01

3.2K 248 7
                                    

Krow sedang asik menggalau di taman bermain. Terduduk di sebuah ayunan, kakinya seraya mendorong agar membuat ayunan yang ia duduki bergerak.

"Gini amat hidup gue, kenapa tiap gue pacaran gak ada yang bener. Kenapa coba," lirih Krow yang bingung.

Terlalu asik melamun, tanpa sadar ada seorang bayi merangkak menujunya, tanpa mengeluarkan suara, bayi tersebut langsung memegang kaki krow.

Krow terlompat kaget, "ANJING!" umpatnya.

Krow mengelus dadanya, "ampun dah" ucapnya.

Krow mengangkat tubuh mungil bayi tersebut dan menaruhnya ke pangkuannya.

"Anak siapa pula kamu dek?" tanya Krow pada bayi yang belum dapat berbicara. Bayi tersebut hanya merespon dengan tawanya.

"Hm?" Deham Krow bingung saat melihat sebuah kertas yang terlipat pada saku baju milik si bayi.

Ia pun mengambil kertas tersebut dan membukanya.

Isi surat ⇓⇓

"Tega kali ortu mu Kai," ujar Krow saat selesai membacanya seraya menatap Kai yang berada di pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tega kali ortu mu Kai," ujar Krow saat selesai membacanya seraya menatap Kai yang berada di pangkuannya.

Krow menghela napas dengan berat, ia bingung sekarang. Ia harus bagaimana? Haruskan ia merawat bayi tersebut atau tidaknya, sebab dirinya sama sekali tidak pernah merawat bayi, menjaga bayi pun ia tidak pernah.

Ia berdecak kesal, "anying gue harus ngapain."

Krow terdiam sejenak, "Jaki ..." Monolognya.

Krow langsung mengambil ponselnya dan mencari kontak nomor milik Jaki.

Telepon pun masih berdering, "ayo angkat Jak!" ucap krow memohon.

Tidak menunggu lama, telepon pun diangkat oleh Jaki.

"Jak,  lo dimana?" tanya Krow.

"Kenapa sayang? Kangen ya?" ucap Jaki yang penuh bercanda.

"Gue butuh lo, kalo lo di rumah, gue otw sekarang." ucap Krow penuh desakan.

Hening sejenak, Krow kesal, "Jak jawab."

"Oh hm.. iya aku di rumah, sini aja."

"Oke," ujar krow setelah itu ia langsung mematikan telepon secara sepihak.

Ia langsung bangun dari dudukannya, tidak lupa Kai ia gendong. Ia meletakkan sejenak Kai pada dudukan motornya untuk ia memakai helm. Ia pun segera menaiki motornya dan tidak lupa untuk memeluk Kai agar tidak terjatuh.

"Terpaksa pelan anying anying," umpatnya pelan saat ia harus mengendarai motor dengan kecepatan 40km/jam agar Kai tidak jatuh.

Tidak butuh waktu yang lama, Krow dan Kai sampai juga di depan rumah Jaki. Ia langsung mematikan mesin motornya dan melepas helm yang ia pake.

Memencet bel pintu milik Jaki, "iya bentar!" Teriak seseorang yang Krow kenal, ialah Jaki.

Pintu pun terbuka, menunjukkan sesosok pria berambut pink dengan celemek pink yang ia gunakan, menyambut Krow.

Krow langsung masuk tanpa sekata apapun dan Jaki membiarkan Krow masuk.

Pintu tertutup kembali, "bentar ya krow." ucap Jaki seraya berjalan kembali menuju dapurnya.

Krow hanya menjawab dengan dehamnya saja, ia pun menduduki salah satu sofa yang ada di sana. Ia mencoba bermain dengan Kai untuk menunggu Jaki selesai memasak.

Ia memberikan jarinya berharap Kai menggenggamnya dan benar saja jarinya tergenggam oleh Kai. Ia tersenyum tipis dengan tingkah gemas Kai.

Tidak berselang lama, Jaki selesai dengan urusannya. Ia membawa sebuah piring yang berisikan makanan yang sempat ia masak sebelumnya. Ia letakan di atas meja yang menghadap ke krow.

"Belum makan kan? Makan dulu." Ujar Jaki yang setelahnya ia melahap makanannya.

"Nanti jak, gue mau serius dulu," ujar Krow.

Jaki mengangguk, "yaudah silahkan."

"Lo lihat kan apa yang gue bawa?" ucap Krow menunjukkan Kai pada Jaki.

"Ya, aku lihat kamu bawa bayi." Jawab Jaki santai.

Krow pun menjelaskan awal mula ia menemukan bayi a.k.a Kai pada Jaki. Jaki hanya mengangguk saja setiap Krow menjelaskan kronologinya.

"Jak, gue tau lo pinter banget ngurus bayi," ucapan Krow terpotong, "terus?" potong Jaki.

Krow menghela napas, "jadi gue mau lo jadi babysister nya Kai. Btw namanya Kai."

Jaki terdiam sejenak, "kalo aku bilang gak gratis gimana? Susah loh ngurusin bayi."

"Lo mau berapa?" tanya krow. Ia sudah tidak mau ambil pusing lagi.

"Sepuluh juta perbulan, deal?" ucap Jaki dengan senyumnya.

"Pala bapak kau kotak-kotak. Lima dah, deal?" ujar krow meminta keringanan.

Jaki berdecak, ia berpikir sejenak seraya melahap makanannya yang hampir habis.

"Yaudah iya tapi aku gak mau pake uangku sama sekali buat beli keperluan anakmu. Mau kamu gantiin pun aku gak mau." ujar Jaki menyetujuinya dan memberi syarat tambahan.

Krow tersenyum, "nanti gue kasih uangnya, sebut aja nominalnya."

Jaki tersenyum, "cakep uy, makan gih keburu dingin. Aku pangku sini." Jaki mengambil Kai yang berada dipangkuan Krow sebelumnya.

Suasana pun menjadi tentram dan hanya suara pekikan kecil yang keluar dari mulut Kai akibat Jaki menggelitik tubuhnya.

Krow hanya menontonnya dengan melahap makanan yang dibuat Jaki.

"Always enak masakannya." Monolog Krow memuji.

"Aku masih heran kenapa kamu tiba-tiba banget mutusin buat adopsi Kai? Ada alasannya kah?" tanya Jaki yang kebingungan.

"Gak tau, tiba-tiba aja pengen." ujar Krow yang masih membuat Jaki bingung namun Jaki memilih mengangguk saja tanpa memikirkan hal yang lain.

"Gue cuci in sini piring lo," ujar Krow yang membuat Jaki berhenti berdiri.

"Oh oke, makasih." ujar Jaki, ia pun memutuskan lanjut bermain dengan Kai.




TBC

Halo halo!!

Nah segitu dulu yaa, semoga suka ya sama awal ceritanya!
Jangan lupa untuk vote dan komen ya reader kesayanganku!!
Maaf ya kalo ada typo atau kesalahan kata, karena author pun cuman manusia biasa ya, jadi SEE YOU IN NEXT CHAPTER!!

baby | krowjakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang