9. nine

4 2 0
                                    

Anisha tersenyum senang melihat undangan yang ia dan tenggara pilih sudah jadi.

"wahh bagus banget hasil nya" ucap Anisha sambil menatapi material undangan pernikahan nya yang bagus sekali.

"sayang!!"

Anisha menoleh, itu tenggara. ia baru pulang dari basket

"liat undangan kita, bagus bangett"

tenggara memeluk Anisha lalu duduk disamping wanita itu sambil ikut melihat undangan nya

"wahh iya bagus sayang. ini udah dateng semua undangan nya?"

Anisha mengangguk
"yang di tas itu buat mama, nanti kamu bawa pulang ya?"

"okee"
"ini kamu tinggal di apain sayang undangan nya?"

"yaudah tinggal di bagiin aja itu mah, dari sana nya udah di rapihin kaya gini kok. kita packing untuk bridesmaid dan groomsmen dulu aja. besok kita mulai kasih surprise buat mereka kan?"

tenggara mengangguk sambil menahan senyumnya

"ih kenapa kaya gitu mukanya" ucap Anisha menoel dagu tenggara

tenggara terkekeh lalu memeluk Anisha lagi,
"aku ga sabar banget liat reaksi mereka gimana"

"hahahah, bener. aku juga ga sabar!"

keduanya terkekeh, lalu mulai mempacking?? untuk teman-teman nya.


-

and, finally hari ini tiba.
hari sebulan sebelum acara pernikahan, dimana Anisha dan Tenggara baru akan memberitahu teman-temannya tentang pernikahan mereka.
orang pertama yang akan di kejutkan adalah, daniaa. karena ia sahabat kecil tenggara,

"gila gue udah lama banget ga makan ramen" ucap daniaa sambil mengaduk ramen yang baru disajikan

"kenapa? karena diet ya?" tanya tenggara menanggapi ucapan daniaa

daniaa mengangguk
"hmmm enak nyaa ya awloh. benci banget gue diet, tapi kalo ga diet melar ni badan."  ucapnya sendiri membuat tenggara dan anisha yang sedang makan terkekeh

ketiga manusia itu fokus pada makanan masing-masing, sambil sesekali bercandaan. selesai makan, Anisha dan tenggara pindah duduk disamping daniaa, kemudian Anisha mengeluarkan paper bag yang ia bawa lalu di berikan ke daniaa

"apa ini?"

"hadiah buat kamu" jawab Anisha

"hah?! atas dasar apa ?"

"yaudah buka dulu aja geh"

"apa sih?" Anisha membuka paper bag nya ia mengambil undangan nya dan
"hah!!! sumpah?!!!" tanya nya terkejut sambil menatap Anisha dan Tenggara bergantian

Anisha dan Tenggara mengangguk

"demi apa?! prank ga si??"

"enggak elahhh, dateng yaa niaaa. temenin akuu" ucap tenggara memeluk daniaa

"haaa?" Daniaa kemudian menangis dipelukan tenggara. membuat tenggara terkekeh

"jangan nangiss, kenapa nangis??" tanya Anisha sambil menepuk-nepuk punggung daniaa

"aku seneng, terharuu" ucap daniaa masih menangis.

daniaa melepas pelukan tenggara, menghapus air matanya lalu memeluk Anisha.
"selamattt, jagain tenggara yaa" ucap daniaa

Anisha mengangguk
"doain kita yaa"

daniaa mengangguk, melepaskan pelukannya
"kamu juga, jagain Anisha nya. jangan disakitin, ya?!"

Tenggara dan bulan Juni Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang