sembilan

800 118 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sampai mereka semua di istana Wang, pangeran Yibo langsung membawa mereka semua menuju kediamannya.

sudah ada Raja dan Ratu Wang, dan adik bungsunya menunggu kedatangan mereka, kalo kalian bertanya dimana pangeran kedua atau putra mahkota, maka jawabannya adalah dia sedang pergi berburu bersama para pengawal setianya.

"selamat datang di kerajaan Wang Selir Wei, Selir Yang dan Putri Yanli" sambut Ratu Wang ramah.

"terima kasih, Raja Wang Ratu Wang, karena telah bersedia menampung kami di istana anda" balas Selir Wei.

"tidak masalah Selir Wei, toh sebentar lagi kita akan menjadi besan" ucap Ratu Wang.

"ibu,," ucap pangeran Cheng Yi.

"hei bocah, kamu jangan kege-eran, yang ibunda maksud adalah gege pertamamu" sinis Ratu Wang kepada putra bungsunya.

"apa,,jadi ibunda akan menjodohkan Pangeran Yibo ge dengan putri cantik ini" sungut Pangeran Cheng Yi seperti tidak terima.

Plak

"siapa yang mau menjodohkan gegemu dengan putri Yanli" sarkas Ratu Wang.

"lah,,terus gege mau ibunda jodohkan dengan siapa?" tanya pangeran Cheng Yi penasaran.

"apa kamu tidak melihat pemuda manis yang berdiri di samping gege mu itu hahl bentak kesal Ratu Wang, anak bungsunya ini sangat lemot dalam mencerna sesuatu.

"hah,,tapi dia kan.." pangeran Cheng Yi tidak melanjutkan ucapannya setelah melihat tatapan maut dari gegenya.

"ibunda kalo begitu jodohkan ananda saja dengan putri cantik itu" ucap cepat Pangeran Cheng Yi.

Membuat mereka merotasikan mata mereka malas, namun beda dengan putri Yanli, yang sudah merah merona karena malu.

"sudah,,sudah, ayo masuk, Raja Xiao perlu istirahat" ucap Raja Wang menengahi istri dan analnya. Kalo tidak bisa panjang urusannya.

Mereka semua pun masuk membawa Raja Xiao masuk ke dalam kamar yang di siapkan.

Setelahnya mereka pun memanggil tabib untuk memeriksa keadaan Raja Xiao, tidak lama tabib kerajaan Wang pun datang dan langsung memeriksa Raja Xiao.

Tabib itu begitu serius memeriksa keadaan Raja Xiao, setelah cukup lama memeriksanya. Akhirnya selesai juga.

"hamba mohon ampun sebelumnya Rajaku, Ratuku" ucap tabib itu.

"katakan saja" perintah Raja Wang.

"jadi begini Yang Mulia, Raja Xiao terkena racun pelumpuh saraf" ucap sang tabib.

"apa itu masih di sembuhkan?" tanya Raja Wang.

"bisa Yang Mulia, bahkan menurut pengamatan saya, Raja Xiao sudah mengonsumsi obat yang sangat langka, dan itu membuat perubahan pesat terhadap Raja Xiao" jelas sang tabib.

immortal (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang