Krow bangun lebih awal dari biasanya, berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya serta menggosok giginya. Keluar dari kamar mandi, berjalan mendekati Jaki yang masih terlelap tidur, merapikan selimut yang dikenakan Jaki yang sempat berantakan tidak lupa dengan kecupan lembut pada rambut Jaki. Membuka pintu kamar pelan serta menutupnya dengan hati-hati agar Jaki tidak terbangun.
Krow mulai merenggang otot-otot nya sebelum memulai kegiatannya, yaitu membereskan rumah. Dimana itu adalah pekerjaan yang tidak pernah Krow lakukan, mungkin pernah namun tidak sesering itu.
Krow mulai membuang sampah-sampah yang berserakan serta membuangnya pada luar rumah, selanjutnya Krow mem-vakum setiap sudut yang ada, Krow juga mem-vakum sofa. Selanjutnya Krow mencuci pakaian serta piring kotor yang belum sempat tercuci kemarin.
Jaki yang awalnya masih tertidur nyenyak, mulai terbangun. Ia terduduk sejenak pada atas kasurnya untuk memproses kesadarannya. Melirik pada sampingnya, nihil tidak ada Krow yang masih tertidur. Jaki agak panik, ia langsung menyampirkan selimutnya sembarangan berlari membuka pintu kamarnya, seseorang yang ia panikkan sedang bersenandung ria sembari membereskan rumahnya.
"Krow..." lirih Jaki sebab ia baru saja bangun membuat suaranya belum keluar dengan maksimal.
Krow langsung menoleh pada pemilik suara, buru-buru mencuci tangannya dan lari mendekati Jaki yang berdiri dapat pada pintu kamar milik Jaki.
"Udah bangun hm?" ujar Krow basa-basi seraya merapikan rambut Jaki yang masih berantakan.
Jaki mengangguk, "aku kira kamu pergi, soalnya tumben banget bangun pagi kamu."
"gak mungkin gue pergi gitu aja. Gak tau tiba-tiba kebangun gitu aja."jelas Krow kenapa ia bangun lebih pagi.
"Masih ngantuk hm? Tidur lagi sana." ujar Krow, mengelus pipi Jaki lembut. Jaki meresponnya dehamannya.
Krow terkekeh, ia mengecup pipi kiri Jaki, Jaki yang tadinya masih mengantuk seketika ia terbangun akan terkejut dengan Krow yang tiba-tiba menggecup pipinya.
Jaki langsung menutup pipi kirinya, "apaan sih!" bentak Jaki, namun bagi Krow bentakkan tersebut terdengar imut baginya.
"Lo imut banget sih!!" Krow mencubit pipi kanan Jaki dengan lembut.
"Pacaran yuk!" sambung Krow.
"Hah?" bingung Jaki, ia tidak salah dengerkan?
Krow menggeleng, "lupain aja, gue gak mau pacaran, nikah aja gimana?"
"HAH??" Jaki makin bingung.
Krow menaikkan alisnya sebelah, "lo kenapa? hah hah mulu, kek mau ngabapin keong aje."
Jaki berkacak pinggang serta memijat pangkal hidungnya, menatap wajah Krow, "kamu serius ngomong itu?"
Krow memiringkan kepalanya, menatap Jaki dengan tatapan polos, "yang mana?"
Jaki menatap Krow tidak percaya, "y-yang itu, em... nga-ngajak nikah..." Jaki gugup, ia memelankan volume suaranya ia juga malu saat mengucapkannya.
Krow bersekedap dada, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Jaki, membuat Jaki sedikit memundur.
Kemudian Krow menyeringai, "kenapa? Lo gak mau ya nikah sama gue?"
Jaki merasa tertantang saat Krow menyeringai kepadanya dengan posisi yang masih berkacak pinggang, "siapa bilang? Aku mau. Kapan mau nikahin aku?"
"Lo maunya kapan? Besok bisa kalo mau. " ujar Krow menantang Jaki.
Jaki terdiam, ia memikirkan sesuatu. Krow menunggu respon dari Jaki saat ia mengucapkan hal tersebut.
"Jangan deh, aku masih ada janji sama Exu sih besok. Aku mau jalan-jalan sama dia." ujar Jaki, ia bohong. Ia hanya ingin menipu Krow, ia ingin tahu bagaimana respon Krow saat ia mention nama Exu.
Krow mengerutkan dahinya, "Exu?"
"Iya, Exu. Masih ingatkan siapa dia?"
"Hah... Exu Exu... padahal udah gue buat babak belur masih aja berani buat ngehubungi lo? Keren..." ujar Krow enteng, ia mengusap rambutnya kemudian ia acak-acak.
Jaki terdiam tidak percaya dengan ucapan Krow, "Krow, kamu bercanda aja kan?"
"Hm... Enaknya gimana nih?" ujar Krow main-main.
"Well bercanda aja kok, haha..."
Bagi Jaki tertawa Krow terdengar aneh, mungkin ia sebaiknya tidak mention nama Exu. Mungkin lain kali ia harus berhati-hati.
Krow pun berbalik, ia pun melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda, sebelumnya, "oh iya, udah jam segini nih, coba cek Kai, jak. Siapa tau anaknya udah bangun." Setelahnya Krow lanjut berjalan menuju dapur.
Jaki mengangguk, ia berjalan menuju kamar Kai. Sebelumnya ia menjadi sedikit canggung.
"Memang salah mention nama Exu. Matilah aku..." Monolog Jaki meringis menyesal.
TBC
Maaf kalo pendek soalnya bingung mau bikin kek mana lagi :(( kalo mikir lagi tuh nanti makin lama up-nya, kasian kaliannya nungguin terus...
janlup votmen ya readers kesayanganku!!
See you in next chapter!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
baby | krowjaki
Short Storykrow sedang menikmati galaunya di taman bermain. asiknya melamun, tanpa sadar ada bayi di bawah kakinya yang membuat diri terkejut. setelah itu krow mengangkat tubuh bayi tersebut dan menaruhnya di pangkuannya, ia menemukan sebuah kertas yang terlip...