♧|| 10 JV ♧

57 10 0
                                    

Waktu menunjukan pukul sembilan pagi, Jack dan Rose sudah pergi berangkat sekolah begitupun dengan sang Ayah yang pergi ke kantor perusahaan nya.

Saat ini seorang wanita hamil tengah duduk termenung dikursi dekat kolam renang sesekali mengusap perut dan juga pinggangnya. Perempuan itu juga kerap sekali mengeluh keram pada perutnya. Setelah berkonsultasi dengan Thefany ternyata itu adalah hal yang wajar jika mengandung disaat muda apalagi kehamilan Jennie ini kembar.

"Jen, mau ikut Bunda?" Perempuan yang tengah mengusap dan memijat pinggangnya, sontak menoleh saat mendengar suara mertuanya yang tiba tiba itu.

"Bunda mau kemana?"

Yura tersenyum kemudian ikut duduk tepat disebelah menantunya "Bunda mau ketemuan sama kakak bunda sekalian shoping entar. Ikut aja ya! Biar gak bosen dirumah"

Jennie terlihat sedang berfikir dengan tangan Yura yang tak berhenti mengelus perutnya "Boleh deh Bunda. Mumpung usia kandungan aku masih kecil. Nanti kalo usianya udah besar pasti tambah berat, jadi susah kemana mana "

"Yaudah siap siap dulu gihh! Jangan lupa pake jaket atau kardigan, diluar dingin soalnya"  Jennie mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar dengan hati hati.

Disinilah mereka saat ini, menginjakan kaki di salah satu restoran Mall terbesar dikota ini. Terlihat pandangan Yura kesana kemari mencari letak kakaknya berada. Dan benar saja wanita itu menemukan kakaknya yang tengah duduk di meja pojok ruangan.

"Mbak Yonaa!"

Wanita yang dipanggil Yona itu mendongak, wajahnya yang kebingungan tadi kini sudah berganti dengan raut wajah antusias "Yaampunn!! Akhirnya kamu datang jugaa"

Mereka berpelukan cukup lama hingga membuat Jennie sedikit meringis karena merasa pegal, tapi sebisa mungkin ia harus menahan desisannya. Tangannya juga sedari tadi tak berhenti mengusap pinggang dan perut bagian bawahnya.

"Eh Bunda sampe lupa ada kamu, maaf ya! Duduk. Duduk dulu ayok!" Tanpa dipersilahkan Yura dan Jennie akhirnya duduk begitu saja.

"Ini pasti menantu kamu ya dek? Wah udah hamil aja ternyata"

"Ish... Jangan panggil aku adek lah udah mau punya cucu juga" Kesal Yura tak terima saat kakaknya itu memanggilnya dirinya dengan sebutan 'adek'.

"Ya gak papa lah. Walau mau punya cucu juga kamu tetep adiknya mbak"

"Iya. Ini menantu aku, kemarin kebobolan maka nya sekarang udah hamil aja" Seru Yura diakhiri kekehan. Jennie juga tersenyum kearah wanita yang disebut Mbak Yona oleh Bunda itu.

"Ya gak papalah yang penting gak MBA, kalo hamilnya belum punya suami, itu baru patut dipertanyakan"

"Eh udah berapa bulan kandungannya?" Lanjut Yona bertanya.

"Empat belas minggu tante" Jennie menjawab dengan ragu.

"Masih muda ternyata, tante fikir udah tujuh bulanan loh!"

"Ya kali! Nikahnya juga baru empat bulan" Timpal Yura terkekeh.

Yona terlihat terdiam sejenak, sebelum kedua matanya membulat antusias "Owalah... Tante tau! Pasti janinnya lebih dari satu kan?" Jennie hanya mengangguk "Ck... Bener bener dek... Keturunan kembar kita ternyata nurunnya ke kamu"

"Suami aku juga kembar kalo lupa mbak!"

FYI. Yura dan Yona ini adalah saudara kembar dengan Yona yang berstatus sebagai 'kakak'. Begitu juga dengan suami Yura yang juga memiliki saudara kembar tak identik. Jadi tak heran jika Yura memiliki anak dan juga cucu kembar karena gen keturunan kembar mereka sangat kuat.

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang