Bagian 13.

1.2K 49 0
                                    


   Malam hari nya Darren menatap kedua hama tidak berguna di hadapannya.

"Berani juga kalian menembaki kediaman saya dan berani juga menatap tubuh gadis saya" ucap Darren.

"Hahahhaha, gadismu akan tau tuan bahwa tuan bukan orang baik hhhhha" ucap salah satu penjahat itu.

"Rupanya kau sudah melihat gadis saya rasakan ini" tekan Darren.

   Darren memotong semua bagian tubuh manusia dan menikmati darah keluar begitu saja.

"Dimana Bunga" tanya Darren.

"Nona bersama salah satu pelayan tuan" sahut Tristan.

"Apa gadis saya sudah makan" tanya Darren.

"Sudah Tuan, maaf Tuan tadi Nona bilang sama Jojo bahwa Nona ingin mencicipi pizza setelah kita pulang dari sini Tuan" sahut Tristan.

"Suruh Gani memesannya" suruh Darren.

"Baik tuan" sahut Tristan.

   Setelah memesan pizza Kedua pria itu pun melakukan sesuatu pada keluarga Bunga.

"Tuan, apa kita kembali menyusup ke dalam bandar itu" tanya Tristan.

"Besok kita rencanakan semua nya setelah Calvin dan Dalvin pulang dari Kanada" sahut Darren dan memasang baju nya kembali yang sudah terkena noda darah.

"Lagi pula kita sudah lama tidak kesana" sahut Darren.

   Darren pun meninggalkan kawasan markasnya dan melihat boneka panda membuat nya ingat kalau Bunga memesan boneka pada nya.

"Gadis lugu, hanya kamu bisa menghabiskan uangku" bathin Darren.

"Berhenti sebentar di toko boneka" suruh Darren dan melihat jam tangan nya yang masih menunjukkan pukul setengah 9 malam.

  Darren pun menuju ruangan toko boneka dan melihat seorang gadis yang menangis.

"Amanda" panggil Darren.

"Abang" sahut Amanda.

"Dimana Jendral, dan kedua abangmu" tanya Darren.

"Aku tidak tau bang, aku hanya melihat boneka jadi aku lupa membawa hape dan lainnya" sahut Amanda.

"Sudah makan" tanya Darren..

"Sudah bang" sahut Amanda.

"Tristan panggil Jendral" suruh Darren.

"Baik tuan" sahut Tristan.

  Tristan pun menelpon Jendral bahwa gadisnya Jendral ada di toko boneka.

"Besok atau lusa abang membawa Bunga dihadapanmu" ucap Darren.

"Amanda" panggil Jendral.

  Pria itu bertos ria pada Darren yang sudah menjaga Amanda untuknya.

"Abang benar membawa Bunga nanti" tanya Amanda.

"Iya, abang janji ohya Jendral aku titip ini" ucap Darren dan memberikan Cip pada Jendral.

"Mau bermain" tanya Jendral.

"Tentu, tapi aku belum punya waktu nanti dibicarakan sama Dalvin karena dia yang tau waktu ku" sahut Darren.

"Halah waktu, waktumu habis bersama Bunga bilang saja" celetuk Andre yang tak lain abang Amanda.

"Daripada menghabiskan waktu bermain dengan mesin mati" sahut Darren.

   Andre hanya menatap jengah pada sahabatnya.

"Oh ya bagaimana keadaan Bunga apa dia masih trauma pada keluarga bajingan itu, seingatku Calvin dan Dalvin sudah melakukan sesuatu pada keluarga itu" tanya Andre dan mengambil salah satu boneka kesukaan Amanda.

"Semestinya, tapi Calvin tidak bisa berbuat apa jika aku menyuruhnya"sahut Darren.

"Baiklah aku pulang dulu" sahut Darren.

   Mereka hanya mengangguk saja Darren pun pulang sesampainya dikediaman Emmanuel Darren melihat gadisnya asik makan pizza.

"Sayang" panggil Darren.

"Papah" gumam Bunga.

"Makan dulu mine" suruh Darren.

"Maaf" gumam Bunga.

   Darren mengelap sisa sisa makanan dari bibir Bunga dan mengelus wajah gadisnya.

"Apa seharian ini kamu makan sayang"tanya Darren.

"Iya, mamah dan Nenek terus memberiku makan bahkan mereka tidak mengizinkan aku memasak loh" sahut Bunga.

"Siapa mengizinkan kamu masak hm, tugas kamu menemaniku dan habisin semua uangku" sahut Darren.

"Maafkan aku, jangan marah"sahut Bunga.

  Darren sangat gemas pada gadisnya dan menunjukkan sesuatu pada Bunga yaitu boneka beruang merah pada Bunga membuat gadis itu sangat senang.

Vote yyy.

MAFIA PROTEKTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang