-you
sure..-kairi
gua call yapada akhirnya, kairi menelepon irrad yang baru saja ingin tertidur dalam lamunannya.
kali ini, apa yang akan dia bicarakan.
sebenarnya, irrad sedikit malas jika harus berbincang dengannya,anak ini selalu mengganti topik dan membuat percakapan begitu lama.irrad menjawab panggilan tersebut.
yang berarti saat ini ia sedang berbicara dengan kairi seperti biasa."kenapa kai?" tanya irrad. yang berusaha memperbaiki rambutnya yang acak-acakan.
"gua mau nanya sesuatu," ucap nya, dengan suara yang tidak asing di telinga irrad.
"apaan?" dia bertanya."menurut lu.. wajar ga kalau suka sesama gender?," sejenak, tangan irrad terhenti, beberapa pikiran aneh muncul di kepalanya, ada apa dengan kairi?
hening tercipta untuk sementara.
"rad?" panggilnya dari balik telphone."ah iya, menurut gua... wajar-wajar aja. lagian setiap orang punya hak untuk hidup sesuai dengan identitas dan orientasi seksual mereka. yang penting mah hormat dan nerima perbedaan 'mereka',"
kira-kira seperti itulah jawaban irrad, dia hanya mengeluarkan isi kepalanya secara terburu-buru hingga tidak tahu apa yang dia bicarakan sekarang."jawaban lu masuk akal juga ya.."
ucap kairi, dengan nada sedikit bergetar."emang kenapa, kai?"
dugaan irrad, mungkin kairi terlibat dalam pertanyaan ini.
"gua...
suka sesama jenis, rad."
ujarnya lewat telphone, tentu saja irrad terkejut, kairi yang terkenal tampan dan diminati banyak wanita, justru malah menyukai sesama jenis."lu masih mau temenan ama gua, kan?" jujur kairi, kali ini irrad tidak punya pilihan karena dia juga sama dengan kairi. namun,sekarang bukan waktu yang tepat untuk jujur tentang hal itu. irrad masih punya masalah yang harus diselesaikan.
"iya, kai"
nada irrad lembut, berhasil meyakini kairi tanpa berulang kali menjawab."makasih, rad.. tapi gua minta tolong, jangan sebar hal ini, ya?"
sekarang, karena orientasi seksualnya, kairi mungkin tidak ingin kehilangan banyak penggemar yang telah mendukungnya sampai sekarang."aman, kai. gua tutup dulu ya? ada urusan."
"iya rad."
akhirnya, irrad menjatuhkan dirinya ke kasur, nyaman sekali, sudah berapa lama dia meninggalkan kasur ini. namun kepala nya masih berpikir tentang apa yang dia bicarakan dengan kairi tadi, hanya tidak menyangka, seseorang yang ia kenal sangat suka 'bermain'
wanita, ternyata telah menyembunyikan hasrat nya pada pria selama ini.menurutnya itu hal yang wajar, dia sudah banyak bertemu dengan orang-orang seperti kairi. yang menyembunyikan sesuatu agar dirinya tidak terkucilkan.
perlahan, irrad menutup mata nya, lalu tertidur.
_____
melamun, lagi dan lagi. inilah yang dilakukan irrad pagi ini, entah apa yang membuat nya begitu aneh akhir-akhir ini.
tangannya meraih ponsel yang ada di sampingnya.
berniat untuk melepaskan rasa jenuhnya.raihnya terhenti saat seseorang menghampiri nya. sebentar.. ah, itu skylar.
skylar duduk di samping' pacarnya', saat ini mereka berada di kamar irrad.
tidak berbicara sebentar saja, rasanya sudah canggung, irrad sedikit tersontak saat melihat skylar, lalu memperbaiki duduknya. sekarang, apa lagi?"rad.." panggilnya, tidak bohong, kali ini muka skylar sedikit melas, entah karena pandangan irrad, atau dia memang sengaja? mukanya terlihat pucat.
sebelum menjawab panggilan itu, tangan irrad memegang dahi skylar, yang sedang menatapnya. apa yang terjadi, ia reflek melakukan hal itu.
dalam benaknya, ia ingin menarik tangannya, namun tidak bisa.
ia mengecek suhu tubuh skylar, panas."lu demam?" tanya irrad, melontarkan kata-kata itu tanpa memikirkan apa yang ia lakukan.
"ga..," jawabnya dengan ekspresi malas, seperti biasa, namun kali ini berbeda."gausah bohong." irrad menarik tangannya yang sejak tadi berada di dahi skylar, menatapnya dengan lambat.
"gua mau bicara tentang-" skylar berusaha berbicara dengan topik yang ia tuju, namun, irrad memotong kalimatnya."udah minum obat?"
"belum, tapi.-"
"kenapa belum?"
"nanti aja. sekarang gua-"
"kalau kaya gitu, kapan sembuhnya."
berkali-kali irrad memalingkan topik. yang sebenarnya ia tahu skylar akan membahas apa.
skylar diam sejenak, ia berusaha bertanya, tapi irrad terus-terusan mengabaikannya.
"ck, dengerin gua dulu."
ucapnya, sedikit kesal dengan irrad yang selalu lari dari masalah.wajah irrad mengatakan tidak, tapi mau bagaimana lagi?
"gua tau lu gamau bahas ini, tapi..
gua hargai lu kok. gua minta maaf kalau kesannya terlalu terburu-buru, rad.
sekarang gua paham kenapa lu belum siap buat ngepublish hal ini.
gua tau resiko yang bakal kita terima, lu pastinya takut, kan?"ucap skylar, dengan nada yang sedikit meyakinkan pacarnya, irrad hanya memalingkan wajah nya saat mendengar hal itu.
"but, as long as im here, you have someone who will protect you."
lanjutnya, berusaha menatap mata irrad. hal ini sulit bagi mereka berdua, namun, mereka sudah cukup dewasa untuk menyelesaikannya.
skylar mengelus surai hitam tersebut, mengikis jarak diantara mereka.
irrad hanya menunduk, seharusnya dia bisa memahami skylar juga."maaf."
ucap irrad dengan nada pelan."gua cuma gamau kecewain orang-orang."
skylar paham bagaimana perasaan irrad. apalagi dengan keluarga nya yang belum mengetahui hal ini. rasanya berat, bukan?
"gabakal ada yang kecewa, rad."
pada akhirnya, yang mereka cari bukan lah jalan keluar, tetapi cara melewatinya bersama-sama.skylar memeluk irrad yang murung sedari tadi. mengelus surai hitam nya.
irrad hanya bisa terdiam dalam situasi ini.
"lewatin sama-sama, ya?"
______
setelah masalah yang 'sepele' itu, mereka memutuskan untuk berdamai dengan keadaan.
tidak akan ada rasa takut yang mengelilingi mereka, jika mereka terus bersama.
*gua bakal dapetin lu, rad.*
_________
another story about skyrad.
agak pendek, ya?
jangan lupa vote, dan author harap kalian tidak kecewabonus:
KAMU SEDANG MEMBACA
'LITTLE ONE' || skylar x irrad || fiction|| not real ||
Fanficirrad adalah pemain transfer dari PH ke indonesia. user jungler ini bergabung dengan team RRQ HOSHI sejak beberapa bulan yang lalu, hingga seseorang mulai tertarik padanya. hal ini memaksa irrad untuk terus berfikir dua kali. sampai titik dimana m...