bab sembilan

189 8 0
                                    

Di Mansion biantara tidak pernah sepi sebab perkumpulan para Tetua dan Remaja selalu melakukan hal absurd mereka.tapi sekarang ini mereka sepertinya sedang serius membahas membahas sesuatu yang begitu penting

"Bagaimana dengan sekolah baru kalian apakah tidak ada yang mengetahui identitas asli kalian" Tanya erick kepada lima Remaja tersebut

" Aman pa mereka tidak tau identitas kami jadi kami bisa leluasa untuk menggali informasi lima tahun lalu " Ucap Deon pada erick sedangkan yang lainnya hanya mengangguk

" Apakah di sekolah kalian tidak ada yang mencurigakan? " Tanya Morgan sedangkan yang lainnya hanya mengangguk

" Satu orang pa dia adalah ketua OSIS di SMA itu" Ucap Dimas pada Morgan

" Terus apa hubungannya dia dengan ketua OSIS? " Tanya malvin yang kurang paham dengan ucapan Dimas

" Dia emang ketua OSIS pa tapi anehnya lagi banyak para murid yang menghindari nya seolah mereka begitu takut pada gadis itu" Jelas Dava pada ayahnya

" Tapi dia memiliki kembaran yang baru pindah juga di sekolah tersebut sifat mereka benar-benar berbeda seratus delapan puluh derajat " Tambah Rayan pada tetua lainnya

Sedangkan para tetua itu hanya mengangguk dan paham apa yang dikatakan para putranya

" Kalian berhati-hati lah sepertinya gadis itu bukan gadis biasa tapi yang paling penting kalian harus berjaga-jaga takut ada yang mencurigakan di sekolah tersebut" Ucap Martin panjang lebar pada lima remaja lainnya

" Baik " Jawab mereka serentak

Skipp

Syafa sedang duduk sambil menikmati sate yang baru dibelinya tadi

" Ach enak juga libur seminggu jadi gue kekantor aja besok pagi buat ngecek berkas" Guman syafa sambil memakan satenya

Setelah selesai memakannya syafa kemudian bangkit dari tempat tidurnya sambil membawa piring kotor bekas satenya tadi. Ia menuruni tangga sambil melihat ke arah Sofa ternyata Eliza sudah tidak ada di sana

" Ck pasti dia keluar lagi " Gerutu syafa sambil berjalan menuju dapur

Setelahnya syafa kemudian mencuci bekas tempat satenya tadi kemudian menyimpan nya di Rak piring setelah itu ia kemudian kembali ke kamarnya.

Setelah sampai di kamarnya syafa langsung membaringkan tubuhnya karena kelelahan. Setelah beberapa detik akhirnya syafa menuju alam mimpi entah itu mimpi indah atau bukan yang pasti syafa sudah terlelap tidur

Sedangkan Eliza sedang ada di apartemen nya entah apa yang ia perbuat

Drett... Drett... Drett...

" Hm"

"....... "

"Lima menit"

