alam mimpi

127 5 0
                                    

Malaysia merasa tubuhnya terasa ringan yah tidak salah lagi dirinya berada di alam mimpi banyak bangunan masa lalu sangat familiar bagi Malaysia dan berberapa tanaman sihir dikenal nya masa tempo dulu.
"Ini seperti taman bunga milik ibu."gumam Malaysia pelan melihat lihat tanaman indah dan menakjubkan itu.tapi jelas berbeda dengan Taman kerajaan milik ayah nya Malaysia.malaysia terdiam sejenak dadanya mencelos melihat orang orang disayanginya tak jauh dari nya.orang tua Malaysia,maha raja Malaka,dan kanjeng ratu golden khersonese.yang sedang berbincang senang.
"Ayah..ibu...."
Tak membutuhkan waktu lama Malaysia berlari lalu memeluk mereka berdua dengan erat.rasa rindu yang telah membendungnya membuat Malaysia meluruhkan air matanya menangis rindu.
Golden khersonese membalas pelukan Malaysia juga Malaka sambil menciumi ubun ubun Malaysia sambil tertawa kecil.
"Anak Ayah sudah besar yah."ujar Malaka melepaskan pelukan putra nya sambil mengelus ubun ubun Malaysia dan tertawa.
"Iya sekarang lebih tinggi dan hampir melampaui ayah mu itu."
Malaysia menggaguk kepala nya wajah nya masih sembab air mata tapi tak menyurutkan tetap tersenyum bahagia karena masih bisa bertemu dengan ayah dan ibunya untuk kali terakhir setelah sekian tahun dan eranya.
"Sudah jangan menangis Malaya.bukannya kau tidak akan menangis?"tanya golden khorsonese lembut sambil menghapus air mata nya Malaysia.
"Iya kau itu laki-laki Malay jangan Cemen!" Tentu Malaka hanya tertawa,pura pura membentak Malaysia.malaka juga merindukan putranya untuk memarahinya karena Malaysia saat kecil cengeng sekali.malaysia menggelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.
"Gak aku hanya janji tidak akan menangis di depan orang asing yang bukan keluarga ku yah."
"Astaga jadi kau masih cengeng sama seperti dulu."ujar ibunya panik.malaka menepuk pundak istrinya dengan lembut lalu menggelengkan pelan.
"Tidak, keponakanku ku ini tidak tidak secengeng sebelumnya."kali ini bukan Malaka yang menjawab suaranya berat dan Malaysia hampir tersengat listrik jika tidak mengingat nama pria itu.parah sekali lupa nama pamannya itu terlebih itu ayah nya Indonesia.
"Hmm yah benar kata paman Majapahit ayah ibu."Jawab nya pelan tapi masih terdengar mereka berempat.majapahit tersenyum tipis lalu menoleh istrinya zamrud khatulistiwa.
"Kamu tahu? Kenapa kami mendatangi mu?"tanya golden khorsonese duduk diatas rerumputan pelan pelan tanaman itu merambat menjauh memberi tempat pada mereka.malaysia menggelengkan kepalanya tidak tahu.
"Kami perlu kamu tahu kenyataan terjadi.....dan tolong sepupu mu..Nusa."





TBC.: ")



(*Bingung lanjutan nya :'b)

family and justice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang