cerita ini mengandung kata kasar/toxic yg tidak terbiasa kasar di skip aja yaa!!!
selamat membacaa!
***
"Yaelah, sorry nih ye gua udah punya geng sendiri di Malang" ucap Talio sambil duduk di sebelah Geral.
Terjadilah ribut antara dua manusia dengan perbedaan sifat ini, entahlah kenapa mereka berdua tidak pernah akur seperti seekor kucing dan tikus ketika mereka bertemu.
"Eh Cya laporannya mau ditulis sekarang?" ucap Alin, masa bodo sama pacarnya yang sedang ribut, mungkin biarlah yang ribut biar ribut yang penting tugas kita terselesaikan pikirnya.
"Boleh sih lu bawa semuanya kan?" ucap Cya
"Iyalah gua bawa tas nihh" ucap Alin sambil mengambil cookies yang berada di atas meja.
"Kalo mau ngerjain laporan mending di kamar gua aja lin disana lebih terang lampunya" ucap Vikry
"Ide yang bagus yaudah yuk ci " ucap Alin diikuti Cya dibelakangnya.
****
Tak terasa jam terus berputar hingga sekarang menunjukkan pukul 21:00 sudah hampir 4 jam Cya berada di kostnya Vikry, ternyata seseru itu ghibah bersama cowo cowo, ku kira ghibahan seorang cewe adalah paling menakutkan ternyata ghibahannya seorang cowo lebih mengerikan.
Banyak yang telah ia ketahui, ia juga baru tau ternyata ketika Alin dan juga Talio bertemu maka mereka akan sebucin itu, enak ya punya pacar apalagi yang sefrekuensi.
Tawanya seketika terhenti ketika membaca dua pesan yang dikirimkan oleh Azura.
"Lagi?" batinnya ia menghela nafas lelah ada saja entah omongan seperti apalagi yang harus ia dengar jika ia pulang nanti.
"Ell gua pulang ya" ucapnya pelan ia berusaha agar terlihat baik baik saja agar suasana canda tawa disini tidak terkecohkan olehnya.
"Oh mau pulang sekarang? yaudah ayo gua anter" ucap Ziell sambil berdiri
"Buru buru amat ci masih jam 9 juga" tanya Alvian sambil melihat jam tangan yang ia kenakan.
"Nyokap udah nyariin, duluan ya" ucapnya sambil tersenyum
"Yaudah hati hati ya" ucap Nathan yang hanya dibales anggukkan kepala oleh Cya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Ancya
Fiksi Remaja"Ziell, janji ya kita akan bertemu di surga nanti" ucap Cya "Bukankah kita berbeda keyakinan? mungkin saja surga kita beda" ucap Ziell "Memang cara menyembah sang pencipta kita berbeda tapi percayalah tujuan kita sama" Sebuah kisah menceritakan dua...