata rafa sembari memeluk kiana
“Next time kan kita masih bisa ketemu” jawab kiana
“You wanna go to Vietnam?” tanya rafa
“No, kamu mikirnya kejauhan” jawab kiana
“Buruan sana nanti diamuk masa” kata kiana“Come on together” ajak rafa
“Together together kamu duluan sana” kata kiana
“You go first, i'll go behind” ucap rafa
Kiana pun pasrah jalan duluan, saat mendekati pintu keluar Kiana tak sengaja berpapasan dengan Marceng, sepertinya dia tengah mencari Rafael.
“Eh Kiana” marceng menoticenya
“Hai Marceng” jawab kiana
“Oi darimana aja cok” kata marceng untuk rafa
“I just went to the toilet” jawab rafa
“Toilet ndasmu, kencing di tribun kowe. Bikin panik aja anjay” jawab marceng
Si Marceng ya dia akan tetap menjadi Marceng dengan siapapun dia bicara, bahkan dengan bule satu ini tetap saja gitu bicaranya. Pacar aku loh ini jangan kasar-kasar ngomongnya.
“Yaudah Kiana kita balik ya” kata marceng
“Iyah hati-hati” jawab kiana
“Bye Ansara” celetuk rafa tak sengaja
“Ansara sopo?” tanya marceng
“Her first name is Ansara” jawab rafa
“Iya ta?” tanya marceng pada kiana
“iya bener” jawab kiana
“Kenapa dia jadi lebih tau?” bingung marceng
Rafa pun langsung merangkulnya, mengajak Marceng untuk segera pergi.
“Lino we need to go back fast” kata rafa
Si Rafa awas aja ya kalau keceplosan lagi, untung cuman nama panggilan itu, kalau panggilan yang satu lagi habis aja diinterogasi sama Marceng.
helluwww aku update.
fyi part kali ini sangat bermakna bagi cerita ini karena part ini yang bikin terciptanya cerita ini. hari itu Rafa sakit kan dan pasti kita sebagai fans khawatir tapi gak tau harus berbuat apa, hanya bisa berdoa. dari situ lah aku berpikir enak kali ya kalau jadi orang terdekat Rafa bisa temenin dia kalau lagi sakit, dan akhirnya tercipta lah cerita inihh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struick With You
Fanfiction•DISCLAIMER• Cerita ini murni fiksi, mungkin tokohnya memang nyata selebihnya hanya khayalan semata. Selanjutnya mohon dimengerti bahwa cerita ini dibuat hanya untuk senang-senang saja. _________________________________________ "Hey I want a gift to...