"Lo kenapa Kan? Gelisah amat."
Ashkana menoleh, salah satu temannya yang bernama Devon sudah duduk di sampingnya dengan sekaleng minuman bersoda.
"Nggak papa." balas Ashkana.
"Yailah, kaya cewek aja lo. Cerita kali." Devon membuka kaleng soda itu sampai berbunyi dan membuat buih-buih soda meloncat keluar.
"Kepo lo." sarkas Ashkana.
"Kaya baru temenan sehari aja lo. Nggak papa kali cerita. Masalah percintaan?" tanya Devon.
Ashkana sering kali mengeluh soal cintanya kepada Devon, tapi akhir-akhir ini cowok itu memang jarang bercerita pada Devon.
Kampus tempatnya kuliah memang tidak jauh dari tempat Shanne sekolah. Tapi, Ashkana selalu mengurungkan niatnya untuk menjemput Shanne karena takut adiknya itu akan semakin menjauhinya.
Ashkana itu sayang sekaligus cinta mati pada adiknya itu. Hanya saja sifatnya tertutup oleh sifat arogan dan keras kepala miliknya. Jadi, apapun yang dirinya lakukan dan katakan pada Shanne semua akan sia-sia.
Cowok itu tidak tahu caranya membuat keadaan menjadi romantis. Dia hanya bisa membuat keadaan menjadi mencekam dan membuat Shanne ketakutan lucu seperti anak kucing yang kehilangan induknya.
"Nggak. Lagi nggak butuh cerita." ucap Ashkana.
Dia akan berusaha memecahkan masalahnya sendiri tanpa melibatkan Devon. Selama ini Devon banyak membantu dirinya. Jadi, untuk kali ini dia akan berusaha sendiri.
Sejujurnya, perasaan Ashkana tidak tenang karena Shanne berangkat bersama Sehan dan memeluk erat cowok playboy itu. Dan yang membuat Ashkana marah adalah, adiknya itu menempelkan dadanya di punggung Sehan.
Aset berharga adiknya yang selama ini dia inginkan malah sudah menempel duluan di punggung cowok playboy.
Sial.
"Pasti gara-gara pujaan hati lo ya?" goda Devon.
"Samperin aja ngapa dah. Dia anak prodi mana?" sambung Devon.
"Bukan." balas Ashkana.
"Bukan apa? Bukan anak sini?"
Ashkana menggelengkan kepalanya.
"Terus?" Devon menatap heran.
"Bocah SMA." balas Ashkana sedikit ragu.
Selama ini dia belum memberi tahu Devon kalau gadis yang dia maksud masih anak SMA.
Shock berat si Devon tentu saja.
"Lo demam? Serius lo suka sama anak SMA? Temen adek lo?" Devon heboh sendiri.
Ashkana hanya menghela napas. Masalahnya bukan temen adiknya, ini adiknya sendiri yang dia taksir. Ya meskipun adik angkat sih.
"Nggak." balas Ashkana.
"Terus?"
"Ya adalah pokoknya."
"Gila lo."
****
"Nyari pacar dimana ya, Han?" tanya Shanne.
"Serius lu?" Sehan menatap gadis itu tak percaya.
Shanne mencebik, lalu meletakkan sendoknya. Capek seharian di puncak, Shanne meminta Sehan untuk mampir ke Cafe terdekat membeli makanan untuk ganjal perut. Sehan nurut saja mumpung hanya mereka berdua tidak ada pengganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASH
Teen Fiction🔞🔞🔞 Ashkana Bramastyo. Putra dari keluarga Bram yang hanya memiliki keturunan laki-laki, sampai akhirnya mereka mengadopsi seorang gadis cantik yang tidak sengaja mereka tabrak. Bagaimana jadinya seorang Askhana memiliki adik perempuan yang bahk...