02. kamar 🔞

5.3K 215 11
                                    

irrad melepaskan lumatannya.
mendorong lawannya menjauh dari tubuh mungil itu.
"apaansih lu ler! ga biasanya lu gini"
irrad mencoba menyadarkan 'teman' nya itu, dengan keringat yang semakin bercucuran.

"gua suka lu rad, lu imut, lucu, pendek, tipe gua banget. Apalagi pas liat tubuh lu, makes me feel horny."

skylar mencoba membuka baju irrad, walau irrad terus membantah, dengan dalih bahwa mereka ada teman yang tidak mempunya perasaan apa-apa sejak awal.
"ANJG,GUA GAMAU LER LEPASIN" tangannya yang semakin memerah berusaha mendorong cengkraman itu.

"lu gabakal bisa lepas dari gua, rad"

sekarang tubuh mereka tidak tertutup dengan sehelai benang pun, angin kecil menghantam kulit mereka. desah pasrah terdengar dari tenggorokan irrad,
skylar mencoba memasukkan 2 jari ke dalam irrad, di dalam terlalu sempit untuk milik skylar yang cukup besar.

ia memutar tangannya yang berada di dalam, mencoba membuka lubang untuk mereka berdua.

"A-Angh l-lerr lepas-shh in!" desah irrad tak karuan, ini adalah kali pertama bagi nya. rasa aneh terus-terusan menghantam pikirannya, mencoba mencari tahu apa yang skylar lakukan.

"nikmatin aja, I like seeing your face when you sigh"

"BGST!"

skylar terus membuka hingga dirasa sudah cukup luas.
tangannya naik turun saat memegang milik irrad, mencoba membuat eraksi secara bersama-sama.

"nghh- p-pelan pelanh a-anjinhh a-ahHh"

"sabar sayang, baru juga kepala nya"

"l-LU GILA! ngh-! AHh l-lerr, Ahh..akkhh"

dan sekarang skylar telah memasukkan miliknya hingga ke ujung

"l-lerr AKKhh~ , nghhh h..ahhh"
milik irrad pun keluar

"I'm crazy because of you"

disusul dengan milik skylar. kini irrad terlihat lemas, namun tidak dengan skylar, ia merasa belum puas.

"u-udahh..ler gua g-gamau lagi!"
jelas irrad dengan ekspresi kecapean

namun skylar tidak menggubrisnya, dengan segera ia membalikkan badan irrad dan mulai memasukkan miliknya lagi.

"A-ANJG AKhhh"

skylar mempercepat tempo, yang membuat irrad kewalahan.

"AGHH nghh-h , Ahh-Akhh.."

"g-gua mau k-Keluar, Nghh"

"sabar rad, keluarnya bersamaan aja"

dalam hitungan detik pun milik skylar keluar di susul dengan milik irrad.

tidak berhenti begitu saja, skylar kembali melumat bibir merah irrad, kecupan demi kecupan diterimanya, membuat sensasi yang sangat tinggi terlihat diantara mereka berdua.

"hmpphh nghh"

menyadari irrad yang kekurangan nafas, ia mulai melepaskannya. irrad melanjutkan menghirup oksigen disekitarnya dengan rakus.
ia terbaring lemas,menutup mulutnya dengan satu tangan.
mencoba menghentikan aksi aneh ini.

*bgst bgt ni orang, bisa bisanya dia giniin gua*
batin irrad

"gua bantu lu ke kamar mandi ya"

skylar menggendong irrad, membawanya ke depan pintu kamar mandi. secara bersama-sama, mereka membersihkan sisa-sisa dari permainan tadi. dengan angkuh, irrad membersihkan tubuhnya sendiri, walau dengan kaki nya yang tidak sanggup untuk berdiri. rasanya seperti beban yang cukup berat.

setelah perdebatan ini, tubuhnya mulai memberikan sinyal lelah. tentu saja, ia memutuskan istirahat terlebih dahulu sebelum mencerna semuanya.

ia memandangi wajah nya.

"lucu banget sih"






____________

dengan rambut yang masih basah, skylar menutup pintu kamar itu perlahan.
ia bertemu banana di ruang tengah, pandangan mereka tidak terlihat aneh sama sekali. ia mengira teman-temannya akan mendengar pertarungan mereka didalam, untungnya ruangan itu kedap suara.
"ngapain lu, ler?" tanya temannya, sembari meraih ponsel yang berada di meja.

"ga ngapa ngapain"
balas skylar dengan seringai yang muncul di wajahnya.

"ohh, kirain"

"kirain? kirain apaan?"

"gak, haha."

"gajelas lu ban" ketus skylar

"irrad mana ler?" ranya brusko, baru saja kembali dari dapur.

skylar "tuh tidur di kamar"

"lah biasanya jam segini belum tidur"

"kecapean kali" seringai kembali muncul di wajah skylar, hal ini membuatnya semakin susah untuk menutupi kejadian tadi.

"ohh, btw martabak dong ler"

"gua mulu anjing, kayaknya kalau ga ada gua lu pada mati kelaparan dah."
ketusnya kesal kepada teman-temannya, alih-alih langsung memesan, ia lebih memilih untuk menyadarkan para koruptor martabak ini.

"yeu, kalo kami yang minta pasti ngomel, giliran ijat yang minta auto di pesenin kudacuki, yakan ban"
sindir brusko dengan pamrih.
merangkul banana yang berada di sebelahnya.

"ya itumah beda" ucap skylar

"apa bedanya?" tanya banana

"jangan pura pura gatau dah ban"

"wkwk"

"pesenin aja napasih, martabak nya kan buat irrad juga ntar"

"yaudah. Awas lu pada minta gua lagi"

"yesss makasih daddy"

"najis"












bab ini telah di revisi.

'LITTLE ONE' || skylar x irrad || fiction|| not real ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang