Chapter 6.

2.2K 77 1
                                    

  Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam membuat seorang gadis melenguh keenakan.

"Hum,nyaman" gumam Bunga tatkala bisa merasakan kasur yang lembut.

   Bunga merasakan kalau ada orang mendekat akhirnya dirinya pura pura tidur.

  Darren menatap tubuh itu dengan tatapan berbeda benar saja gadisnya tidak merasa nyaman dengannya.

"Litle girl apa kamu sudah tidur" tanya Darren.

  Sekali hentakan kini tubuh Bunga sudah dipelukan Darren membuat pria itu terkekeh bagaimana bisa gadis pelukannya sangat ringan.

"Jangan dipaksakan kalau tidak bisa tidur" ucap Darren dan mengelus wajah Bunga.

"Tadi aku mau tidur tapi kamu tiba tiba datang membuat aku takut" sahut Bunga mencoba menikmati elusan dari Darren.

"Hum,boleh aku memanggil mu mas boleh tidak,jika aku panggil kamu aku nya tidak sopan"ucap Bunga.

"Lumayan juga kamu memanggil aku mas,jadi sebentar lagi akan dipanggil papah bagaimana hm" sahut Darren.

"Ish,kita baru sehari loh bersama biarkan aku beradaptasi dengan lingkunganku" sahut Bunga.

"Apa perutmu masih sakit mas" tanya Bunga.

"Tidak sakit lagi sih,lebih baik kamu tidur" suruh Darren.

   Bunga mengelamkan wajahnya kedada bidang itu agar menjadi kenyamanan.

"Tidur dengan nyenyak jangan dipikirkan yang aneh aneh," bisik Darren seraya menepuk punggung itu.

Bunga sudah terlelap begitu saja membuat Darren menghela nafasnya sejak kejadian kemarin dirinya harus diam sejenak karena dirinya masih mengincar berlian pada buronan negara.

"Kalian pikir saya akan diam itu tidak akan,apa yang kalian buat pada Bunga maka ada konsekuensinya" bathin Darren.

   Darren dengan hati hati mengangkat tubuh Bunga dan membawanya kekamarnya hanya dirinya dan Bunga yang berhak masuk.

   Setelah meletakkan Bunga diatas kasurnya Darren berjalan keluar kamarnya.

"Bagaimana"tanya Darren.

"Sesuai keinginan mu kami berdua sudah menguras harta mereka dari diskotik sampai perdagangan manusia" sahut Calvin.

"Perdagangan manusia bukannya itu pekerjaan kita kan" tanya Darren.

"Mereka menjualnya secara ilegal dan kita masih diawasi negara" sahut Dalvin.

"Pantas saja kemarin Bunga dijual" gumam Darren dan merebahkan punggungnya.

"Oo namanya Bunga bagus juga namanya" ucap Dalvin.

"Aku harus kembali masuk kedalam markas itu" ucap Darren tiba tiba.

"Apa,jangan gila kau baru saja selamat dari kejaran mereka dan kini mau masuk kembali kedalam markas sana" ucap Calvin.

"Kemarin aku selamat karena harus melindungi gadisku,aku tetap mau ke sana dan mengambil berlian yang asli" sahut Darren.

   Darren mengambil sebuah note dan menulis desain denah markas.

"Sangat trategis" gumam Galvin.

"Makanya kali ini aku membutuhkan tenaga kalian bagaimana pun aku harus memilikinya" sahut Darren.

"Setelah menemukannya lalu apa yang kamu buatkan" tanya Dalvin.

"Menjual dengan harga fantastis" sahut Darren.

"Apa rencanamu" tanya Calvin.

  Darren menatap keduanya dan menatap denah itu.

"Kalian sangat pandai dalam menyusup setelah kalian memasang bom semua tempat maka aku dan lainnya menyelinap masuk" ucap Darren dan memberikan semua rencana agar tidak ada kendala.

"Baiklah ini sudah larut lebih baik kamu pulang sana," suruh Calvin.

"Ok" Darren pun mengambil kunci mobilnya dan diikuti oleh Tristan dan lainnya.

   Hanya membutuhkan 30 menit kini Darren sudah dikediaman nya Darren membuka pintu kamarnya dan melihat Bunga asik dengan mimpinya.

"Mimpi yang indah baby girl" bathin Darren.

   Setelah melakukan ritual mandi Darren merebahkan kakinya keatas kasurnya dan bersandar pembatas.

  Darren menutup matanya agar bisa menenangkan hati dan pikirannya yang masih kacau.

"Hiks hiks jangan pukul aku" Bunga menangis tatkala masih trauma pada pukulan membuat Darren terkejut gerak cepat memeluk gadis itu.

"Tenang,tenang" bisik Darren.

"Lepasin aku hiks hiks aku mau bahagia jangan pukul aku hiks" Bunga terus menangis dipelukan Darren bahkan pria itu seperti menenangkan anak gadisnya.

  Berlahan dengan pasti Bunga tertidur dipelukan Darren kedua nya pun tertidur pulas dalam keadaan berpelukan.

Vote yayaya

MAFIA PROTEKTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang