02.2

1.9K 184 17
                                    

Sesampainya di toko khusus perlengkapan bayi, Krow terdiam sejenak di atas motornya.

"Serius gue kesini?" gumam Krow masih tidak percaya.

Krow melihat sekelilingnya, kanan dan ke kiri mengecek daerah. Parkiran terlihat cukup ramai, membuat Krow berpikir bahwa mungkin dirinya tidak akan dihampiri oleh pegawai di dalam sana.

Melepas helmnya dan mulai berjalan masuk ke dalam toko. Ia disambut oleh pegawai yang berjaga di tempat kasir. Ia hanya membalas dengan anggukan pelan.

Tidak lama dari ia masuk, hal yang ia tidak ingin pun terjadi. Pegawai yang sedang berdiri di salah satu rak pun menghampirinya.

"Sial.." Monolog Krow pasrah.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya pegawai tersebut.

"Saya mau cari baju mbak," jawab Krow.

"Mari ikut saya pak, sebelumnya ukuran anaknya berapa ya?" tanya pegawai untuk memastikan seraya menunjukkan arah tempat pakaian berada.

Krow terdiam sejenak, "Saya gak tau pasti cuman umur anak saya sekitaran 8 bulan."

"Kalo ukuran untuk umur 8 bulan, sebelah sini pak."

Krow pun mulai memilih beberapa baju untuk ia beli. Setelah ia puas memilih, tanpa melihat hal lain ia langsung membayarnya dan keluar dari toko tersebut dan mulai menjalankan motornya menuju ke rumah Jaki.

Sesampainya di rumah Jaki, Krow pun berjalan menuju kamar Jaki untuk melihat Kai yang masih terlelap nyenyak.

Duduk di pinggir ranjang, mengelus pelan rambut Kai. Membuat Kai sedikit menggeliat akibat ada sentuhan. Kai mulai mengerjapkan matanya pelan, Krow terdiam saat melihat Kai mulai terbangun akibatnya.

Kai terbangun sepenuhnya, ia memekik pelan saat melihat sosok ayahnya. Kai langsung membalikan badanya untuk tengkurap, ia mulai merangkak mendekati Krow.

Krow langsung menangkap tubuh mungil Kai dan ia bawa kepangkuan. Kai meraih baju yang Krow kenakan dan ia mulai tertawa seraya menggoyangkan tangan mungilnya yang masih menggenggam baju yang Krow kenakan.

Krow yang melihat tingkah Kai, ia hanya bisa tersenyum. Sesaat ia tertawa pelan akibat tingkah gemas Kai.

Krow mengangkat tubuh Kai, Kai terbingung seraya menatap ayahnya. Krow mulai menciumi perut Kai, membuat si kecil memekik kencang akibat rasa geli.

Pintu berbunyi seperti ada yang mendorongnya, Krow menghentikan aksinya dan menoleh ke arah pintu. Di sana ternyata ada Jaki.

"Waktunya mandi." ujar Jaki kepada Kai.

Kai yang paham, ia langsung memeluk leher Krow erat. Ia benci air.

Jaki melihat itu hanya bisa menggeleng kepala, "Kai ayo mandi.." bujuknya.

Jaki mencoba melepaskan pelukan Kai pada Krow namun, ternyata tenaga bayi satu ini sangatlah kuat, membuatnya sedikit kewalahan.

"Krow jangan diem doang, bantuin napa." mohon Jaki kepada Krow yang sembari tadi hanya diam saja saat melihat Jaki berusaha membujuk Kai.

"Kai bau, mandi yuk." ujar Krow yang seketika mendapatkan anggukan dari si kecil.

"Oke let's go mandi!" Krow langsung bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi.

Jaki terdiam. Ia masih mencerna apa yang ia lihat dan ia dengar. "Semudah itu? Ah.. Emang dasar harus ada bapaknya dulu ternyata.."

Jaki pun langsung menyusul Krow ke kamar mandi. Ia tau bahwa Krow akan membutuhkan bantuannya.

baby | krowjakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang