Sorak riuh memenuhi gendang telinga Jennie dan Jack saat mereka turun dari mobil. Jika kalian menyangka sorak riuh itu untuk menyambut kedatangan mereka, tentu saja sangat salah! Karena pada kenyataannya suara itu ditujukan pada dua orang perempuan yang dikerumuni oleh banyak siswa.
"Ada apa si itu?" Tanya Jennie penasaran.
Jack melirik sekilas sebelum berdecak kesal " udah gak usah dipikirin" Ucapnya santai kemudian melanjutkan langkah kakinya. "Eits, mau kemana lo?" Tanya Jack lagi saat melihat langkah Jennie tidak searah dengannya.
"Gue mau samperin dulu" Jawabnya.
"Udah buruan masuk kelas!" Perintah suaminya yang tentu saja membuatnya berdecak kesal.
Tidak mendengarkan ucapan Jack, perempuan hamil itu berlari mendekati kerumunan yang masih ramai "Yaampun Veronika! Alisa! Kalian pada ngapain woy?"
"Jen, tolongin kita elah... Mereka pada bilang kita lonte gara gara beli barang itu!" Dengan susah payah Alisa menjawab.
"Beli apa emang?" Wajah perempuan itu berkerut tak mengerti
"Aish... Nanti aja jelasinnya sekarang buruan bantu!!"
"Ck... Apa susahnya sii tinggal keluar terus lari" Gerutunya kesal. "Ayok!" Jennie menarik tangan Alisa sekaligus tangan Veronika juga kemudian pergi berlari terbirit-birit.
Jack yang masih terus memperhatikan istrinya sedari tadi pun berdecak kesal "Awas aja kalo nanti nangis nangis ngeluh sakit ini itu, gue gak peduli"
Sementara ketiga perempuan muda itu masih berlari menjauh dari kerumunan siswa siswi tadi "Udah oi berhenti" Titah Jennie membuat kedua temannya juga berhenti. Perempuan itu juga mengusap perutnya kasar saat merasakan sensasi sedikit keram disana.
"Huh... Kalian kenapa gak langsung kabur aja sii!"
"Aduhh bentar Jen, ambil nafas dulu perut gue sakit gara gara si merah baru dateng tadi pagi" Ujar Alisa sambil mengatur nafasnya. Kemudian duduk di sebuah bangku tak jauh dari sana
Jennie mengikuti Alisa yang duduk di bangku karena perutnya semakin tidak enak, sensasi sedikit keram itu kini berubah menjadi benar benar keram.
"OI!!" Veronika, Alisa dan Jennie lantas mendonggak saat mendengar suara yang tak asing itu.
Ternyata suara tersebut berasal dari Rose yang sedang berlari tergopoh gopoh "Itu... Huuhh... Kenapa sii rame rame di depan?" Rose langsung bertanya saaat sudah berhadapan dengan teman temannya dengan nafas ngos ngos-an.
"Udah buruan cerita!" Jengah Jennie sambil terus menahan rasa sakit di perutnya yang kian menjadi.
"Jadi... Tadi tuh kita di bilang mau nge-jalang sama mereka, gara gara gue sama Vero ketahuan beli lingerie ama obat kuat di mall" Jelas Alisa menggebu gebu.
"Heem.. Padahalkan kita belinya buat lo, Jen!.... Dan lo Alisa jangan panggil gue Vero!" Timpal Veronika kesal.
Sedangkan perempuan yang tadi disebut namanya itu hanya memutar kedua bola matanya malas "Ya lagian, buat apa beli begituan njir?" Jennie berdiri dengan hati hati.
"Eh Jen lo... PMS juga?" Tanya Alisa karena posisi nya sedang duduk dibelakang Jennie yang sudah berdiri.
Perempuan itu mengerenyit tak mengerti sambil memutar kepalanya untuk melihat Alisa. "Kenapa?"
"Ituu... Kayaknya tembus deh, Rok lu basah" Ujar Alisa ragu.
Mendengar itu tentu saja Jennie membulatkan kedua matanya sambil menatap Rose yang berada dihadapan nya.
Tangannya masih terus memegang perut yang terus terasa sakit. "R-rrose, perut gue shhh..." Ringis Jennie tertahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOREVER
Novela JuvenilJennie Ruby Jane tidak pernah menyangka takdirnya menikah dengan laki laki yang bernama Jack atau biasa dipanggil V. Dirinya juga tak menyangka akan menjadi seorang mama muda diumurnya yang baru saja memasuki usia 16 tahun