Tut

Eliza langsung mematikan teleponnya lalu ia mengambil kunci motornya jangan lupakan masker dan topengnya. Lalu Eliza mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi tanpa adanya raut ketakutan di wajahnya yang kamu dan dingin tersebut

~~~~~~~~~~~~~~~

Selang beberapa menit akhirnya Eliza sampai di sebuah Restoran yang cukup terkenal itu. Kemudian ia berjalan masuk dan menuju tempat duduk yang ada diujung tidak terlalu banyak orang duduk di dekat pinggiran

Disana sudah ada seseorang yang menunggunya. Eliza menarik kursinya dan duduk dengan tenang menatap pemuda didepannya itu dengan tatapan dingin.

" Nona bagaimana dengan tahanan yang dikurung kami sudah muak mendengar teriakannya " Ucap pemuda itu

" Dua hari lagi aku akan kesana " Ucapnya dingin

" Baiklah nona kalo begitu saya izin pamit " Ucap pemuda itu kemudian pergi menuju kasir untuk membayar minumannya dan Eliza lalu pemuda itu menuju arah motornya dan langsung pergi meninggalkan cafe

Masih di tempat yg sama kelima pemuda sedang asik mengobrol tepatnya hanya tiga orang saja

" Eh bukannya tu buk ketos ya atau si syafa itu aduhh susah banget sih bedain keduanya " Cerita Dimas yg sangat sulit membedakan kedua kembaran itu

" Itu Eliza si ketos liat warna matanya mereka berdua mempunyai warna mata yg berbeda jika syafa warna matanya biru laut maka Eliza warna matanya hijau muda " Ucap Rayan yg sedang mengamati Eliza

Sedangkan Eliza ia sudah tau jika seseorang menatapnya begitu intens hanya ia tak terusik sama sekali jadi ya bodoamat

Kemudian Eliza berdiri dan berjalan menuju motornya dan langsung menghidupkan motornya dengan kecepatan tinggi

Kembali lagi ke Arkana dan lainnya

" Bukankah kita dapat tugas dari para orang tua " Tanya Dimas pada yg lainnya

" Ya lagi pula tinggal tiga hari lagi kita akan masuk sekolah " Ucap Dava diangguki yg lainnya

" Tugas itu dilakukan dimana? " Tanya Deon karena ia kemarin tidak berada di ruang Rapat

" Di Amerika disana ada acara besar jadi kita diminta untuk berjaga-jaga takut ada yg mencurigakan " Ucap Rayan pada yang lainnya

" Baiklah yo kita pulang aku tidak mau di ceramahi oleh ibu negara " Ucap Dimas lesu sedangkan yang lainnya tertawa mendengar perkataan dimas

Skipp

Eliza pulang ke mansion sesampainya di mansion Eliza mendengar canda tawa perempuan jika itu syafa Eliza sudah hapal tapi ini berbeda. Eliza masuk ke dalam Rumah dengan santai

" Lo habis dari mana " Tanya syafa pada Eliza yg berdiri tanpa melihat ke arah mereka

" Apart" Ucapnya singkat lalu pergi menaiki tangga sedangkan para pelayan yang berpaspasan dengannya segera menundukkan kepalanya dan menghindar

Disisi syafa disitu juga ada Arumi ya perempuan yang duduk disamping syafa adalah Arumi

" Itu adek kamu " Tanya Arumi pada syafa

" Iya mom sifatnya emang begitu dan sangat jarang bersosialisasi kepada orang lain " Ucap syafa pada Arumi sedangkan Arumi hanya mengangguk

" Emm Nama adik kamu siapa? " Tanya Arumi lagi

" Namanya Eliza mom " Ucap syafa sambil memakan makanan yang ada di atas meja

" Emm kalo boleh tau makanan kesukaan Eliza apa " Tanya Arumi antusias sekarang ia tau yang mana yang syafa yang mana yang Eliza karena Bara sudah menceritakan sifat dan sikap kedua gadis kembar itu

" Gak tau mom soalnya dia sangat jarang makan snack " Ucap syafa lalu melanjutkan makan snacknya. Sedangkan Arumi hanya mengangguk pelan

Arumi menoleh saat suara langkah kaki seseorang turun dari tangga terlihatlah gadis berwajah datar sambil mengenakan piyama bewarna biru malam siapa lagi kalo bukan Eliza. Arumi melihat Eliza berjalan menuju dapur kemudian Arumi bangkit dari duduknya.

" Mommy kedapur dulu ya haus soalnya " Ucap Arumi sedangkan syafa hanya mengangguk

Terlihat Eliza sedang memasak sesuatu sedangkan Arumi hanya memperhatikan dari belakang

" Apakah anda kurang pekerjaan sehingga menatap orang lain begitu lama nyonya? " Tanya Eliza tanpa mengalihkan pandangan nya. Eliza sebenarnya tak tau jika itu calon mommynya anjay mommy wkwk

Arumi sedikit terkejut dengan tatapan tajam Eliza dia bahkan sulit untuk berbicara tapi beberapa menit Arumi tersadar karena syafa yg kedapur

" Kau jangan membuat mommy Arumi takut za kalo ayah tau kau bisa diceramahi " Ucap Syafa sambil mengambil air minum

" Emmm mommy tak apa-apa mungkin Eliza yang merasa terganggu yaudah mommy kedepan dulu ya " Ucap Arumi sambil tersenyum menghilangkan kegugupan nya jujur saja dia Tertimidasi oleh tatapan Eliza berbeda dengan tatapan syafa

OKEY GUYS SAMPE SINI DULU YA MOHON MAAF JIKA UP NYA LAMA SOALNYA AKU SIBUK NGURUSIN BERKAS JADI GAK ADA WAKTU BUAT BIKIN CERITA

gadis berhati BekuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang