chapter 27

1.2K 187 94
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*

******

Sudah seminggu berlalu- jisoo bahkan belum membuka matanya, gadis itu sudah dipindahkan ke ruangann pasien kemarin karena kondisi nya yang sudah membaik.

Namun, entah kenapa gadis itu masih enggan membuka matanya. Hyungsik yang sekali dua puluh empat jam memantau jisoo tak ada sedikitpun saat memeriksa kondisi tubuh jisoo terlewat kan.

Dan Kondisi jisoo sudah mambaik- namun gadis itu masih mengunakan selang Nasal Oxygen Cannula untuk membantunya bernafas dengan baik.

Hyungsik berharap hari ini jisoo sudah mau membuka matanya- munkin saja tubuh gadis ini terlalu lemah, karena itu bahkan membuka matanya saja ia masih belum mampu.

"Sulung paman harus membuka mata hari ini- hmm, lihat.. Jisoo harus lihat semua orang sangat mencintai jisoo, paman bahkan rela pindah tugas dari jeju ke Seoul hanya untuk jisoo, agar paman selalu bisa merawat sulung paman ini."Hyungsik berbicara seraya menyuntikkan cairan ke infus jisoo.

Lelaki itu rela meminta pada pihak rumah sakit agar menjadikan nya sebagai dokter jisoo- ia ingin selalu memantau jisoo, hyungsik bahkan tidak membiarkan dokter lain menangani jisoo, hanya dia yang boleh menangani jisoo- dan dua perawat yang ia jadikan assisten nya- hyungsik tidak peduli akan dirinya yang lelah, ia hanya ingin melihat gadis sulung nya itu kembali membuka matanya.

"Appa mu sudah menyiapkan galeri seni untuk mu nak- dia sudah berusaha untuk menjadi ayah yang baik. Dia bahkan terus menangis saat keluar dari ruangan mu, setiap jam dia pasti menelfon ku untuk memastikan kondisi mu saat ia ada diluar- jadi cepatlah buka matamu, kami semua sudah merindukan mata yang indah itu- lisa dan rose juga terus menangis merengek pada paman, mereka menyuruh paman untuk segera membuat mu membuka matamu- paman kewalahan menghadapi kembar sayang, bagaimana paman bisa membuat mu membuka matamu, disaat jisoo sendiri masih enggan membuka mata jisoo."
"Sooyoung aunty juga selalu menangis tiap malam karena memikirkan jisoo- apa jisoo tidak merasa kasian pada paman, paman benar-benar kewalahan mengurus mereka yang terus menangis dan memohon pada paman agar membuat mu membuka matamu nak- paman juga ingin menangis, namun bagaimana bisa paman menangis, saat paman satu-satunya harapan mereka. Jadi paman mohon, jisoo pasti mendengar ucapan paman kan? Tolong buka mata dan ayo setelah ini bagaimana jika kita liburan bersama?"

Hyungsik sudah bicara panjang lebar, kali ini lagi-lagi lelaki itu hanya bisa bernafas dengan pelan.

Ia memutuskan duduk di kursi samping brangkar jisoo, mengambil tangan jisoo dan menggenggam nya kuat.

Ice Princess (Family) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang