22

74 13 1
                                    

Pada pagi harinya, mereka kembali bersekolah. Tentu saja, kan tidak mungkin kalau mereka meliburkan diri. Kalau iya, saya pertemukan dengan guru saya. Nggak, canda.

Sekarang, lebih tepatnya didalam kelas, Aleah berkumpul bersama teman-temannya-- Yaya, Ying, Gopal, Fang-- Dan untuk Boboiboy ... Dia belum datang.

"Eh, Boboiboy, selamat pagi~ " Sapa Gopal.

Oh, udah datang ternyata, panjang umur.

Aleah bersama yang lain pun sontak berbalik guna melihat kearah Boboiboy, mereka hendak menyapa juga. "Selamat pagi, Boboiboy!" Sapa mereka sambil tersenyum-- "Hah?" -- Tapi ... Ada yang aneh.

"Hai ... Selamat pagi ...." Boboiboy membalas sapaan teman-temannya dengan sangat lesu. Bukan hanya itu, bahkan wajahnya terlihat sangat layu dengan lingkaran hitam yang menghiasi bagian bawah matanya.

Boboiboy persis seperti orang yang tidak tidur semalaman. Dia seperti habis begadang.

"Hehe, dah macam panda ku teng-- Adoh!"

"Diamlah!" Aleah dengan segera menyikut Gopal yang hendak mengejek. Tak lupa juga Aleah memandang anak Pakcik Kumar itu dengan tajam.

Mengabaikan ringisan kesakitan Gopal, Aleah melihat Boboiboy yang masih lesu sekilas. Ia bertukar pandang dengan ketiga temannya yang lain, mereka khawatir.

"Kenape ni, Boboiboy?" - Yaya.

"Kau oke tak?" - Aleah.

Boboiboy yang semulanya menelungkupkan kepalanya di atas meja pun dengan segera kembali mengangkat kepalanya. "Aku ... Aku tak dapat tidur nyenyak semalam."

"Eh? Kenape pulak?" Tanya Aleah, lagi.

Sambil menghela nafas, Boboiboy pun melanjutkan. "Masa aku tidur, aku asyik nak tertukar ngan Boboiboy Api je."

"Hah?! Bertukar jadi Boboiboy Api lagi?!"

Dengan wajah lesunya, Boboiboy tersenyum kecil. "Takpe, Ochobot jaga aku semalam."

"Haiya! Lu kene bersabar, Boboiboy. Jangan stres sangat." Pesan Ying. "Kalau tak, macam mane nak kawal Boboiboy Api macam ni?"

"Macam mane tak stres, aku tak tentram pasal kebakaran yang aku buat sebelum ni."

"Tapi ... Itu semua bukan salah kau." Ucap Yaya, yang tentu saja langsung diangguki oleh teman-temannya yang lain, termasuk Aleah juga. Kan Aleah 'temannya' Boboiboy juga ....

"Jadi salah siape?! Boboiboy Api tu aku juga, 'kan."

Gopal sontak langsung berpindah tempat tepat di samping meja Boboiboy. "Dey, janganlah cakap kuat-kuat. Kalau orang tau siape kau sebenarnye, macam mane?"

"Hah?"

"Adeh!"

Kasian Gopal, baru awal-awal aja udah mengalami banyak cedera. Tadi kena sikut, sekarang kena dorong Papa Zola yang baru datang karena kepo. Hadeh, kasihan.

"Tau ape? Siape? Sebenarnye? Ape? Kenape? Apekah?" Papa Zola, nggak kebanyakan ta?

"Eee, takde pape Cikgu. Hehehe." Boboiboy sontak menggeleng, ia menggaruk pipinya yang tak gatal sambil melirik ragu kearah Cikgu Papa yang sekarang sedang memicingkan mata. 

Boboiboy yang awalnya udah gelagapan, tambah gelagapan lagi saat ditatap oleh Papa Zola dengan pandangan curiga. Seakan-akan menjadi pelaku pada suatu peristiwa dan sedang diintimidasi setelahnya. Singkatnya, ia sedang dicurigai.

Namun--

"Bangun~ !"

"Eh?"

-- Ada ketua darjah andalan kita, Yaya!

[1] Childhood II Boboiboy x Reader OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang