Menikah adalah impian setiap orang, apalagi menggelar pernikahan di Bandung adalah impian Kiana. Tetapi bukankah lebih baik hanya menikah di KUA bersama orang yang kita cinta daripada melaksanakan wedding dream dengan laki-laki lain. Tepatnya besok pagi Kiana akan melaksanakan pernikahan itu, sayangnya ini bukan mimpi. Pukul dua malam Kiana terbangun lagi dan lagi karena mimpi buruk, tetapi rasanya lebih menyeramkan besok pagi. Banyak pikiran yang membebani Kiana, tentang apa yang akan terjadi setelah menikah dengan mas Adan? Bagaimana hidup Kiana kedepannya? Apakah sekarang Rafa bahagia tanpa Kiana? Akankah Kiana dapat merasakan bahagia kembali?. Pikiran-pikiran yang sebenarnya tidak saling berhubungan itu selalu menghantui Kiana dan sampai sekarang Kiana belum tahu jawabannya.
Melamun di balkon hotel pukul dua malam dengan udara menusuk di Bandung adalah pilihan Kiana malam ini. Malam ini Bandung tengah hujan jadi suhunya bagi sebagian orang sangatlah dingin, tetapi Kiana biasa saja, dinginnya udara malam tidak mempan lagi bagi Kiana. Kiana mengedarkan pandangannya ke sekeliling hotel untuk melihat apakah ada hantu ditengah hujan ini, tidak tidak dia hanya sedang menikmati hujan saja. Pandangannya terhenti ketika melihat ada seseorang yang berdiri dibawah sana, di area taman hotel. Walaupun posisinya tengah berada di lantai enam tetapi Kiana kenal betul dengan orang itu dan membuat dia langsung melangkah dengan cepat untuk menuju ke tempatnya, Kiana berlari dengan sekuat tenaga di lorong hotel dan buru-buru masuk ke dalam lift dengan cepat. Cepat Kiana hanya ingin cepat sampai kesana sebelum orang itu pergi.
"RAFAEL!!!" teriak kiana sembari berlari ke arahnya
"No Ansara, kamu tidak boleh kena hujan" kata rafael
Iya orang itu beneran Rafael, Kiana tidak sedang berhalusinasi. Tanpa basa-basi Kiana langsung memeluk Rafael dengan erat dan menangis didalam dekapannya. Menangis didalam dekapan Rafael ditengah-tengah hujan ternyata bukan hal yang buruk, buktinya Kiana bisa melepas semua beban yang ada.
"Rafael i miss you so much" kata kiana
"I miss you too Ansara" jawab rafa sembari mengusap rambut kiana
Kiana semakin nangis kejar, ini harum yang Kiana rindu, ini usapan lembut yang membuat Kiana nyaman, ini rumah Kiana yang sesungguhnya.
tempat yang ku rindu sejak lama
rumah kecil itu
tempat ku berteduh"Ansara kamu gak boleh seperti ini, besok itu hari spesial kamu kan jadi tolong istirahat yang cukup" jelas rafael
"Ini, ini istirahat aku dari semua beban itu. Kamu tempat ternyaman untuk aku istirahat dari dunia yang kejam ini" jawab kiana
"Jangan ngomong kayak gitu, ini semuanya yang terbaik untuk kamu, dunia ingin kamu bahagia Ansara" kata rafa
"Rafael jangan pergi, besok kamu aja yang nikah sama aku" pinta kiana
Mendengar itu Rafael langsung melepaskan dekapannya dengan cepat.
"Kamu gak mau nikah sama aku?" tanya kiana
Rafael tak langsung menjawab dia beralih untuk memegang kedua tangan Kiana.
"Aku mau nikah sama kamu tapi tujuan aku kesini untuk melepaskan kamu Ansara" kata rafa yang membuat Kiana menangis semakin kencang
"Ansara mungkin ini terlalu cepat tapi happy wedding ya, semoga besok acaranya lancar. Kamu tau kan kalau aku sayang kamu jadi kalau kamu sayang aku berarti kamu harus nunjukin bahwa kamu bahagia, ini terakhir kali ya aku lihat kamu nangis" jelas rafael sembari menatap mata kiana
Setelah itu Rafael memberikan senyuman kepada Kiana dan melepaskan genggaman tangannya perlahan.
"Rafael jangan pergi" rintih kiana
KAMU SEDANG MEMBACA
Struick With You
Fanfiction•DISCLAIMER• Cerita ini murni fiksi, mungkin tokohnya memang nyata selebihnya hanya khayalan semata. Selanjutnya mohon dimengerti bahwa cerita ini dibuat hanya untuk senang-senang saja. _________________________________________ "Hey I want a gift to...