07

159 34 1
                                    

Berita besar: ternyata Lee Jeno bukan seorang chaebol!

Rasanya dunia Renjun terbalik begitu saja. Kunci financial freedom siren adalah mooching off very wealthy individuals. HNWI ideal di kamus siren secara garis besar punya tiga kriteria:

1) Pemilik stream of income berkelanjutan dan menghasilkan.
2) Jika bisnis, bukan perusahaan terbuka.
3) Jika berbisnis, sudah di tahap berjalan bukan pertumbuhan, bila bekerja mangsa memangku posisi non operasional akan lebih baik

Jeno jelas bukan ketiganya!

Sekarang segala sesuatu menjadi jelas. Pilihan Jeno tetap tinggal di Hannam, keharusan dia menabung untuk tempat tinggal kedua, kenapa Jeno memilih naik subway ke mana-mana. Persona yang tetap terasa dignified dan mahal meskipun gaya hidup rendah hati tersebut.

It all makes sense… Jeno tumbuh dalam keluarga kaya dan terpandang tapi dia sendiri bukan milyuner. Mana Renjun sangka, taipan progresif Nautical Oils ternyata masih amat kolot dan cuma membagi sumber kekayaannya pada anak laki-laki! Mau sebesar apapun warisan, itu adalah nilai terbatas, bagaimana pun compound interest tidak bisa mengalahkan pertumbuhan dari sumbernya—bisnis itu sendiri.

Renjun sudah terjerumus terlalu dalam, dia telah mengorbankan segalanya untuk Jeno seorang satu bulan terakhir ini. Mundur sekarang? Tidak mungkin! Investasi waktu, biaya, DAN tenaga yang Renjun keluarkan sudah banyak untuk berputar balik.

Renjun meyakinkan diri, biarpun sederhana, Jeno tetap cucu Nautical Oil. Setidaknya Jeno pasti punya 1M dari warisan. Ingat kata Doyoung, ingat kata Doyoung, tidak ada konglomerat yang mau anak cucunya hidup kelaparan. Renjun akan menemukan warisan Jeno, walaupun bentuknya trust fund terkunci.

Renjun akan mengambil taruhan ini, taruhan kalau warisan Jeno senilai yang ia butuhkan, it better be worth it!

___

Sesuai komitmen berapi-api sang siren, Renjun dan Jeno terus bertemu satu sama lain.  Menurut playbook untuk semakin menggoda mangsa, siren harus masuk dalam kehidupan si mangsa. Pahami semua hobi dan kegemaran nya, jadilah orang yang  dipercaya, sampai siren ternyata sudah merasuk segala aspek kehidupan  mangsa.

Maka Renjun pun berlaku begitu, walaupun di kasusnya amat berat: ikut Jeno bersepeda setiap akhir pekan!

“Jen, aduh, Jen.” panggil Renjun sekuatnya.

Punggung Jeno semakin menjauh dari pandangan Renjun, Jeno sedikit melambat tapi tetap tenaga atlet triathlon itu beda dengan siren yang hobi rebahan.

Sebenarnya Renjun menghindari menggunakan nyanyian saat dia sedang lelah seperti ini. Terlalu banyak berkeringat membuat fisik sirennya lebih rapuh.

Tapi hari ini dia benar-benar capek, lebih besar dari akal rasional Renjun. Dengan terpaksa, untuk pertama kalinya, Renjun memutuskan menggunakan nyanyian pada Jeno saat mereka berolahraga, “Jen, kamu duluan aja.”

Bak tersihir, Jeno menuruti perintah Renjun, ekspresinya datar, “Oh, oke, nanti aku jemput kamu di seven eleven ya.”

Beruntung bersepeda tidak terjadi selamanya. Di sela-sela kencan mereka, akhirnya kegiatan olahraga Jeno dan Renjun berubah jadi hiking. Renjun bisa bernegosiasi  karena naik sepeda itu terlalu jauh dan melelahkan. Terutama perjalanan subway 40-menit untuk mengembalikan sepeda Jeno benar-benar makan waktu.

Masalahnya Jeno kelewat disiplin, bahkan setelah Jeno pindah ke apartemen di pusat kota (sewaan, dua tahun dibayar di muka), mereka masih lanjut hiking tiap Minggu pagi. Renjun kebetulan suka hiking, jadi dia jauh lebih menikmati kegiatan tersebut.

Apalagi tiap kali mereka berhasil sampai puncak, Jeno memakai senyum yang Renjun sangat sukai. Senyum yang membuat matanya hilang menjadi dua bulan sabit. Kadang capek nya Renjun serasa hilang kalau sudah sampai puncak. (Walaupun Renjun belum tahu, senyuman itu cuma muncul di wajah Jeno setelah melihat tingkah Renjun)

Renjun selalu menanti-nanti turun bersama Jeno setelah hiking. Pulang dibawakan tasnya oleh sang manusia, semua jajanan Sevel lapar mata Renjun akan Jeno habiskan sisanya, kadang digendong di punggung Jeno kalau lagi usil—Renjun merasa disayang lebih-lebih ditraktir makanan mewah, daripada dibelikan tas desainer, atau bilyet cek berdigit-digit.

Cuma hiking bersama Jeno itu lebih mirip latihan militer dibanding jalan-jalan. Jeno sih sabar dan Renjun jaim setengah mati—tapi Renjun pembohong jika dia tidak capek, ketika setiap pulang hiking Renjun selalu pergi pijat refleksi.

Pengorbanan ini terlalu besar! Renjun akan mengakhiri pencariannya. Dia akan pastikan warisan Jeno tidak fiktif!

(Jika fiktif, maka ada kesimpulan yang perlu ditarik. Menurut playbook, siren harus langsung menguras harta mangsa tersebut dan jadikan modal untuk mengincar mangsa yang lain.)

___

notes:

monggo ditebak, warisan nya beneran ato bohongan hohoho

terus beneran tulus gak sih si jen0 hohoho

___

Glossary:

HNWI; High net worth individuals (orang kaya)
Compound interest; bunga berbunga, kyk habis invest di deposito 4%, si 4% nya di investasi lagi
Trust fund; asset yg ditaruh ke nama orang lain, jadi di case ini kakek Jeno kasih asset atas nama Jeno. kadang ada yang pengaturannya belum bisa diambil sampai [kondisi tertentu]

midnight serenade [noren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang