"hai ananda Tenggara endyan abhisar bin bapak Sanjaya abhisar, saya nikahkan dan saya kawinkan anda dengan putri kandung saya yang bernama, Anisha adeliya Pranaya. dengan mas kawin berupa 17 gram logam mulia, 14 gram perhiasan emas dan uang sebesar 7juta 100rb rupiah dibayar tunai..."
"saya terima nikah dan kawinya Anisha adeliya Pranaya binti bapak Sergio Pranaya dengan mas kawinnya yang tersebut dibayar tunai..."
sah ! . . . .
tanggal 01 Juni pukul 09.15 Anisha dan Tenggara telah sah menjadi pasangan suami istri.
mendengar kata 'sah' Anisha yang masih didalam ruangan langsung menangis saat itu juga. sebenarnya sejak tadi, saat keluarga tenggara datang. ia sudah menahan tangisnya. kemudian mendengar kata 'sah' yang berarti dimana dirinya telah resmi menjadi seorang istri, membuat Anisha tak kuasa menahan tangisnya.
di dampingi oleh teman-temannya, Anisha di tenangkan oleh mereka. meskipun teman-teman Anisha sendiri juga ikut menangis lantaran terharu.di dampingi oleh teman-temannya, Anisha keluar dari tempat persembunyian untuk bertemu dengan suaminya, tenggara.
Anisha kembali terisak saat melihat tenggara yang juga terisak didepannya.' bismillahirrahmanirrahim ' batin Anisha beberapa detik sebelum ia meraih tangan tenggara untuk ia salimi
tidak ada yang tau bagaimana perasaan tenggara saat ini.
melihat mama nya di dampingi oleh adiknya, bukan suaminya. Anisha yakin, hati tenggara sangat sakit saat ini melihatnya.
ia menikah tapi tidak di dampingi oleh papa nya.
hubungan tenggara dan papanya emang tidak baik setelah papanya pergi meninggalkan dirinya dan mama nya kala itu.
kenangan pahit itu benar-benar membekas di dalam ingatan tenggara. ia sama sekali tak memiliki kenangan manis dengan papa nya. sebab saat tenggara kecil, papanya sering kali membentak dirinya, melihat mama nya mengalami kdrt, kemudian saat tenggara beranjak dewasa papanya pergi entah kemana meninggalkan mereka. sampai sekarang, tenggara tak pernah bertemu lagi.-
acara demi acara telah selesai di laksanakan,
pernikahan yang di rancang oleh tenggara dan Anisha sukses sampai akhir.
semua tamu undangan hadir dengan doa doa yang mereka ucapkan.tepat pukul 19.15 tenggara dan anisha sudah bisa pulang kerumah, sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
mereka ingin acara selesai sebelum adzan Maghrib.sekarang keduanya sedang berada di perjalanan menuju apartemen yang ditempati tenggara selama ini.
mereka memilih pergi kesana untuk tempat tinggal sementara mereka sebelum keduanya membeli rumah untuk ditinggali berdua setelah menikah.sekarang Anisha justru malah deg deg an sendiri. ia baru selesai mengambil air wudhu untuk sholat isya berjamaah dengan tenggara.
suaminya itu sudah menunggu dirinya di kamar dengan baju Koko dan sarung yang rapih, sedangkan Anisha justru berdiam diri di kamar mandi"sayang-"
dor!!Anisha dan tenggara sama sama terkejut saat Anisha berdiam di dalam pintu kamar mandi, sedangkan tenggara mau masuk jadi keduanya hampir tabrakan
"sayang kenapa? ayokk" ucap tenggara kemudian
"hehehe"
Anisha hanya tertawa lalu mengikuti langkah tenggara keluar dari kamar mandi.keduanya kemudian sholat bersama dengan tenggara yang menjadi imam nya.
"assalamualaikum warahmatullah"
"assalamualaikum warahmatullah"
selesai salam, Anisha menyalami tangan tenggara. pria itu menatap Anisha sambil tersenyum.
membuat Anisha memukul tenggara, karena malu"Auh! masa baru beberapa jam menikah. kamu udah kdrt sayang" kata tenggara menggoda istrinya
Anisha terbahak, lalu menutup wajahnya
"aku maluu jangan gitu ih natapnya""kenapa malu sihhh" katanya yang kemudian memeluk Anisha sembari ia kecupi pucuk kepala istrinya.
"sayang bangettt sama istri ku inii" ujarnya lirih, membuat hati Anisha menghangat mendengarnyaAnisha dan tenggara masih tak menyangka jika keduanya bisa bersama.
Anisha tak menyangka jika orang yang akan menemani hidupnya sampai tua adalah tenggara. sebab selama ini, ia tak pernah menjalin sedikitpun hubungan asmara dengan pria itu.
pun tenggara juga sama, ia tak menyangka jika dirinya berhasil mendapatkan wanita yang selama ini ia doa kan di setiap sujud malamnya.maka malam itu, setelah menemani Anisha tertidur pulas karena lelah seharian memakai gaun dan berdiri terus.
tenggara yang belum merasa kantuk pun, pelan-pelan bangun dari tidurnya. ia pergi mengambil air wudhu, ia sholat di sepertiga malam. di sujud terakhir nya, tenggara mengucapkan terimakasih kepada sang pencipta. karena telah mengabulkan doa doa nya ini di setiap sujud nya.sekali lagi, ia pandangi wajah teduh istrinya yang pulas di atas ranjang.
tenggara tersenyum, ia berjanji akan menjadi suami yang bertanggung jawab, yang akan mencintai dan menyayangi Anisha sampai akhir hayatnya.
tenggara berjanji itu,tenggara tak akan menjadi seperti papa nya !
•
-mohon maaf kalo banyak kata yang kurang enak di baca di part iniii 🙏🏼
selamat lebaran semuaaa 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggara dan bulan Juni
RomanceTenggara di bulan Juni adalah kebahagiaan yang Anisha cari cari selama ini...