6. six

7 2 0
                                    

pukul 17.15 sore
Anisha dengan mobilnya sudah parkir dengan apik didepan perusahaan yang menjadi tempat tenggara berkerja.

hari ini, Anisha berencana akan menjawab ungkapan yang sudah pria itu katakan di berbulan-bulan lalu.

sebenarnya Anisha sengaja melakukan hal ini, sengaja mengulur-ulur jawaban atas pernyataan tenggara bulan lalu. ia ingin melihat apakah tenggara benar-benar serius dengan dirinya? anisha ingin melihat seberapa sabar nya tenggara menunggu jawaban dari dirinya.

jika dihitung ini sudah 4 bulan sejak tenggara mengatakan perasaannya pada Anisha hari itu. dan Anisha dapat melihat kalau tenggara benar-benar sabar menanti dirinya. Anisha bisa tau hal itu karena ia mendapat kabar dari teman-temannya, katanya tenggara diajak balikan sama Liya tapi tenggara ga mau katanya tenggara sedang menunggu orang yang tepat dan itu bukan mantan nya.

mendengar itu, Anisha sudah cukup yakin dengan tenggara. jadi disinilah dia sekarang,
menjemput tenggara pulang kerja menggunakan mobilnya dan menunggu pria itu pas didepan kantor tenggara.

hampir 30 menit menunggu,
Anisha dapat melihat tenggara keluar dari kantornya. pria itu terlihat sedang menunggu jemputan,
maka dari itu, Anisha langsung menelfon tenggara

"halo sa?"

"tengok kanan kamu"

tenggara menoleh ke kanan, ia terkejut melihat mobil Anisha terparkir rapih di sana
"kamu ngapain?"

"ayo siniii"

tenggara mematikan telfonnya, lalu berjalan cepat menuju mobil Anisha

"haiiii" sapa Anisha ketika tenggara membuka pintu mobilnya

"kamu nungguin aku?" tanyanya lalu masuk kedalam mobil

"iyalah, nunggu siapa lagi"

"ahahha tumben banget, ada apa nih?"

"mmmm, aku mau minta temenin kamu makan di pecel lele yang biasanya ituu. mau ga?"

"mau dongg, aku laper juga ini kebetulan yuk"

"let's go !!"

"mau aku aja yang nyetir ga?"

"gausaa" jawab Anisha lalu menjalankan mobilnya

tidak sampai 10 menit, mereka sampai di tempat makan yang menjual pecel lele dll. dimana tempat itu adalah tempat langganan yang biasanya Anisha dan Tenggara juga teman-teman nya datangi

keduanya langsung memesan,
kalau tenggara pesan pecel lele, telur puyuh sate, sate jeroan dan es teh.
kalau Anisha pesan pecel ayam, sate usus, bakso yang disate sama kulit crispy dan es jeruk.

"kamu udah ga bakal ke Korea lagi sa?"

"engga dong, kalo urusan kerja aku udah benerbener dipindahin kesini. cuma kalo mau liburan ya kesana"

"ibu mu pasti seneng banget deh anak bungsu nya balik"

"asli seneng banget dia. kata ibu, kalo kamu di pindahin lagi kesana. keluar aja sa, udah kita hidup seadanya aja. gitu katanya"

"iyalah bener, ibu pasti pengen nya kamu disini aja"

Anisha mengangguk.

setelah itu, keduanya makan sambil mengobrol ngobrol seperti biasanya. menceritakan apapun yang keluar dari mulut keduanya,

selesai makan,
mereka langsung kembali ke mobil untuk pulang.  tapi, Anisha meminta tenggara untuk membawanya keliling dulu sebelum pulang.

Anisha memberikan tenggara minumnya, dan membiarkan tenggara menyicipi minuman miliknya.

"enak kan?"

"hmmm iya loh enak"

"tenggara?"

"heum?"

"aku mau jawab yang ajakan kamu bukan lalu itu"

tiba-tiba tenggara menghentikan mobilnya, lalu menatap anisha.

"jangan berhenti sembarangan gara, nanti di marahin orang !" ucap Anisha memukul lengan tenggara

"o-oh iya iya" katanya lalu menepikan mobilnya

Anisha menahan tawanya
"kamu udah siap dengernya?"

tenggara terlihat menghela nafasnya
"siap. ayo bilang"

"sebelumnya aku minta maaf ya gar, karna udah buat kamu nunggu selama ini. karena jujur, ungkapan kamu yang tiba-tiba itu ngebuat aku bingung banget. kenapa kamu ga bilang aja kalo kamu suka sama aku, malah kamu jadian sama cewe lain. gak itu benerbener ngebuat aku bingung sama kamu. meskipun kamu udah jelasin alesan nya, buat aku itu masih kurang masuk di akal. tapi sekarang, aku paham apa yang di maksud dengan penjelasan kamu hari itu"

tenggara mengangguk, ia mendengarkan dengan jelas ucapan Anisha

"dimaafin gak? kok ngangguk aja?"

"kenapa harus minta maaf Anisha? menurut aku, nunggu kamu itu pilihan aku. jadi aku ga masalah, dan kamu ga perlu minta maaf"

Anisha menunduk, memainkan jari-jarinya. gugup sekali- pikirnya

"kalo belum siap, gak papa ga perlu di omongin sekarang kok sa" ucap tenggara yang seolah mengerti kalau Anisha sedang gugup

mendengar itu, Anisha mendongak menatap tenggara

tenggara tersenyum
"gak papa, aku bisa nunggu lebih lama"

Anisha menggeleng, menghela nafasnya
"gara, menurut aku hubungan itu ga bisa di coba-coba. kalo kita yakin sama satu hubungan dan yakin sama orang itu, maka mulai lah. mulai lah hubungan baru dengan orang tersebut. bukan untuk di coba-coba. jadi aku . . .  uhmm, jadi ayok. ayok kita memulai hubungan itu."

tenggara terkejut mendengarnya,
ia pikir ia akan di tolak, tapi ternyata tidak !!!
"Anisha serius?"

Anisha mengangguk
"tapi ada beberapa hal yang harus kamu ketahui dulu"

"apa?"

"gara di usia ku yang sekarang, aku ga mencari hubungan yang menye-menye atau sekedar untuk gandengan ketika ia butuh pasangan ke suatu acara. aku cari hubungan untuk kejenjang yang lebih serius, aku ga ada waktu untuk menanggapi orang yang gak serius dalam menjalin hubungan. dan kamu tau itu"

tenggara mengangguk
"aku tau, aku tau banget. aku juga sama Anisha, aku juga ga ada waktu untuk pacaran pacaran kaya abege. jadi, ayo. ayo kita nikah !"

anisha tersenyum lalu mengangguk. tenggara ikut tersenyum lalu memeluk Anisha

"makasi ya sa, aku sayang bangettt sama kamu" katanya membuat Anisha mengangguk dipelukan pria itu.

bagi tenggara, mendapatkan Anisha tidak segampang itu.
ia kenal dengan Anisha sudah 9th an. awal awal kenal dan berteman dengan Anisha ia merasa jatuh cinta dengan wanita itu.
hanya saja, ia keduluan dengan byan.
awalnya tenggara memutuskan untuk menunggu Anisha putus dengan byan, tapi mereka berdua malah langgeng terus.

sampai akhirnya, tenggara memilih untuk melupakan perasaan nya terhadap Anisha dan menjalin hubungan baru dengan orang lain.
tenggara tak munafik, saat menjalin hubungan dengan orang lain ia merasa bahagia dan senang. namun tetap saja, bayangan Anisha di pikirannya pasti selalu muncul. dan itu membuatnya gila ! karena, bagaimana mungkin saat kamu sedang menjalin hubungan dengan orang lain tapi pikirannya ke cewe lain.
gila, tenggara gila.

Tenggara dan bulan Juni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang