"Hah? Kumpulan Gerombolan Kejahatan?"
"Kumpulan Gerombolan Kejahatan! Yang diketuai oleh ... Kokomander Koko!" Jawab Raksasa Bawang. Raksasa itu pun kembali tertawa, sebelum akhirnya menyatukan kedua tangannya(?) dan kembali melanjutkan. "Rasekan lah, Gelombang Bawang!"
Dan sedetik setelahnya, aura bawang semakin banyak dan mengelilingi hingga ke dalam kelas.
"Aaaa! Pedihnya mate!"
Raksasa Bayang pun semakin tertawa keras, sedangkan tiga Rob yang ada didalam Robot Pango tertawa bangga karena tak terkena dampak dari aura bawang yang menusuk dari Raksasa Bawang.
"Ma-Macam mane nak lawan ni?" Tanya Fang.
Tawa yang awalnya sudah keras, tambah keras lagi saat mendengar Fang yang bersuara guna bertanya. "Hahaha, tiade sesiape yang boleh menahan serangan pati ini. Rasekan ni, hiya!" Raksasa Bawang pun menghempaskan ketiga anak laki-laki itu, kecuali Adudu dan ... Ketiga anak perempuan yang tiba-tiba menghilang entah kemana.
"Woy! Ham bawang!"
"Hahah-- Hah?" Raksasa Bawang yang awalnya tertawa dengan bangga pun seketika menghentikan tawanya saat mendengar seseorang yang berteriak.
Saat dilihat, itu adalah ketiga anak perempuan yang sempat hilang mendadak tadi. Siapa lagi kalau bukan, Aleah, Yaya, dan Ying. Ketiga anak perempuan itu berdiri dengan percaya diri, tak terpengaruh dengan aura yang dikeluarkan Raksasa Bawang.
Kenawhy? Tentu saja karena mereka sudah dilengkapi dengan kacamata dan penjepit. Bedanya Aleah pakai kacamata hitam. Hampir kece, kalau nggak ada penjepit yang ngejepit hidung sih ....
Oke, abaikan.
"Ape mungkin? Kenape takde kesan ni?" Ehm, Raksasa Bawang, kamu nanya sama siapa?
"Heh! Saye hari-hari tolong mama potong bawang, sudah kebal ma!" Ungkap Ying.
"Hah? Potong bawang?!"
"Iye lah, kalau potong bawang kene lah tutup hidung, bukan tutup mate." Yaya menjelaskan.
Aleah yang berada di samping Yaya pun menganggukan kepalanya, ia pun menyambung. "Ha'a! Baru lah kurang menangis."
"Jadi, Cik adik ni pun dah biasa potong bawang?"
"Taklah." Yaya menggeleng. "Saye lumatkan bawang je."
"Hah? Ape? Lumatkan?!"
"Iye lah, untuk buat biskuit." Lanjut Yaya.
Aleah tercengang, sama seperti yang lainnya. Mereka syok, patutlah kue Yaya 'enak' betul.
Raksasa Bawang pun melirik kearah Aleah yang sedang mengusap-ngusap bagian kepalanya. "Eee, kalau Cik adik ni juga lumatkan bawang?"
"Tak, saye goreng bawang je. Untuk jadi toping nasi goreng." Jawab Aleah.
"Goreng bawang?!"
"Wah! Sedapnye~ "
Sungguh reaksi yang sangat berbanding terbalik yah pemirsa. Raksasa Bawang terkejut, dan ... Teman-teman Aleah yang lain ngiler, apalagi Gopal.
Boboiboy yang duluan sadar dari aksi ngiler-ngileran itu pun berseru. "Serang die!"
"Inilah akibat mengganggu ujian kami!" Ketiga anak perempuan itu dengan segera merubah ekspresi, yang awalnya santai menjadi kesal. "Serangan combo YAY!" Dan melakukan gerakan combo guna menyerang Raksasa Bawang.
(Catatan: Karena ini ada tambahan karakter, oleh sebab itu ada perbedaan. Yang awalnya combo YY (Yaya dan Ying), menjadi YAY (Yaya, Aleah dan Ying)).
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Childhood II Boboiboy x Reader OC
FanfictionYou as Aleah. _________________ Ingin ikut serta dalam petualangan? Mari mampir terlebih dahulu. Cowonya malu-malu kucing. Cewenya kurang peka sikit. _______________________ Boboiboy dan kawan-kawan hanya milik Monsta, sementara OC adalah milik saya...