"Kang Seulgi."
"Tidak," geram Lisa.
"Namamu Seulgi, kamu bekerja di toko musik yang ada di pusat kota Seoul, orang tuamu berada di Jepang, kita bertemu di klub malam, kamu mengajakku berdansa dan kita sudah berpacaran selama tiga bulan." kata Jennie yang tidak pandai mengarang cerita.
"Ini benar-benar ide yang buruk dan kamu adalah penculik yang sangat buruk! Aku diharuskan menjadi pacarmu, tetapi aku bahkan tidak tahu namamu dan sekarang, aku sangat lapar."
"Jennie, namaku Kim Jennie." Wanita bermata kucing tiba-tiba mengerem mobilnya lalu dia melemparkan keripik ke pangkuan Lisa.
"Makanan ini sama sekali tidak ada gizinya," kata Lisa sambil melihat keripik seolah-olah dia melihat seekor ular.
Jennie memutar bola matanya,
"Maaf Nona inspektur kesehatan, hanya itu yang aku punya."Lisa lalu menunjukkan tangannya yang diborgol agar dilepaskan sehingga dia bisa makan dengan baik.
"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kita sampai di rumah orang tuaku," Jennie menggeram sambil memegang pistolnya.
Lisa kemudian makan sebisanya, mereka berkendara selama satu jam lagi sampai mereka melihat lampu-lampu rumah pedesaan tempat fila besar milik keluarga Kim berada.
Jennie langsung merasa tidak nyaman, dia sangat gugup. Saat ini dia sangat bergantung pada Lisa.
"Kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan." kata Jennie sambil melepas borgolnya lalu dia memasukkan pistolnya ke dalam saku mantelnya.Lisa kemudian keluar dari mobil, tentu saja dia tahu apa yang harus dia lakukan. Dia akan memberitahu orang tua wanita gila itu bahwa dia telah diculik dan dipaksa untuk menyamar menjadi pacarnya.
Jennie berjalan dengan tangan gemetar menuju fila besar milik orang tuanya.
Sudah lama sekali dia tidak melihat mereka. Berada dalam situasi seperti ini membuat bulu kuduknya berdiri! Banyak sekali hal yang terlintas di kepala Jennie dan yang utama adalah, memastikan bahwa wanita yang berjalan di sampingnya tidak mencoba melarikan diri.Untungnya rumah orang tua Jennie berada di tempat yang cukup terpencil sehingga tidak ada sinyal telepon dan itu cukup menguntungkan untuknya.
Jennie menelan ludahnya dengan keras ketika dia berhenti tepat di depan pintu, dia kemudian melihat ke arah wajah pacarnya dengan penuh harap.
"Jangan lakukan hal bodoh," kata Jennie padanya.Padahal dia mengatakan itu pada dirinya sendiri karena melakukan hal-hal bodoh adalah keahliannya. Buktinya dia telah menculik wanita asing yang sekarang berdiri di sebelahnya.
Jennie mengambil nafas dalam-dalam sampai memenuhi paru-parunya lalu dia mengeluarkannya secara perlahan. Sudah waktunya untuk bertindak!
Dia mendekatkan tangannya yang gemetaran ke pintu untuk mengetuk, lalu dia mengetuknya beberapa kali dan tak lama setelah itu, dia mendengar langkah kaki mendekati pintu.
Jennie merasakan perutnya menegang, dia ingin menggandeng tangan wanita yang ada di sebelahnya dan berlari menuju mobilnya lalu memohon padanya untuk tidak melaporkan dia ke polisi, tetapi sudah terlambat.
Pintu terbuka dan langsung menampakkan wajah ayahnya yang mengamati Jennie dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Ayahnya tidak pernah suka dengan cara berpakaian Jennie sejak dia meninggalkan rumah, karena situasi ekonomi Jennie membuat dia hanya bisa membeli pakaian thrift.
"Jennie... aku pikir kamu tidak akan datang," kata Ayahnya dengan dingin. tidak ada pelukan hangat dan tidak ada senyuman. Sudah hampir setahun dia tidak bertemu dengan ayahnya yang kini menatapnya seolah-olah dia adalah orang yang aneh dan bukan anaknya.
"Jadi benar, kamu membawa pacarmu." Dia berkata dengan nada meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIDNAPPING DR. MANOBAN
Hayran KurguKim Jennie harus segera mendapatkan pacar! Dia telah membuat keputusan buruk dengan berbohong kepada orang tuanya. Beberapa bulan yang lalu, dia memberi tahu mereka bahwa dia mempunyai pacar dan sekarang mereka menuntut agar Jennie mengajak pacarny...