04

1.4K 185 4
                                    

"Krow lo mau kemana!" teriak Garin saat melihat Krow sudah berjalan jauh darinya.

"Gue sibuk! Duluan!" balas Krow, ia berjalan semakin jauh dari berdirinya Garin.

"Bro.. What the hell? Tega banget ninggalin gue sendirian.." lirih Garin sedih saat ditinggal begitu saja oleh Krow. Sebab ia sekarang harus mengeluarkan uang lebih untuk memesan ojek.

Garin mulai berjalan menuju kantin fakultasnya, namun secara tidak sengaja tertabrak bahu seseorang akibat dirinya tidak memperhatikan sekitarnya.

"MAAF!" ujar Garin reflek.

Secara tidak sengaja ia mengalami eye contact, "loh bang marchel?" Garin menyadari bahwa orang yang ia senggol adalah kenalannya.

"Garin? Wah apa kabar? Sehat?" tanya Marchel saat mengetahui bahwa di depannya adalah Garin.

"Sehat-sehat, kalo lo gimana bang?"

"Ya kayak lo liat aja rin, masih hidup. Hahaha," Marchel bercanda dan itu membuat Garin tertawa.

"Oh iya rin, kebetulan gue butuh temen buat nemenin gue ke suatu tempat. Lo mau temenin gue? Gue traktir."

Garin sesaat mendengar kata traktir membuat garis senyumannya berdiri, menandakan ia senang, "ayo! Sekarang? Gaskeun!"

Garin entah mengapa, ia langsung mengenggam tangan Marchel untuk menuju parkiran.

Marchel sedikit terkejut saat melihat Garin langsung mengenggam tangannya begitu saja tapi itu tidak ia permasalahkan. Membuat suasana hati Garin senang itu membuatnya senang juga.

•~•

Sesampainya Krow di rumah Jaki, sesaat ia ingin menekan tombol bel, pintu sudah terbuka lebih dahulu.

"Krow?!" kaget Jaki saat melihat di depan pintu sudah ada Krow berdiri di sana.

"Hai?" sapa canggung Krow.

Jaki mulai mempersilahkan Krow masuk ke dalam rumahnya.

"Tumben gak ngabarin kalo mau kesini." ujar Jaki seraya meletakkan secangkir kopi di depan Krow.

Krow meminun terlebih dahulu kopi sajian Jaki, "pengen aja. Lo mau kemana rapi gini?"

Jaki melihat baju yang ia kenakan, "oh ini aku mau ketemu sama temen yang udah lama gak ketemu."

"Temen lama ya.. Terus lo ketemu temen sambil bawa Kai?"

"Iya temen lama, kamu gak akan tau dia siapa soalnya temen SMP. Kalo soal itu, iya aku bawa Kai juga." jawab Jaki, entah kenapa setiba hawa rumahnya sedikit tidak mengenakan.

"Oh iya, gue emang gak berhak tau siapa temen lo itu. Sorry ya udah nanya." ujar Krow yang entah mengapa moodnya setiba tidak begitu stabil.

Jaki tau bahwa intonasi ucapan Krow biasa saja namun, kenapa begitu menusuk di dalam hatinya?

"Exu. Nama dia Exu, dia dulu pas perpisahan bilang bakal ke luar kota ngikut ayahnya kerja jadi dia lanjut sekolahnya di sana. Beberapa hari yang lalu aku ketemu dia pas aku, Kai sama tante lagi jalan-jalan bareng. Pas aku lagi beli minuman kan udah ku bayar, nah pas balik badan aku gak sengaja nabrak orang, eh ternyata dia si Exu. Jadi di sana aku sama dia tukeran kontak." Jelas Jaki secara singkat.

"Oke. Lo gak telat ini buat ketemu Exu mu itu? Kasian udah nungguin dianya. Mau gue anter biar cepet?" Tawar Krow, ia sudah bersiap menggunakan kembali jaketnya.

"Maksud dari Exu mu itu apa? Dia cuman temen aku. Bukan hal lain yang ke arah romantis! Gak usah aku udah mesen ojek tadi. Aku berangkat dulu, kalo ada apa-apa telepon aku langsung aja." 

baby | krowjakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang