[ 14 ] ibu ketua

1.3K 94 18
                                    

JIKA ADA KATA KATA KASAR MOHON JANGAN DI IKUTI!!

happy reading

*
*
*


"lo udah bunuh dia"

"ga, gila lo!"

"adek gue lo bunuh!"

"gue salah sasaran sialan!"

tepat saat itu gus farhan terbangun dari mimpi yang selalu sama, bayangan masa lalu itu selalu menghantui dirinya. rasa bersalah terus farhan alami selama hidup, farhan bahkan merasa tak layak untuk hidup saat ini tapi Allah begitu baik memberikan dirinya waktu lebih lama lagi untuk bertaubat.

karna mendengar Adzan subuh berkumandang akhirnya farhan cepat² ia beranjak dari kasur memasuki kamar mandi. selesai bersiap siap farhan lanjut melangkah menuju musholla pesantren.

semua santri sudah siap dengan semua perlengkapan sholatnya masing², sesekali santriwan yang lewat menyalami tangan gus farhan dengan takzim.

mata gus farhan sedari tadi mencari keberadaan laura, tapi istri kecilnya itu belum juga terlihat. langkah kaki gus farhan sudah tepat ditempat imam, kali ini gus farhan lah yang akan menjadi imam.

_________

sehabis sholat subuh semua santri diwajibkan untuk menyetor hafalan meraka masing², begitupun dengan laura. perempuan itu sudah mendapatkan hafalanya sendiri yaitu doa qunut.

"ya Rabb, saya suruh kamu hafal doa qunut kenapa malah setor doa makan?"

"karna ga hafal"

"ngejawab terus kamu laura!"

laura lansung kicep mendengar suara bentakan dari ustadzah jihan, lagi lagi dirinya dimarah. mata laura sudah berkaca kaca.

"saya juga heran kenapa orang bodoh seperti kamu diterima menjadi santri disini"

deg

apa barusan? dirinya di sebut orang bodoh oleh gurunya sendiri? laura menunduk manahan rasa sakit dalam dadanya, mencoba agar air bening tak jatuh.

"istighfar ustadzah, gabaik ngomong gitu" ucap indah yang sudah berada disamping laura, menenangkan badan laura yang sudah bergetar.

"indah kamu pinter kenapa mau berteman dengan santri bodoh seperti laura?!"

"HEH! mulutnya minta disumpel! apa pantas anda disebut ustadzah? gelar yang anda raih tidak ada gunanya saat ini."

"apa yang saya katakan itu fakta, tika. tidak perlu membela manusia bodoh."

"BENERAN MINTA DI GEPREK NIH MULUTNYA!!"

suara tika yang cukup keras, menarik semua perhatian santri yang sedang fokus hafalan. kini sudah ramai memperhatikan mereka. laura sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi, suara bisikan² terdengar jelas.

santriwan juga menjadi saksi, tempat setor hafalan bergabung cuman hanya di halangi oleh tirai.

"ada apa ini?" tanya gus farhan

"maaf gus saya ingin bertanya, apakah guru pantas merendahkan muridnya didepan murid yang lain??!! saya tidak terima sahabat saya di rendahakan!"

tanpa mempersilahkan untuk bertanya, tika sudah lebih dulu bertanya tidak peduli jika dirinya dikata tak sopan. tika sudah tidak bisa menahan emosinya apalagi melihat laura yang menangis sungguh dirinya tak tega!

perhatian farhan tertuju pada sosok perempuan dibaluti gamis berwarna hitam, istrinya. melihag laura yang menangis membuat gus farhan tidak kuat, air mata itu tidak boleh keluar jika bukan air mata haru.

Farhan dan Laura [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang