Suasana di RSMH Sabtu pagi itu cukup lengang. Tak banyak orang berseliweran keluar-masuk gedung rawat inap. Di antara orang-orang itu, tampak sesosok pemuda tinggi tegap berkemeja biru muda dan celana hitam dilengkapi dengan jas putih/snelli, serta sebuah stetoskop merk Littmann yang melingkari lehernya.
Pemuda itu, Arya, berjalan pelan menyusuri koridor rumah sakit menuju ke Departemen Anak untuk menemui dosen pembimbing laporan kasus dan referatnya. Rambut ikal dan janggut tipisnya berkibar pelan tertiup angin yang berhembus. Hidung mancung dan bibir tipis kemerahannya serta kulitnya yang berwarna kuning langsat menambah ketampanan Arya. Tak heran jika banyak teman-teman seangkatannya bahkan adik-adik poltekkes yang kesemsem dengannya. Hanya saja, sifatnya yang pendiam dan cenderung cuek itulah yang membuat orang lain tak berani mendekatinya. Sejauh ini hanya Clarissa-atau Icha-dan beberapa teman dekatnya yang berani mengobrol cukup intens dengannya.
Arya dan Icha adalah koas atau co-ass (co-assistant), istilah dalam dunia kedokteran untuk calon dokter atau dokter muda yang baru saja lulus pendidikan sarjana (S1) dan sedang menempuh pendidikan praktik di RS. Setelah menempuh pendidikan preklinik selama kurang lebih 3,5 hingga 4 tahun, mereka akan diwisuda sebagai Sarjana Kedokteran (S. Ked) kemudian melanjutkan pendidikan klinik di RS jejaring.
Di Universitas Sriwijaya (Unsri), RS jejaring untuk pendidikan koas adalah di RS Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Mereka akan menjalani masa-masa koas selama 2 tahun terhitung sejak lulus sarjana. Ada beberapa departemen/stase yang harus mereka ikuti, sebagian stase mayor (Anak, Penyakit Dalam, Obgyn/Kandungan, dan Bedah) dan sisanya stase minor. Pada setiap stase, mereka harus menyelesaikan jadwal jaga (IGD & Bangsal/Ruangan Rawat Inap), presentasi laporan kasus dan referat, mengisi logbook dengan daftar pasien dan nama penyakitnya, juga bimbingan bersama dokter spesialis seperti bed case dan laporan jaga, atau bimbingan saat jaga bersama dokter residen (dokter yang sedang pendidikan spesialis).
Setelah menyelesaikan pendidikan di RS, para dokter muda tersebut harus mengikuti ujian kompetensi dokter (UKMPPD) sebelum akhirnya mendapatkan lisensi sebagai dokter yaitu Surat Tanda Registrasi (STR). Apakah selesai sampai di situ? Tentu saja tidak. Mereka harus melanjutkan program internship atau magang di RS daerah tertentu yang terdaftar di Kemenkes selama kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu mereka diperbolehkan untuk praktik secara pribadi di fasilitas-fasilitas kesehatan.
Proses yang panjang dan melelahkan itu memang tak jarang membuat dokter-dokter muda itu mundur teratur. Belum lagi biaya pendidikan yang tak murah dan sedikit, ada banyak dokter yang putus sekolah di tengah jalan dan memilih jalur lain untuk mencari nafkah.
Saat hampir sampai di Departemen Anak, Arya melihat sosok dr. Adrian Wisnu, Sp.A (K) yang merupakan dosen pembimbingnya. Ia pun berlari kecil menghampiri sosok tersebut.
"Selamat pagi, Dokter." sapa Arya sopan sambil tersenyum.
dr. Adrian menoleh saat disapa Arya, ia pun balik tersenyum. "Hei, Arya. Pagi juga. Kamu mau ke mana?"
"Saya hendak menemui Dokter terkait dengan jadwal presentasi laporan kasus dan referat nanti, Dok. Kira-kira kapan jadwal Dokter yang kosong ya, Dok?"
dr. Adrian mengerutkan keningnya. "Hmm... sebentar saya cek dulu." Ia membuka ponsel canggihnya dan melihat jadwal di kalender. "Sepertinya saya ada waktu di hari Rabu siang, kalau bisa di hari itu saja."
Arya menganggukkan kepalanya. "Baik, Dokter. Nanti akan saya follow-up lagi H-1 ya, Dok."
dr. Adrian tersenyum dan mengangguk pelan. "Ada lagi yang ingin dibahas? Kalau tidak ada, saya duluan ya."
"Baik, Dokter. Terima kasih banyak sebelumnya." Arya membungkukkan badannya seraya melepas kepergian dr. Adrian. Ia pun membalikkan badannya, hendak menuju IGD untuk melakukan dinas pagi saat matanya menangkap sosok Icha yang baru saja memasuki gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
CODA (Ruang Bicara) [COMPLETED]
General Fiction{general fiction - medical} Apa yang harus dilakukan jika kamu terlahir berbeda dari keluargamu yang lain? Arya, seorang CODA (Child of Deaf Adult) yang berusaha beradaptasi dengan berbagai polemik dalam hidupnya, terutama cita dan cintanya. Pertem...