2. pagar belakang

71 47 8
                                    


cerita ini mengandung kata kasar/toxic yg tidak terbiasa kasar bisa di skip aja yaa!!!






***

































Azura telah sampai dirumah dengan tubuh yang basah kehujanan dan bunda yang melihat itu segera menghampirinya.

"Astaga anak bunda kamu kehujanan Azura" ucap Vera sambil mengajak ke ruang tamu agar Azura tidak kedinginan

"Hehehe iya bun gapapa kok basah dikit" ucap Azura kedinginan

"Bentar ya sayang bunda ambilin handuk dulu" ucap Vera lembut

"Eh ga usah bunda azura langsung ke kamar aja mau mandi Azura cape" ucap Azura

"Yaudah ke kamar, mandi terus istirahat ya kamu pasti cape banget" ucap Vera sambil mengelus rambut basah Azura

"Ay ay kapten" jawab Azura dengan tangan hormat

Avera terkekeh pelan melihat tingkah azura "Lucunya anak bunda udah sana istirahat" ucap bunda

Cya hanya bisa mengintip dari celah pintu kamarnya tersenyum miris mendengarkan kehangatan sang bunda dengan kakak sepupunya itu, gapapa asal sepupunya itu bahagia dia juga ikut bahagia.

"Yaelah gerimis doang mau dipakein handuk" ucap Cya




****




Pagi ini Cya telat bangun tidak sempat sarapan hanya memakan selembar roti dengan selai coklat kesukaannya, sebenarnya dia pengen sarapan nasi hanya saja tadi pagi sang bunda sudah mengomelinya dengan membandingkannya dengan sang kakak.

"Udah gua tebak pasti telat" gumam Cya melihat gerbang yang udah ditutup

"Gua harus lewat belakang sih" ucap Cya berlari menuju pagar belakang hanya itu jalan satu satunya

"Anjing kenapa tinggi banget" ucap Cya kesal

Saat ingin memanjat pagar yang lumayan tinggi dengan bantuan kursi dan meja yang sudah tidak layak pakai, rok yang dipakai Cya nyangkut di paku meja yang sedikit tajam menonjol keluar sehingga melukai betisnya bahkan roknya juga sobek, terpaksa dia turun lagi karena sungguh bagi Cya pagar itu sangat tinggi mungkin tinggi badannya yang pendek atau pagarnya yang memang setinggi itu.

"Si anjing malah kena paku sialan" ucap Cya meringis melihat kakinya

"Woi" ucap seseorang dari belakang Cya

"Oh astaga siapa bangsat masa iya setan atau jangan jangan kakak osis lagi aduh kena nih pasti sumpah gua mau nangis aja rasanya" batinnya

Saat membalikkan badan ternyata bukan setan juga bukan kakak osis melainkan Ziell dan teman temannya yang lain, mereka kebingungan melihat cewe di belakang sekolah sendirian lagi.

"Sumpah sih mereka serem banget tolong jangan nangis, Cya babi bisa malu berat kalo gua cengeng di depan mereka" batin Cya sambil menggigit bibir bawahnya

"Ngapain?" tanya Vikry dengan muka datarnya

"Ee anu itu" jawab Cya gugup

"Ppffftt" Bintang menahan tawanya saat melihat rok bawah Cya yang sobek

"Kenapa" tanya Geral melihat bintang yang menahan ketawa

"Tuh" jawab Bintang menunjuk ke rok Cya menggunakan kepalanya

Cya yang sadar ada yang salah dengan dirinya pun melihat apa yang ditunjukkan oleh Bintang saat melihat roknya sobek Cya sangat terkejut bahkan pipi putihnya pun memerah entah itu menahan malu atau menahan tangisannya.

"Mampus diketawain" ucapnya dalam hati

Dengan cepat segera Cya menutup roknya menggunakan tangannya itu ya walaupun percuma saja karena robeknya lumayan panjang.

