ME AFTER YOU
----
"Perang?"
Watanabe Haruto mengangguk. Berbeda dengan Sunoo yang mendesah kecewa. Kini, mereka berdua berada di taman belakang sekolah, tepat di bawah pohon flamboyan.
"Sejujurnya aku tak begitu mengerti dengan underworld. Setiap kerajaan di sana memiliki peraturan yang berbeda. Sunghoon Klan Vampir, dia memiliki peraturannya sendiri. Begitu pun dengan Klanku."
"Kerajaan Vampir memiliki peraturan yang lebih ketat. Selain mereka memiliki pack pribadi, mereka juga harus patuh dengan Kerajaan Volturi. Sunghoon pasti pernah menceritakan hal itu, kan?"
Sunoo mengangguk.
Menghela napas, lelaki manis itu lalu mengambil kerikil dan melemparkannya ke danau. "Ck, mengapa dia harus menghapus ingatanku? Apa vampir sepertiku tak layak mengetahui hal sepenting ini? Hei, aku bisa berguna untuknya. Aku bisa membantunya untuk berperang. Dia tak perlu membuangku seperti ini." Suara Sunoo melemah diikuti butiran air yang perlahan mengalir dari iris matanya.
Haruto yang melihat Sunoo seperti itu langsung menggeleng mematahkan opini lelaki manis itu. Tangan Haruto terulur menepuk bahu Sunoo lalu memasang senyum menenangkan.
"Tidak, Sunoo. Kau terlalu berharga hingga membuat Sunghoon tak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu. Percaya padaku, dia melakukan ini semata-mata hanya ingin melindungimu..."
"Jangan memandang rendah dirimu. Jangan juga berpikiran negatif akan semua hal. Bahaya. Akibatnya, jika hal itu kembali lagi padamu, kamu akan takut dan stuck di kondisi kamu yang hanya ingin main aman. Maaf, tapi aku tak suka sama yang namanya pecundang."
"Aku tahu, kau bukan orang yang ku sebut tadi. Jadi, berpikir positiflah dengan apa yang terjadi. Tunjukkan kalau dirimu lebih dari apa yang orang lain pikirkan. Kalau memang semua yang kau pikirkan tak benar, mungkin memang belum jalannya. Tapi berkat pikiran positifmu, percayalah... semua akan berbuah manis."
Sunoo menoleh ke arah Haruto lalu tersenyum. Wejangan dari Haruto barusan benar-benar menancap telak di hatinya. Lelaki di sampingnya benar-benar memiliki pikiran dewasa dan itu berhasil membuat sesuatu dalam diri Sunoo berdesir menyemangatinya. Bahkan bisikan kala Sunghoon berkata mencintainya dapat ia dengar. Ah, apa ini salah satu kelebihan Alpha Klan werewolf, huh?
"Terima kasih, Haruto. Kamu memang sahabat terbaik."
Haruto tersenyum seraya mengangguk. "Tak masalah."
Sunoo menolehkan pandangannya dan memusatkan perhatiannya pada awan yang berarak-arak di langit. "Bisakah aku bertemu Sunghoon sekarang?"
Haruto menggeleng dengan berat hati. "Keadaan Klan Vampir masih belum stabil, Sunoo. Tapi aku yakin Sunghoon aman dan akan kembali lagi untuk menemuimu."
⸙⸙⸙
Sudah hampir enam bulan Sunoo melewati hari-hari tanpa kehadiran sosok itu. Ia mulai bersikap biasa, memposisikan diri layaknya Sunoo yang belum mengenal Sunghoon.
Selama ini dia sudah berpikir positif akan Sunghoon. Tapi mungkin benar kata Haruto, kini belum saatnya. Perlahan tapi pasti, Sunoo mencoba melupakan lelaki itu. Yap, sudah waktunya mungkin. Ia tidak mau berlarut-larut dengan sesuatu yang tak pasti seperti ini. Sudah saatnya dia membuka lembaran baru walau hatinya masih tak menginginkan itu.
Kehidupannya sebagai half Vampir juga tenang-tenang saja. Sisi manusianya sangat menguntungkan Sunoo tinggal di dunia ini. Tak ada yang berubah dan tak ada pantangan untuknya. Ya, dia hidup layaknya manusia pada umumnya. Bahkan dia sudah lulus dari SMA Geumjeong bulan kemarin. Hanya saja yang berbeda, setiap sebulan sekali ia harus membeli seekor ayam hidup untuk diminum darahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] TRAPPED BY YOU
VampireSUNGSUN. [COMPLETED] Park Sunghoon. Lelaki pendiam dengan sorot mata tajam mematikan. Lelakk yang sekalinya berbicara menyakitkan, namun sayangnya dia berwajah tampan. Bibir dan tubuh tegapnya yang terlihat pucat, entah mengapa terlihat begitu mengg...