♧||7 JV♧

66 7 0
                                    

"Coba makan dulu ya? Biar nanti bisa minum obat sama vitaminnya" Titah Jack pada istrinya, saat ini mereka tengah duduk di meja makan selepas Jennie memuntahkan cairan bening di wastafel dapur tadi.

"Coba Jen sekali aja!" Sahut Sohee ikut menimpali saat anak tunggal nya itu diam masih dengan menutup mulut dan hidung nya.

"Mmm tapi-"

"Atau Jennie mau makan sesuatu gitu?" Tawar Yura memotong ucapan Jennie.

Terlihat Jennie sedang berfikir makanan apa yang kira kira dibayangannya tidak akan membuat mual "Mau tomyam aja"

"Yaudah gue Delivery dulu-"

"Eh enggak, Jennie maunya Rosé yang beli di restoran Bintang Bersinar" Ujarnya memelas

Rosé yang mendengar namanya disebut tersedak ludahnya sendiri "Gue?" Tanyanya menunjuk dirinya sendiri.

Jennie mengangguk lucu sebagai jawaban.

"Oke, mau berapa?lima, sepuluh?" Semangat Rosé kemudian langsung beranjak meninggalkan ruang makan.

Sambil menunggu pesanannya tiba Jennie membersihkan badannya dikamar mandi karena hari juga sudah malam membuat nya berganti pakaian menggunakan piyama tidur. Perempuan itu berdiri dihadapan cermin full body dengan menyingkap sedikit pakaiannya hingga terpangpanglah perut yang sedikit buncit walau usianya yang baru memasuki minggu ke 5.

"Ih kok perutnya udah nonjol sih? Kan katanya baru satu bulanan" Gerutu Jennie kesal sambil menepuk perutnya.

"Kan bayi nya ada dua, makanya cepet gede" Perempuan hamil itu tersentak dan mendongakkan kepalanya saat ada sebuah tangan yang ikut mengelus perutnya, siapa lagi kalau bukan Jack.

"Tapi Vii... Nanti sekolah gue gimana? Gue juga belum siap hamil apalagi punya anak" Gerutu Jennie masih dengan nada kesalnya.

Jack menghembuskan nafasnya lelah "Kalo soal itu gampang! Lo bisa home schooling atau berhenti sekolah , nanti setelah melahirkan langsung loncat kelas XI "

"Ish emang bisa gitu?"

"Bisa, kalo pake uang semuanya gampang " Tutur Jack santai.

"JEN YUHUU! NI PESENAN LO!" Pasangan muda itu tersentak kaget saat mendengar suara melengking Rose dari lantai bawah.

"Yuk turun" Ajak jack menuntun istrinya.

Saat sampai dimeja makan Jennie bisa melihat makanan pesanannya itu sudah tersaji disana, dengan segera ia menutup hidungnya sebelum aroma makanan itu tercium.

"Lo coba makan, biar gue suapi" Ujar jack yang tak tega melihat istrinya mual terus menerus.

Setelah satu sendok masuk Jennie dengan cepat menelan dan mengunyah nya kemudian langsung mengambil air minum, perempuan hamil itu terdiam menetralisir rasa mual yang terus bergejolak diperutnya dengan mengusap perut itu kasar.

Huek...

Jack juga langsung ikut mengelus perut Jennie saat mendengar suara mual itu kembali. Ia juga melihat air bening yang jatuh dari kedua mata istrinya. Bukan! Bukan karena perempuan hamil itu menangis, melainkan karena menahan gejolak diperutnya yang mengakibatkan air itu keluar dengan sendirinya.

"Yaampun baby V gak suka makan atau gimana sih? Nanti lahirnya kurus tau rasa loh!" Ucap Rose kesal tertuju pada janin yang masih dalam kandungan sahabatnya itu.

"Kamu nih dek ada ada aja" Ujar Yura terkekeh.

"Mau coba lagi?" Setelah 8 menit menunggu akhirnya Jack memberikan suapan kedua pada Jennie kemudian mengelus lagi perutnya saat makanan itu masuk kedalam mulut.

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang