• 27 (Part of Arnan)

15 1 0
                                    

           "Ingat ya, perkalian dengan pembagian itu level nya lebih tinggi daripada penjumlahan dan pengurangan."

Kelas 7A-2 hari ini pelajaran matematika di jam 2 siang, hampir semua murid udah jengah dengan pelajaran ini. Salah satu nya, Arnan. Daritadi Arnan hanya mencoret-coret halaman belakang buku tulis nya dengan berbagai macam gambaran.

Arnan melirik ke arah Ayzel yang sibuk mencatat materi, lalu dengan santai Arnan menggambar kecil salah satu karakter animasi pororo di atas catatan Ayzel.

"Lo sama sekali gak nyatat?" Tanya Ayzel yang melihat halaman buku Arnan masih kosong bersih, sama sekali tak ada catatan yang dia catat.

"Gue gak suka mencatat," Jawab nya dengan enteng.

"Terus nanti kalau ujian, lo belajar nya gimana?" Tanya Ayzel,

"Ya dari tugas-tugas yang dikasih,"

Ayzel kembali mencatat materi, sampai di jam pulang. Saat berjalan melewati kerumunan murid cewe dari kelas lain, salah satu dari mereka tiba-tiba mendekati Arnan.

"Hai, nama lo Arnan 'kan? Gue, Caca kelas 7B." Murid itu mengulurkan tangan untuk sekedar berjabatan dengan Arnan, namun ia hanya diam tidak berkutik bahkan melirik saja tidak.

Ayzel yang di sebelah nya bingung dengan situasi ini, sampai di mana Caca mengeluarkan HP, "Gue boleh minta nomor wa lo? Atau sekedar ID line lo?" Tanya Caca, cewe berambut pendek sebahu itu seperti menunggu jawaban Arnan.

Arnan langsung mengetikkan nomor di HP murid itu, "Makasih Arnan!!!" Namun, Arnan tetaplah Arnan yang cuek jadi dia hanya pergi begitu saja.

"Lo tukeran nomor sama dia?" Tanya Ayzel,

Arnan menggeleng, "Itu nomor Aruna. Biarin aja Aruna yang balas," Jawab Arnan,

•••

"ARNAN!!!"

Arnan yang sedang menonton TV di ruang tengah dibuat terkejut oleh teriakan Aruna yang menghampiri nya, "Lo ngapain ngasih nomor gue ke Caca?! Mana centil banget lagi dia chat lo pake emot pikmi?!" Omel Aruna, lalu memperlihatkan isi chat tersebut.

Arnan yang sedang menonton TV di ruang tengah dibuat terkejut oleh teriakan Aruna yang menghampiri nya, "Lo ngapain ngasih nomor gue ke Caca?! Mana centil banget lagi dia chat lo pake emot pikmi?!" Omel Aruna, lalu memperlihatkan isi chat tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arnan tertawa, sungguh ini bukan sekali Aruna dapat nomor tidak dikenal. Bahkan, semenjak sekolah di situ baru seminggu Aruna sudah diteror berbagai nomor tidak dikenal dengan maksud mau mengirim pesan ke Arnan.

"Gue gak restuin ya lo dekat sama Caca! Minimal lo dekat sama cewe yang cakep, pintar, ya setara lah sama gue," Ujar Aruna dengan penuh percaya diri di akhir kalimat,

"Gue gak mau juga dekat sama Caca," Jawab Arnan,

"Minimal dan maksimal cantiknya kayak gue!"

RAGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang