Surya, yang katanya orang-orang adalah anak indigo.
Kemampuannya yang mampu melihat hal tak kasat mata, berbaur dengan mereka bahkan bisa meramalkan masa depan membuatnya menjadi orang terpenting di desa.
Semua orang sangat membutuhkannya untuk membuat desa tetap aman dan tentram dari gangguan makhluk halus.
Tanpa mereka ketahui jika surya hanya membual.
" Makasih ya nak surya... Kalo gak ada kamu mungkin saya udah kehilangan anak saya sekarang... " Ujar pak Tio penuh rasa syukur.
" Sama-sama Pak, itu emang sudah tugas saya... "
" Ini nak, diterima ya dari bapak.. Maaf jika tidak seberapa... " Ujar pak tio memberikan beberapa lembar uang berwarna merah.
" Tidak perlu pak, saya tulus membantu bapak... " Ujar surya pura-pura menolak.
Langkah awal untuk menjaga nama baik gaes...
" Jangan begitu nak surya, kalo kamu nolak saya malah ngerasa bersalah banget gak bisa ngasih apa-apa sama kamu... " Ujar pak Tio mengantongi uang tersebut dalam saku baju surya.
" Kalo bapak bersikeras, saya Terima pak.. " Ujar surya dengan senyum manisnya, membuat dio yang berada di sebelah menatapnya julid.
" Sekali lagi bapak ucapkan terimakasih ya nak... Makasih udah ramalin masa depan anak bapak.. "
" Sama-sama Pak.. "
" kalo gitu saya pamit dulu ya, permisi... " Pamit pak Tio.
" Hati-hati pak... " Jawab surya dan dio serempak.
" Hehehe... Lumayan... " Ujar surya sembari menghitung uang pemberian pak Tio.
" Lu mau sampai kapan anjir jadi penipu? Bukan satu orang, tapi satu desa... Gak takut karma lu?!! " Ujar dio mengingatkan.
Yah, satu penduduk desa hanya dio lah yang tidak tertipu oleh surya.
Anak itu sampai kapanpun tidak akan pernah dio percaya.
" Karma itu gak ada, udah gak usah berisik.. Ayo nongkrong... Lumayan nih uang dari pak Tio banyak.. "
" Ogah gue, duit haram.. Gue pulang dah! " pamit dio.
" Ye... Belagu amat tuh bocah.. "
Permisi mas~
" Iya mbak.. " Jawab surya menatap wanita cantik yang entah sejak kapan sudah berada di hadapannya.
( seger banget buset... ) inner surya bahagia.
" Mas, saya mau minta tolong... "
" Minta tolong apa ya mbak? Saya bantu sebisa saya... " Jawab surya lembut.
" Tolong bantu cari pecahan tubuh saya... " Ujar wanita cantik itu tiba-tiba berubah wujud mengerikan.
Mata yang bolong, lidah panjang menjulur hingga aspal, bercak darah di mana-mana, wajah hancur hingga tidak dikenali identitasnya dengan rambut panjang menjuntai.
Dan ia terbang...
Mas~ tolong saya~
Aaargghhh!!!
Dengan gesit surya berlari masuk kedalam rumahnya, mengunci pintu dan jendela. Ia juga menempelkan pintu rumah dengan kertas mantra yang ia tulis berdasarkan ilmu Google.
Berharap hantu itu tidak dapat masuk ke rumahnya.
Tok, tok, tok..
Mas~
Tolong saya~
" Pergi lu demit!! Jangan ganggu gue!! " Teriak surya bersembunyi dibalik selimutnya.
Mas~
" Pergi mbak, saya gak bisa bantu mbak... Saya cuman pura-pura aja selama ini kalo saya bisa bantu roh kayak mbak... "
" Plis mbak pulang, jangan ganggu saya.. Saya janji deh gak nipu warga lagi... "
H
E
N
I
N
G
" Mbak... " Panggil surya, membuka selimutnya untuk memastikan hantu wanita itu sudah pergi.
" Huft... Syukur deh kalo udah pergi... Ini gara-gara ucapan dio nih!! Bisa-bisanya gue nengok hantu siang bolong gini.. " Gerutu surya mencari kontak dio di ponselnya.
Hallo~
" Eh? Hallo? Dio nya ada? " Tanya surya bingung ketika mendengar suara wanita yang menjawab panggilannya.
Ini siapa ya?
" Surya... "
Oh surya... Ini tante, kamu belum dapat kabar ya?
" Ha? Kabar apa tante? " Tanya surya bingung.
Dio, anak tante udah meninggal 7 hari yang lalu..
Surya membeku mendengar ucapan wanita itu, ia terkejut bukan main.
Bahkan tanpa sadar menjatuhkan ponselnya.
Surya??? Kamu masih disana??
" Dio? 7 hari yang lalu? " Ujarnya kelu.
" Terus yang tadi main seharian sama gue siapa? "
" Gak mungkin kan gue jadi indigo beneran? " Gumamnya.
Hy sur~ main ke rumah gue yang sekarang yuk..
" Argghh!!! " Teriak surya ketika melihat dio sudah berada di sampingnya sembari tersenyum lebar.
Surya? Kamu kenapa?
Surya?
.
.
.
.
.
.
👻
