♧||09 JV♧

90 10 0
                                    

Hari weekand memang hari yang paling ditunggu tunggu oleh semua umat manusia terutama Jack dan Jennie. Sepasang suami istri itu masih betah bergelung dengan selimut dan kasur. Perempuan hamil itu sudah keluar dari rumah sakit sekitar lima hari yang lalu setelah menetap disana kurang lebih satu minggu.

Tok...tok..tok...

"Jack Jennie?" Sebuah suara dari balik pintu itu sama sekali tidak mengusik kedua sejoli yang masih tidur terlelap dikasur dengan nyaman.

"Hish anak anak ini susah banget dibangunin" Akhirnya perempuan berkepala tiga itu membuka pintu tanpa izin dan memasuki kamar tersebut dengan hati hati.

"Ayo! Ayo! Hei cepet bangun! Sarapan dulu!" Tegas Yura sambil membuka gorden kamar hingga cahaya matahari pagi langsung menyorot terang.

"Jack! Jennie! Ayo sarapan dulu. Ibu hamil jangan telat makan cepet! Inget kata dokter loh!" Bukannya bangun kedua sejoli itu malah menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

"Yaudah Bunda gak bakalan izinin kamu ikut ke New York" Benar saja mendengar itu, Jennie langsung terbangun dan duduk dengan cepat.

"Aw..." Jennie memegang perutnya yang terasa agak kencang.

"Hati hati dong Jen! Itu pasti otot rahimnya kaget, tiba tiba langsung bangun gitu"

Jennie masih diam sambil mengelus perutnya sesekali meringis saat merasakan sakit "Bunda sih! Pake bilang gak mau ajakin aku"

Yura cekikikan "Ya lagian, dibangunin susah banget, kamu itu harus naikin berat badan kamu sama bayi kamu. Inget kata Thefany kemarin"

"Iya iya Bund... Yaudah ayok!"

"Perutnya udah gak kenapa napa kan?"

Jennie menggeleng, membuat perasaan Yura menjadi lega.
"Suami kamu bangunin dulu!"

"Gampang Bund bangunin si Jack mah"

Yura mengerenyit saat melihat menantunya mendekati Jack dengan sangat hati-hati.

"Jack bangun"

PLAK....

"Yaampun itu anak bunda kenapa digampar?" Tanya Yura tekejut, bagaimana tidak terkejut Jennie memukul pelan pipi anaknya.

"Gak digampar Bund, cuma ditepok doang..."

Yura hanya menggeleng mendengar jawaban dari menantu nya itu. Matanya juga melirik Jack yang sama sekali tidak terusik.

"Gak papa deh Jen, kamu tampar aja yang keras!"

"Gak deh bund kasian, nanti anak aku nangis!"

Yura semakin tak mengerti konsep membangunkan ala Jennie ini, akhirnya wanita itu memilih undur diri dan mempercayakan semuanya pada Jennie..

"Vii bangun!"

Cup...

Kecupan itu.... Kecupan itu membuat diri Jack melayang. Dirinya menegang seketika dengan mata yang membulat sempurna.

"Maaf Vi gak sengaja. Itu anak lo yang pengen" Ujar Jennie yang langsung berlari kecil menuju pintu kamarnya.

Jack dengan perlahan bangun dari tidurnya dengan raut wajah yang masih kaku dan tegang juga matanya yang masih melotot kosong.

"Ck...lo mikir apaan si Jack" Monolog nya dalam hati. "Lagian si Jennie juga dah biasa kayak gitu semenjak dirumah sakit"

Dibawah seluruh keluarga sudah berkumpul untuk menyantap sarapan pagi ini, biasanya saat weekdays sarapan akan dimulai pada pukul enam atau setengah tujuh pagi, tapi jika itu weekend sarapan akan dimulai sekitar pukul delapan atau sembilan pagi.

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang