"Pagi mah," sapa Krow kepada mamanya yang sedang terduduk di meja makan.
"Pagi menuju siang ini mah," ujar mama Krow.
"Anggap aja pagi ma," ujar Krow sedikit membantah.
"Ma," panggil Krow.
Mama Krow yang sedang melihat kearah ponselnya ia pun mengalihkan pandangannya kepada anaknya.
"Kenapa?" saut mama.
"Nanti sibuk gak? Aku mau ngomong sesuatu nanti." ujar Krow serius.
"Mau ngomong apa? Mama mau ke salon nanti."
"Gak sampe malem kan tapi? Aman berarti." ucap Krow.
"Kamu emangnya mau ngomongin tentang apa? Kok jadi serius gini? Mama jadi takut." ujar mama heran kepada anaknya sendiri, sebab baru kali ini anaknya ingin membicarakan hal yang serius.
"Ada pokoknya, kalo bisa nanti ada papa sekalian biar ceritanya gak dua kali. Bisa kan ma? Aku mau ngomong cepet biar gak nunda banyak waktu." jelas Krow.
"Terserah kamu aja, kamu ada kelas gak? Santai banget makannya." tanya mama heran.
"Ada tapi agak siangan nanti, cuman satu kelas jadi aman."
Tidak berselang lama, Krow sudah berpakaian rapi serta membawa tas dipundak kanannya
"Ma berangkat dulu ya, kalo bisa mama nanti hubungi papa buat yang tadi. Kalo aku yang minta gak bakal dijawab teleponku." pesan Krow kepada mamanya.
"Iya nanti mama kasih tau, hati-hati di jalan ya." ucap mama.
Krow segera menjalankan motornya, sebelumnya menuju kampusnya ia mampir dahulu ke rumah temannya.
Lima belas perjalanan, Krow pun sampai di depan rumah temannya. Karena rumahnya terdapat pagar, ia mengambil ponselnya dan menelepon nomor pemilik rumah tersebut.
Telepon masih berdering menandakan belum terjawab telepon Krow.
"Masih ngorok ini mah," tebak Krow.
"H-halo siapa?" ucap penjawab di seberang sana.
"Heh kebo, bukain gerbang rumah lo buru. Lo niat kuliah kagak? Bangun buru," perintah Krow.
"Ngantuk bet gue, bentar otw turun." ucapnya dan setelahnya ia mematikan telepon Krow.
"Kebiasaan bet nih bocah," gumam Krow yang masih heran dengan temannya yang satu ini.
Krow mendengar suara kaki melangkah mendekatinya, ia pun menoleh ke sumber suara tersebut. Ia melihat terdapat sosok lelaki yang masih mengenakan kaos polos berwarna putih disertakan celana pendek berwarna hitam dan lelaki tersebut berjalan dengan mengaruk-garuk perutnya.
"Gembel bet." Ucap Krow keras membuat sosok lelaki itu mendengar ucapannya.
"Jahat," ucap sedih garin seraya membuka gerbang rumahnya.
Ya lelaki gembel itu adalah Garin, teman dari jaman tidak enaknya Krow yaitu Teman dari Krow belum lahir. Orang tua mereka saling mengenal satu sama lain secara baik.
"Buru mandi sana njing, sejam lagi masuk kelasnya," ucap Krow.
"Iya bentar," ucap Garin, ia langsung berlari menuju kamarnya untuk beberes diri.
Tidak menunggu waktu yang lama, Garin pun keluar dari kamarnya dan menuju ke arah Krow yang sedang bersantai bermain ponselnya.
"Ayo gue udah selesai," Ajak Garin.
Krow menghentikan bermain ponsel dan bangun dari duduknya. Ia pun segera berjalan keluar bersamaan dengan Garin di belakangnya.
Menyiapkan motornya seraya menunggu Garin mengambil helmnya dan mengunci seluruh pintu rumahnya disertakan gerbang rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
baby | krowjaki
Short Storykrow sedang menikmati galaunya di taman bermain. asiknya melamun, tanpa sadar ada bayi di bawah kakinya yang membuat diri terkejut. setelah itu krow mengangkat tubuh bayi tersebut dan menaruhnya di pangkuannya, ia menemukan sebuah kertas yang terlip...