Chapter 30

172 9 0
                                    

   2 hari kemudian.

   Hari ini Bunga dan Emma sudah disalah satu Mall milik keluarga Emmanuel.

"Apa ini cantik mamah" tanya Bunga yang menunjukkan sebuah gaun hijab pada Emma.

"Setelah menikah nanti, aku akan berubah total mah aku berniat berhijab dan menutup aurat ku, hanya mas Darren yang berhak menatap tubuhku" ucap Bunga.

"Apapun yang kamu lakukan silahkan nak, mamah hanya mengikuti keinginan mu jika memang keinginan mu untuk berhijab maka lakukan, tapi ingat sayang kamu minta izin dulu sama Samuel" ucap Emma.

"Terima kasih sudah memberi kebahagiaan untukku" ucap Bunga dan memeluk lengan Emma.

"Apapun untuk menantu mamah ini" sahut Emma kedua wanita berbeda umur pun hanya mengitari semua sudut Mall.

"Mamah capek" sungut Bunga.

"Yaudah kita duduk disini dulu" sahut Emma.

   Keduanya pun duduk Emma dan Bunga tidak tau kalau keduanya dikelilingi oleh beberapa orang kepercayaan Darren dan Nuel, kedua pria itu mana mungkin membiarkan Bunga maupun Emma dilepaskan begitu saja.

"Kenapa sedih sayang" tanya Emma.

"Aku sedih karena keingat dulu mamah" sahut Bunga.

"Apa yang kamu ingat hm, katakan pada mamah" sahut Emma.

  Emma mau Bunga terbuka kepadanya Emma mau wanita disampingnya mau curhat padanya.

"Dulu, aku bersama dengan mamah kandung ku, aku meminta pada mamah membeli KFC tapi tidak kesampaian" ucap Bunga.

"Diam diam aku dan Bianca mencari rongsokan agar bisa makan KFC tapi nyatanya kami dipisahkan" ujar Bunga.

"Dan sekarang kamu bisa makan sayang" sahut Emma.

"Iya, tapi boleh tidak kita pesan lagi agar aku membawa kepemakaman mamahku" tanya Bunga.

"Silahkan sayang" sahut Emma.

  Bunga memesan dua KFC itu janjinya pada mamahnya Berlian dan benar Bunga sudah di pemakaman umum bersama Emma dan Darren diikuti oleh Nuel.

"Mah, aku datang mamah disana baik baik saja kan" tanya Bunga.

"Mah, hari ini aku membawa pesanan mamah yang dulu aku bawa gagal hari ini aku membawanya" ucap Bunga dan menaruh dua bungkusan KFC.

   Bunga menangis mengingat masa lalunya yang dimana dirinya dicambuk oleh Ayu yang bernotaben tante tirinya.

"Berlian, kenapa kamu meninggalkan putrimu seorang diri kamu tidak tau apa saja dirasakannya jika bukan Amanda, Utari, Jessica dan Kania membawa kabur Bunga mungkin anakmu sudah menderita lebih lama lagi" ucap Emma.

"Aku, dan kak Bianca jadi saksinya bagaimana Amanda menangis histeris saat tau Bunga adiknya meninggalkan nya disaat pernikahan nya dulu" sahut Emma.

"Sesuai keinginan mu dulu Berlian, kini putrimu sudah menjadi menantu ku, aku harap kamu disana baik baik saja" ucap Emma.

"Adika, kami datang kesini untuk meminta restu dari kalian untuk menikahkan Bunga dan Darren, tenang saja masalah kebahagiaan itu urusan Darren" ucap Nuel dan mengelus papan nisan milik sahabatnya.

  Nuel pertama kalinya menangis bagaimana tidak Adika meninggal dunia saat Bunga masih berumur 3 bulan.

"Apa ini kesalahan ku dimasa lalu, yang dimana tidak bisa menyelamatkan kamu Adika tapi sekarang aku juga kehilangan Aria," ucap Nuel.

"Karma dimana kedua anakku Darren dan Davandra menginginkan putri kalian yaitu Bunga dan Bianca atau memang sudah diskenario kan oleh maha kuasa" ujar Nuel.

   Nuel menatap keempat nisan hatinya terus memendam rasa dendam pada keluarga Britney yang sudah membunuh sahabat nya.

"Cucu Dardanella masih hidup pah" ucap Darren.

"Siapa namanya" tanya Nuel dan mengelap air matanya.

"Jia Britney" sahut Darren.

"Kata Jessica ini urusannya dengan Jia karena Jessica adalah adik dari Paman Adika mungkin Jessica sudah membabi buta memukul Jia" ucap Darren.

"Jessica Laura Syahputri, putri bungsu dari keluarga Syahputra" ucap Darren.

"Jessica, itu Auntyku kan" tanya Bunga.

"Namaku hampir sama dengannya hanya saja ubah sedikit yaitu Bunga Laura Syahputri" sahut Bunga.

"Agar masyarakat tau kalau kamu termasuk keluarga itu sayang" sahut Emma.

"Siapa nama papahmu nak" tanya Emma.

"Adika Syahreza Syahputra, namanya persis kaya nama bang Reza" sahut Bunga.

"Reza agen polisi kawannya Jendral nak" tanya Nuel.

   Untung saja keempatnya sudah didalam mobil setelah berpamitan dengan ahli kubur.

"Iya pah, kawannnya bang Jendral" sahut Bunga.

"Adika dan Aria versi Reza dan Arjuna" ucap Nuel.

"Lidya dan Berlian versi Bunga dan Bianca, mereka seperti nya terlahir kembali dengan versi lain" ucap Nuel.

"Keinginan Berlian hanya satu yaitu kebahagiaan mu nak dan Lidya mau Bianca bahagia ditangan Davandra" ujar Emma.

"Jadi jangan menangis lagi, senyum lebar ya sayang" ucap Emma.

"Terima kasih sudah memberikan kasih sayang yang tak pernah aku rasakan dari kecil Terima kasih sudah membuat aku bahagia" ucap Bunga dan memeluk lengan Emma dengan erat bagi Bunga Emma adalah wanita yang sangat baik padanya yang tidak marah marah.

"Apapun sayang" sahut Emma.

"Berlian anakmu sudah dewasa tenang saja anakmu akan baik baik saja bersamaku" bathin Emma dan tersenyum bahagia saat Bunga mau membuka perasaan nya pada Darren.

Vote yyy.

MAFIA PROTEKTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang