01

544 20 1
                                    

"Aleah! Aleah!" Seorang anak perempuan berjilbab pink mengetuk-ngetuk pintu si pemilik rumah dengan brutal.

"Sebentar, Yaya!" Terdengar sahutan dari dalam. Si pemilik rumah, Aleah.

Yaya-- nama anak perempuan berjilbab pink itu. Berdiri diam di depan pintu menunggu sahabatnya.

Ceklek!

Pintu terbuka, menampakkan batang hidung seorang anak perempuan berjilbab hitam. Itu Aleah.

Yaya tersenyum cerah. "Jom kita pergi tengok jiran baru kita!"

Aleah mengangguk antusias. "Jom!"

Kedua berjalan, lelah sekali rasanya. Padahal rumahnya bersebelahan, ada-ada saja.

"Nah, itu die!" Yaya menunjuk kearah seorang anak laki-laki bertopi dino yang sedang membaca sebuah ... Kertas, kah?

"Ha'a, benarlah!"

Keduanya pun langsung berjalan beriringan menghampiri anak laki-laki itu. Sedangkan sang empu sama sekali tak menyadari kehadiran keduanya karena terlalu sibuk memperhatikan isi kertas.

"Halo, Boboiboy!" Sapa keduanya secara bersamaan.

"Waaa!" Anak laki-laki itu-- Boboiboy, berteriak kaget.

Sontak Aleah dan Yaya langsung berpandangan sebentar sebelum akhirnya kembali menatap Boboiboy dengan heran.

"Ish kalian ni! Longgar jantung aku." Boboiboy menatap keduanya kesal.

Sedangkan keduanya hanya terkekeh-kekeh tidak jelas.

Boboiboy menatap keduanya satu-persatu. "Eh, mana kalian tahu nama aku?" Tanya-nya.

"Tok Aba yang bagi tahu." Jawab Aleah seadanya.

"Kecoh lah Tok Aba nih." Gumam Boboiboy, sebelum akhirnya kembali menatap selembar kertas yang dipegangnya. "Oh! Ee ... Tok Aba suruh cakap 'Terima kasih bagi biskuit semalam'." Boboiboy menatap Yaya.

"Same-same! Tok Aba mesti suka biskuit tu, kan, kan?!" Yaya bertanya.

Boboiboy sedikit mengerutkan alisnya bingung. "Entah, mungkin kot."

Sedangkan Aleah yang di sampingnya memasang wajah ngeri. "Ye lah, suka sangat lah tu." Gumamnya dengan suara yang amat pelan.

Dengan senyum lebar di wajahnya, Yaya menengok kearah Aleah yang berdiri di sampingnya. "Hm? Kau ada cakap sesuatu ke, Aleah?"

Aleah sontak menggelengkan kepala, mulai berkeringat dingin. "Ee ... Takde."

Yaya pun hanya mengangguk paham, tak mau memperpanjang.

"Okelah Yaya, Aleah, aku nak pergi kedai Tok Aba nih." Boboiboy berucap.

"Kedai Tok Aba?" Aleah sedikit memiringkan kepalanya.

Boboiboy memangguk, "Ha'a."

"Alah senang je, kau belok kanan, lepastu-- "

"Eh takpe-takpe, Tok Aba dah tulis dah di kertas nih." Boboiboy mengangkat kertas yang dipegangnya lalu menunjukkan kertas itu ke kedua anak perempuan di depannya. "Jumpa lagi." Boboiboy pun melambaikan tangannya dan mulai berjalan pergi meninggalkan Aleah dan Yaya yang kebingungan.

"Jumpa lagi." Balas Aleah dan Yaya secara bersamaan.

.

.

.

"Hai, Boboiboy!"

Boboiboy langsung menengok kearah samping, anak laki-laki bertopi dino itu mendapati Aleah yang tersenyum ceria.

[1] Childhood II Boboiboy x Reader OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang