"aduh Gyu gimana sih? Gue juga lupa kalo hari ini ada pr!". Soobin memekik sambil merogoh tas nya, berharap ia menemukan buku matematika nya itu.
Beomgyu hanya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal itu, mana ia tau kalo guru matematika akan masuk hari ini.
"Udah deh bin gausah panik gitu, lagian tuh guru kayaknya ga bakal masuk". Ujar beomgyu dengan santai yang langsung mendapatkan lemparan pulpen dari soobin yang mengenai jidat nya.
"Lo ga inget kita pernah di hukum juga sama tuh guru karena ga ngerjain tugas? Gila! Gue gamau lari keliling lapangan yang luasnya senegara Rusia itu lagi". Ucap soobin dengan dramatis.
Beomgyu hanya mendelik ke arah nya, tangan nya mengusap pelan jidatnya yang terasa ngilu itu.
Kebiasaan soobin banget, kalo lagi panik pasti lempar barang yang di sekeliling nya.
Semua murid mulai masuk saat bel berbunyi, di susul dengan guru matematika itu.
Soobin mau nangis aja rasanya, lain kali ia harus menghilangkan sifat ceroboh nya.
Soobin dan beomgyu cuma diam ketika yang lainnya mulai mengumpulkan satu persatu tugas nya ke depan.
"Beomgyu, soobin kalian tidak mengerjakan tugas lagi?!" Tanya guru itu dengan ngegas.
•••
Kini mereka berdua berakhir berdiri di lapangan dengan hormat ke arah bendera yang berkibar di atas itu.
Matahari lagi terik-teriknya, mereka hanya bisa pasrah. Masih mending di jemur gini, kalo hukuman nya kayak yang kemarin berlari mengelilingi lapangan sebanyak 20 putaran. Sesak nafas soobin tuh...
Mereka sedari kecil hobi banget di hukum di lapangan.
"Bin, nyadar ga sih kalo kita juga pernah di hukum kayak gini waktu masih SD?". Tanya beomgyu sambil melirik soobin di samping nya.
Soobin mengangguk "itu pertama kali nya kita di hukum, sama ningning juga. Itu juga gara-gara kalian berdua". Ucapnya dengan sebal.
"harusnya sekarang ningning juga sama kita". ucap beomgyu sambil menatap ke arah bendera yang berkibar di atas.
Mereka berdua tidak berada dalam satu kelas dengan ningning sekarang, mereka berpisah saat memasuki SMA.
Ningning berada di kelas sebelah.
Mereka selalu pulang bersama karena satu arah, soobin juga masih tinggal bareng bersama keluarga Kim.
Di tambah lagi Danielle yang baru masuk kelas 10.
Setelah beberapa menit mereka menjalankan hukuman, bel istirahat berbunyi.
Beberapa murid mulai berhamburan keluar, ada juga yang menatap keduanya.
Soobin mengedipkan sebelah matanya pada seorang cewek yang lewat tadi yang membuat tuh cewek berteriak heboh.
Yang di ketahui tuh cewek mantannya sendiri.
Mata soobin menangkap ningning dan Danielle yang tak jauh disana, ia dapat melihat ningning menjulurkan lidahnya dengan mengejek.
Soobin hanya membalas nya dengan mengacungkan jari tengah ke arah mereka.
•••
Soobin melangkah kan kaki nya masuk ke dalam ruangan bernuansa hitam putih nan aesthetic itu.
Ruangan itu sangat amat sepi, bahkan suara AC pun dapat ia dengar.
Dengan langkah yang pelan ia berjalan masuk menaiki tangga, menatap lamat-lamat ke seluruh penjuru ruangan yang luas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
airplane ✈︎|| YeonBin
FanfictionYeonjun yang awalnya menganggap kehadiran soobin sebagai penambah beban, lama kelamaan dirinya mulai nyaman mengasuh dan mengurus bocah itu. Soobin kecil tidak tahu jika kehidupan nya akan berubah drastis setelah Minhyuk (orang tua nya) berkata akan...