Tanpa sengaja Ziell melihat luka yang di kaki Cya "Kaki lu luka?" tanyanya membuat Cya hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Lu mau bolos? atau telat" tanya Vikry

"Gua telat" jawab Cya sambil menundukkan kepalanya

"Yaudah panjat aja tu pagar" ucap Geral

Mereka berempat ingin memanjat pagar yang baru saja dipanjatin Cya tadi dengan mudahnya melompat ke kursi lalu ke meja hingga sampai ke dalam sekolah, fix sih memang tinggi badannya saja yang kurang buktinya mereka semua bisa memanjat meja meja itu.

Tinggal Ziell yang belum memanjat sebelum Ziell memanjat Cya segera minta bantuan ke Ziell karena dia tau kalo dia ga akan bisa memanjat pagar itu bisa bisa roknya sobek dua kali.

"Kak" panggil Cya pelan ke Ziell

"Apa" jawab Ziell tanpa menoleh ke Cya

"Gua ga bisa manjat pagar itu" ucap Cya

"Salah sendiri ga bisa" acuh Ziell

"Lu gamau bantuin gua gitu?" tanya Cya dengan berharap semoga aja ziell mau membantunya.

"Ck nyusahin" Ziell berdecak pelan

"Woi tunggu gua mau bantu bocil ini dulu" ucapnya ke teman temannya dengan menaiki meja

Cya yang disebut bocil pun hanya terbelalak kaget yang bener aja gua dipanggil bocil.

"Sini naik ke punggung gua" ucap Ziell dengan jongkok diatas meja

Segera Cya naik ke punggung Ziell "Permisi ya kak" ucapnya pelan

Saat sudah di atas pagar ia melihat ke bawah yang lumayan tinggi, ia sedang memikirkan bagaimana caranya turun dan juga hal hal apa yang terjadi ketika ia mendarat ke bawah, saking sibuknya memikirkan strategi turun dia bahkan lupa jika ketiga cowo yang berada di bawahnya sedang menatapnya heran.

Vikry yang melihat Cya diam diatas lantas bertanya "Woi turun" ucap Vikry

"Anjing" umpat Cya

"Turun cepet, lelet" ucap Vikry

"Kenapa?" tanya Ziell saat dia sudah berada di sampingnya

"Hehehe takut mau lompat" jawab Cya sambil cengengesan malu

"Oh" cuek Ziell

Ia meninggalkan Cya yang ada diatas dan meloncat ke bawah, yang membuat Cya membelalakkan matanya masa iya dia ditinggal di atas begini?

Ziell berbalik dan menatap Cya tanpa ekspresi "Ayo sini" ucap Ziell sambil merentangkan kedua tangannya ke arahnya.

Dua kali ia terkejut akan tindakan Ziell.

"Apa?" ucap Cya

"Turun" ucap Ziell datar

"Bener ya" ucap Cya ragu

"Iya buruan" ucap Ziell membuat Cya perlahan memegang tangan Ziell dan lompat ke bawah

Sekarang posisi mereka sangat dekat seperti sedang berpelukan, Cya menatap muka Ziell dengan jarak dekat jantungnya terpacu sangat cepat.

"Alay" sinis Geral

Cukup lama diposisi itu hingga suara Geral yang jengah dengan kelakuan mereka berdua membuat Ziell melepaskan tangan nya yang berada di pinggang Cya.

"Gua duluan kalo mau berduaan disini" ucapnya dengan ketus

"Ekhem maaf kak" ucap Cya membuat Ziell hanya berdehem

"Terimakasih ya udah bantuin tadi, maaf ngerepotin" ucapnya sambil tersenyum

"Iya" jawab Ziell singkat sambil berbalik mengikuti teman temannya

"manis" batin seseorang









maaf ya jika ada kesalahan dalam penulisan

karena ini cerita pertama ku

jangan lupa vote yaaa terimakasih
semoga suka

Harapan AncyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang