Cast utama : Jisoo
"Appa memberimu pilihan- tetap di Indonesia, dengan syarat tinggalkan dunia motor mu. Atau Appa akan mengirim mu ke Korea."
"Korea."
Singkat jelas dan padat, katakan saja- kim jisoo adalah gadis yang biasa di juluki ice princess...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
-
*нαρρу яєα∂ιηg*
******
"Lihatlah- setelah hampir sebulan ia menghilang setelah identitas nyan terbongkar, aku tidak tau dia dengan tidak tau malunya masih berani memunculkan wajahnya disekolah ini! Astaga- membuat nama sekolah hancur sjaa!"
"Cikhhh- apa yang harus dibanggakan menjadi anak tak diinginkan? Ibunya bahkan membuangnya- soo dengan bahasa kasarnya anak haram seperti nya apa yang harus dibanggakan?
"Dasar anak tidak tau malu! Anak dan ayah sama saja! Gila harta dan haus akan kehormatan! Cikhhh- menjijikkan!"
"Woahhh, aku tidak percaya- siapa yang akan menyangka, gadis secantik dia dan sesempurna kim jisoo ternyata hanyalah anak hasil dari hubungan terlarang!"
"Wohh- bitch telah datang. Sangat menjijikkan dan tidak tau malu!"
Kim jisoo gadis itu hanya bisa mengepal kuat sendok ditangannya dan ia tancap dengan erat di nampan makanan miliknya. Bahkan untuk menikmati makan siangnya saja jisoo sangat sulit- sejak awal masuk kelas pagi tadi jam pertama, hingga jam istirahat tiba ia terus mendengarkan hinaan-hinaan orang itu.
Sekolah terbaik di Korea Selatan- namun siapa sangka ternyata anak-anak disini diisi oleh orang-orang seperti ini, hobi bergosip dan mengomentari kehidupan seseorang.
Orang-orang menatap nya seperti gadis comberan yang datang dengan kotor- ini sangat memuakan menatap orang-orang yang menatap nya jahat itu.
Jisoo dengan tentang berusaha berdiri dari kursinya- mengambil nampan makanan miliknya, ia harus pergi dari sini- sebelum emosinya dan amarahnya semakin terpancing mendengar hinaan hinaan itu.
B
ughhh..
Tubuh jisoo sedikit terhempas saat dua tubuh sekaligus menyenggol bahunya hingga membuat nya hampir kehilangan keseimbangan.
Untung saja seseorang, entah siapa yang ada dibelakang nya menahan punggung nya hingga membuat jisoo tak jatuh ke belakang bersama nampan.
Jisoo mendongak dan menoleh-
"Sehan? Leo?"
Itu sehan yang menahan nya- dan ada leo juga disamping leo menatap nya khawatir.
Hampir sebulan lebih ia tak melihat kedua lelaki ini- karena memang jisoo yang menolak dihubungi atau bertemu siapapun.
